Kehidupan ini sulit ditebak
Asada Kaede (Zero point)
1 Hari sebelum Insiden penyerangan berantai
Aku bermimpi tentang kematian kakakku
Kringg!!!! Suara jam pengganggu itu terdengar lagi. Aku berusaha mematikannya agar aku bisa tidur lagi dan berharap mimpiku akan lebih baik dari mimpiku akhir akhir ini. Kenapa aku selalu bermimpi seperti ini? Aneh. Memangnya kakakku bisa dibunuh dengan sekejap mata? Kakakku adalah orang yang memiliki kekuatan denga peringkat 4 dari seluruh Jepang. Ngomong ngomong di dunia ini telah dilakukan imunisasi yang dilakukan oleh perusahaan XazM. Sebuah perusahaan peneliti biologis terbesar di Jepang.
Mereka percaya ini adalah serum yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada manusia secara maksimum dan kemungkinan manusia dapat kebal dari 90% penyakit yang ada di dunia ini. Percobaan ini entah kenapa diperbolehkan dan diizinkan oleh berbagai pemerintahan di dunia. Mereka mempercayakan seluruh penyuntikan ini pada perusahaan XazM. Saat itu yang datang ke sekolahku saat aku SD adalah dokter dari perusahaan tersebut.
Awalnya sih aku takut ketika hendak dusuntik. Aku bahkan nekat lari sebelum penyuntikan berlangsung.
Sejak dulu aku tidak mau disuntik. Saat kelas 1 aku berhasil menghindari suntikan imunisasi. Tetapi saat kelas 3 hal ini tak terhindarkan. Bahkan aku lihat kakakku pun menikmatinya. Walaupun suntikan ini bebeda dari biasanya sekalipun.
Dia santai santai saja ketika kulihat dia disuntik sebelum akhirnya aku kabur meninggalkan ruang UKS. Aku hendak pergi ke gudang. Tapi karena kau takut gelap jadi aku berlari ke tengah halaman dan bersembunyi di balik pohon. Aku berharap tidak ada yang menemukanku dibalik pohon .
“Eeeh? Kok Asada disini?” Arggh! Kenapa kakakku bisa menemukanku disini. Oh iya.. Pohon ini terletak di tengah lapangan. Haeeeh betapa bodohnya aku. Kenapa tidak bersembunyi di gudang sekolah saja? Ah iya ini kakakku. Setahun lebih tua dariku.
Namanaya Natsuki Kaede. Dia selalu riang setiap saat. Aku saja tidak tahu apa yang membuatnya seperti itu. Tapi itu lebih baik daripada mempunyai kakak yang cuek dan pemarah. Beruntungnya aku.
“Huwaaa! Kakak kok bisa tahu aku disini?” tanyaku dengan wajah ketakutan.
“Asada ini! Lucu deh! Kamu kan hanya berlari keluar dari UKS. Lagipula kamu saat di rumah bilang mau bersembunyi di tempat yang sepi. Jadi tempat yang sepi Cuma di tengah lapangan ini. Yang lain ada di dalam kelas dan UKS. Ditambah kamu kan takut gelap. Jadi kamu nggak mungkin bersembunyi di gudang.” Haduh! Kenapa saat itu aku bilang ke kakak? Jadi kacau nih! Huwaaah..
“ Ya udah deh kak, aku pergi ke UKS. Tapi..”
“Hee.. tapi apa?” Kakakku menoleh kearahku.
“Huwaa.... Kakaaaak! Kak pegang tanganku saat disuntik dong! Tolong ya! Huwaaa.....” aku memohon kepada kakakku dengan menangis seperti anak kecil saat itu.
“Oke deh adikku Asada tersayang! Aku temani kok! Jadi jangan menangis ya!” ucap kakakku kepadaku sambil mengelus-elus kepalaku.
“Uhh.. kakak aku bukan anak kecil!”kataku sambil marah.
“Iya iya Asada. Ayo! Tuh sudah banyak yang disuntik tapi nggak takut kayak kamu lho”kata kakakku sambil menyindirku.
