Keesokan harinya, Taro pergi ke kantornya dengan wajah berbinar-binar, seakan semua bebannya selama ini telah diangkut darinya. Ia langsung menuju kantornya, dan meminta Sekertarisnya untuk menyusun jadwalnya hari ini, sebelum bersiap untuk meninjau design baru yang dikirim para desainer perusahaannya untuk disetujui.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVtnK6tdcv
Taro bekerja dengan penuh semangat hari itu, hingga ia tanpa sadar telah menyelesaikan pekerjaannya hari ini lebih cepat dari waktunya. Memanfaatkan waktu luangnya, Taro kembali browsing di internet untuk mencari tahu lebih dalam tentang "cuckold" hingga sampailah dia di sebuah forum tentang orang-orang berfetish sama sepertinya berbagi pengalaman mereka memberikan istrinya ke pria lain.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPWLmzNvgk
Taro sangat tertarik dengan cerita setiap orang yang ada di forum itu, ia juga meminta saran dan pendapat pada mereka untuk menambah pengetahuannya.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQnDFGS8Ou
"Sial, ternyata hal ini lebih dalam dari yang aku duga," gumam Taro seraya mengusap layar ponsel pintarnya. "Kira-kira siapa ya, pecundang pertama yang kubuat untuk meniduri Hitomi?"
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2jobTQBQl8
Dalam rasa bingungnya tiba-tiba Taro mendengar suara gelas pecah dari ruang sekertarisnya, selang berapa lama terdengar suara makian dari sekertarisnya pada OB yang tak sengaja menumpahkan kopi yang ia pesan ke lantai tepat di sampingnya hingga membuat jasnya kotor.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqR85EeAhK
"Dasar Babu! Kau tahu gak berapa harga jas ini! Gajimu saja tak akan cukup untuk menggantinya!" maki sekertaris Taro.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MWwrI5XWi
OB itu hanya menunduk tak berani melihat sekertaris Taro yang tengah memakinya, dihadapan semua orang sekertaris Taro mencaci maki dan merendahkan pekerjaan OB itu, dan menyuruhnya untuk menganti rugi.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkTtRGPqQ6a
"Ada apa ribut-ribut!" kata Taro menengahi.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zlQukMkLk
Melihat Taro yang datang, sontak saja karyawan Taro langsung berpura-pura bekerja—padahal sebelumnya mereka sibuk menonton, dan melupakan pekerjaannya masing-masing.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVaixB78PD
"Rena, sudah jangan diperbesar lagi ... Berapa harga jasmu? Biar aku yang ganti," ucap Taro, meredakan amarah sekertarisnya yang bernama Rena itu.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv6sEMaH3GG
Rena sedikit lega, tapi dari raut wajahnya ia tampaknya masih marah pada OB itu. Setelah Taro janji akan menganti rugi jasnya, Rena pun langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan sisa noda kopi yang termuncrat mengenai kemeja putih mahalnya.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBeK4bsriD
"Anda gak papa, kan Pak?" tanya Taro, sambil menepuk pundak OB yang berperawakan tambun itu. "Gak usah dibawa serius, Pak. Rena memang orangnya gitu ... Oh iya, Bapak orang baru ya di sini?"
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrcJg3rjE3l
OB itu mengangguk pelan, melihatnya yang tampak penurut dan tak berdaya membuat Taro tertarik padanya. Setelah hari itu, Taro mulai mengorek informasi pribadi OB baru yang bernama, Masao itu ... Seperti dugaannya, dia seorang pecundang. Dia drop out dari SMA karena dibully, dan menganggur selama 10 tahun sampai ia diusir dari rumah oleh keluarganya.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtM6HU78vur
Ia hobi bermain Pachinko, dan memiliki hutang dalam jumlah besar pada berbagai rentenir hingga ia sering berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari mereka. Setelah yakin tentang latar belakangnya, Taro mulai menyusun rencana untuk membuat Masao meniduri istrinya dengan sedikit ancaman dan dorongan.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XZA96CzDa
*****
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCRtuRvtUb
Suatu hari, Taro memanggil Masao untuk datang ke ruangannya sebelum ia pulang. Mengetahui hal itu Masao menjadi gugup, ia merasa tak melakukan kesalahan hingga membuatnya harus dipanggil bosnya yang baik itu.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTSKN6o46M
Setelah semua orang pulang, Masao datang sendirian menuju ruangan Taro untuk menghadapnya. Saat Masao tiba Taro tengah asik menatap layar laptopnya sambil mengenakan earplug tanpa kabel.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvW783T5PyN
"Permisi Pak, saya datang," kata Masao dengan gugup.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4aOD2wi8E
Taro melepas earplugnya lalu berdiri dan mempersilahkan Masao duduk di depannya. Masao semakin gugup, ia tak tahu apa yang ada dipikiran Taro hingga terlihat seperti akan menginterogasinya.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlbljKCv1l
"Masao dari yang kutahu sepertinya kau memiliki banyak hutang, benar begitu?"