“Kakak berisik!”
“Hehehe manis deh adikku ini!”gumamnya lagi.
“Ah.. Kakaak berisik!” Aku pun masuk ke UKS dan duduk diatas papan dengan diikat diatasnya. Aku melihat teman teman sekelasku juga diikat. Sepertinya ini giliran kelasku. Dan aku agak sedikit membuat penyuntikan tertunda. Mungkin mereka akan bersyukur karena ku telah menunda penyuntikan ini. Aku mengangguk ngangguk seperti yakin bahwa mereka benar benar bersyukur karenaku.
“A-SA-DA-CHAN” ucap seseorang dari ranjang dekat jendela. Dia adalah Yuri Izuku, teman sekelasku. Dia sudah menjadi sahabatku sejak aku masih TK. Kebetulan saja kami satu sekolah dan satu kelas. Dia menoleh ke arahku.
“Hee kenapa Yuri?” tanyaku dengan bangga beraharap mendapat pujian dari Yuri.
“Te-Terima kasih telah menunda penyuntikkannya!” jawabnya dengan wajah seram. Aku pun tidak bisa berutik dengan wajah seramnya itu.
“Ba-baik! S-Sa-Sama – sama he he he” jawabku dengan wajah setengah mati. Aku bakal mati nih habis disuntik. Maaf Yuri! Kamu sudah bilang kalau kamu semangat dengan penyuntikan ini.
“Nggak apa apa kok Asada! Aku ada disampingmu!” kata kakakku dengan memegang tanganku. Seorang dokter datang. Lalu jarum suntik masuk ke dalam kulitku. Perlahan aku tertidur karena biusnya. Ah.. kakakku baik sekali mau menemaniku. Terima kasih kakak.
Tetapi dua minggu setelah penyuntikan. Semua anak anak yang disuntik oleh serum itu mengalami demam berat. Sampai sampai rumah sakit pun tidak cukup untuk menampung anak anak yang jumlah nya berjuta juta banyaknya. Ini pun baru satu negara. Apalagi seluruh dunia.
Aku dan kakakku mengalami kejadian yang sama. Kami dibawa kerumah sakit terdekat dan untungnlah ruangan di rumah sakit cukup untukku dan kakakku. Kami dikabarkan demam dan demam ini akan berlangsung selama 4 hari.
Perusahaan yang bernama XazM itu pun mendapat banyak keluhan dari berbagai negara. Mereka menuntut perusahaan XazM dapat menjelaskan apa yang terjadi. Mereka mengatakan bahwa sindrom kekebalan tubuh yang mereka ciptakan melebihi batas sebesar 0.1 kali dan itu membuat anak naka yang tersuntik demam selama 4 hari. Perusahaan itu pun diancam akan ditutup. Tetapi perusahaan itu bersikeras bahwa anak anak yang disuntik akan tetap hidup dan akan baik baik saja.
Tetapi setelah 4 hari sesuatu yang mengejutkan di seluruh dunia telah terjadi. Seluruh anak yang demam selama 4 hari memiliki kemampuan khusus masing masing. Dari pengendalian angin, manipulasi air, telepati, dan lain lain. Kakakku mendapat kemampuan menghilang dalam kata lain teleportasi.
Sedang aku yaaa... begini. Ada kemungkinan serum itu tidak bekerja pada anak anak tertentu. Dan kemungkinan itu adalah sebesar 15%. Dan coba tebak! Aku adalah salah satunya. Dengan ini kunyatakan aku sebagai anak yang gagal didunia. Kakakku saja mendapat kekuatan yang begitu kuat sampai dia dinyatakan terkuat ke 4 di Jepang. Sedangkan aku digolongkan sebagai orang tidak berkemampuan yang biasa disebut Zero Point.
Haaah... Seandainya aku punya kekuatan, maka aku bisa melindungi keluarga dan teman temanku. Tetapi terpaksa kakakku lah yang dapat melindungiku. Sebentar, sepertinya aku terlalu bermimpi berlebihan tentang penyuntikan saat itu.
Tapi mimpi itu terasa nyata. Dan hampir, bukan .. semua mimpi burukku selalu menjadi kenyataan. Aku menyebutnya pengelihatan masa depan. Aku sudah mengecek apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi dokter selalu menyatakan bahwa aku adalah Zero Point. Ahh.. sudahlah tidak usah dipikirkan.
(0)
Tok..tok..tok..
“Asada.. sudah siap belum? Nanti kamu terlambat sarapan lho!” kata kakakku setelah membuka pintu kamarku. Aku hanya menghiraukannya. Bukannya kakak tahu kalau aku sedang bersiap? Bodoh sekali.
“Ah... Asada ku yang manis. Kamu sekarang sudah besar ya! Jadi makin manis deh!” kata kakakku yang sukanya iseng begitu.
“Kakak berisi-“ tiba tiba kakakku menghilang didepanku. Lalu secara tiba tiba menepuk pundakku.
“Huwaa!” Aku terkejut “ Kakak jangan gunakan kemampuan di dalam rumah dong! Jadi kaget nih. Hmmph!” kataku dengan marah serta menggembungkan wajah.
“Iya deh. Lagi pula ini kan masa orientasi siswa SMP mu. Emm.. kalau nggak salah SMP Hanagasaku kan?”
“Iya iya kak! Sebentar lagi aku turun deh!” Jawabku sambil menyiapkan yang akan kugunakan saat nanti di sekolah ke dalam tasku.
“Oke! Cepat lho! Ayah dan Mama sudah menunggu di ruang makan. Cepat ya adikku yang manis!” kata kakakku sambil keluar dari kamarku dan menuju ruang makan.
“Aku nggak manis kakaaaak! Hmmph!” kataku dengan wajah memerah karena disebut manis oleh kakakku sendiri. Ahh kenapa sih kakakku itu? Dia selalu menyebutku manis setiap saat. Haaah.. mendingan tidak usah dipikirkan. Ah iya. Tahun ini aku sudah menduduki bangku SMP. Berarti empat tahun yang lalu sejak insiden itu berlalu. Setelah lulus SD aku tidak tahu harus masuk ke SMP mana.
Kakakku sih mudah banget.
Dia bahkan dapat undangan dari SMP elit di kota kami. Karena kemampuannya yang hebat dia diundang dan diterima di SMP Sutazu Kagayaki. Sekolah elit di kota kami yang hanya menerima para pemilik kemampuan three point sampai dengan five point.
Dari zero point sampai five point kakakku berada pada posisi ke 4 five point. Teleportasi.
Itulah kemampuannya. Memang membuatku iri sih. Tapi tidak apa apalah. Toh siapa yang peduli. Dan kalian tahu bagaimana nasibku? Aku harus masuk sekolah biasa yang menampung orang campuran orang berkemampuan khusus dan yang tidak memiliki kemampuan khusus. Namanya SMP Hanagasaku. Semoga aku bisa mendapat banyak teman disana!
“Huwaaa… Aku tidak sabar!” pikirku dalam hati.
(0)
Aku segera turun kebawah menuju ruang makan. Disana Ayah, Mama, dan Kakakku sudah menunggu. Aku hanya penasarasn bagaimana anak anak sepertiku yang terkena suntikan tidak memiliki kemampuan apa apa. Haeeeh mendin tidak usah dipikirkan. Otakku tolong diam. Aku hanya bermimpi bisa menjadi seperti kakak.
“Asada! Hehehe” kata kakakku sambil melambaikan tangan kepadaku di meja makan. Aku pun segera berjalan untuk duduk di kursi meja makan.
“Selamat makan” kataku lalu segera melahap makanan yang ada di depanku. Aku makan dengan lahap membayangkan kehidupan baruku di SMP!
Dan inilah petualanganku yang baru di dunia ini segera dimulai!
ns13.59.91.46da2