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTk90HDzorw
Masao menelan ludah, ia tak menyangka Taro akan menanyakan hal itu padanya, "Maaf Pak, benar Pak. Saya punya banyak hutang atas kesalahan saya di masa lalu, Pak." Jawab Masao jujur.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSO1Dq84kx
"Sepertinya itu merepotkan, kudengar kau dikejar-kejar penagih hutang karena itu. Kau tahu 'kan, perusahaan kita itu perusahaan terkemuka, jika ada hal yang mencoreng nama perusahaan itu tak bisa ditolerir."
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAVtTBGxep
Masao langsung menunduk, dan membungkuk meminta maaf pada Taro.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc92epVjtM3
"Maaf! Maafkan saya Pak, tolong jangan pecat saya! Saya tak tahu harus bekerja di mana lagi Pak, kalau Bapak pecat saya, Paman saya mungkin akan mengusir saya Pak! Tolong Pak!" mohon Masao.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ373FWbrvBF
Taro tertawa terbahak-bahak, hal itu semakin membuat Masao tegang dan tak dapat berkata-kata.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7dpZJcaUK8
"Seperti yang kuduga! Kau memang pecundang Masao! Ahaha! Aku menyukaimu! Kau sempurna! Masao! Hahaha!"
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaK6YHPGXz
"Pak!?"
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOlR0kxQujk
"Tenanglah, Masao ... aku tak akan memecatmu, aku cuma mau memberimu pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaanmu saat ini."
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IyML01dHx
"Maksud Bapak?"
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQ4ONnZZWF
"Sebelumitu boleh aku bertanya? Apa kau punya pacar Masao? Dan sudah pernahkah kau ngeseks dengan wanita?"
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBTzfBuAoK
Masao terkejut mendengar pertanyaan vulgar Taro, dengan sedikit malu ia pun menjawab kalau dia belum pernah punya pacar sebelumnya, dan masih perjaka meski usianya sudah menginjak 36 tahun.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RjKKTmMs7
"Sempurna. Masao aku akan memberimu pekerjaan rahasia, pastikan kau menjaga mulutmu kalau tidak kau akan tahu akibatnya sendiri," kata Taro dengan ekpresi serius.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtx51BvKea3
Perlahan Taro memutar laptopnya yang sedang terbuka, dan menunjukkan video wanita berdada besar yang tengah bertelanjang dada yang tengah mengapit sebuah penis besar di antara kedua payudaranya. Melihat hal itu sontak membuat Masao terkejut, namun rasa terkejutnya kalah dengan nafsunya begitu melihat betapa lihainya wanita dalam video itu memijat penis besar dengan kedua payudaranya.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CajAL3DNX
"Dia istriku, Hitomi. Bagaimana cantik 'kan?"
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0BeWVPXq0F
Masao tersentak, segera ia mengalihkan pandangannya dari video itu—takut kalau Taro akan marah padanya.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gLgzqDfZm
"Seksi kan istriku? Bagaimana menurutmu?"
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVUGqZa2C3
"I-Iya, Pak istrimu sangat sexy," jawab Taro gugup sembari menutupi selangkangannya yang menyembul hanya karena potongan singkat video itu.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe34teEmmKR
"Kau tahu Masao ... sepertinya aku itu seorang masokis. Kau tahu kan, aku suka saat istriku dilihat pria lain, dan sering membayangkannya tidur dengan pria lain saat bercinta dengannya."
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriF3PXzKxg
Masao menelan ludah mulai mengerti tentang 'Pekerjaan Rahasia' yang akan diberikan Taro padanya.
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7tWumaCkR
"Maksud Bapak, Bapak mau aku meniduri istri bapak? Apa Bapak tak keberatan tentang hal itu?"
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19xh3Fjh04
Taro tiba-tiba tersenyum dengan ekspresi cabul, "Benar ... Masao! Aku ingin kamu meniduri istriku! Dihadapanku! Dan mengacak-acaknya dengan penismu."
2610Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTdT8MwSVe
