Nero membenarkan pakaiannya yang kusut, dan mengenakannya. Di belakangnya terlihat Maki tengah meminum air setelah semalam hanya minum peju Nero. Keduanya terlihat canggung, Nero tak sanggup menatap wajah Maki, meski tadi mereka bercinta dengan hebatnya.
541Please respect copyright.PENANAVm0Szn7ZTi
"Jadi, di mana kau sekarang Nero?" tanya Maki, sembari menutup dadanya yang terbuka dengan selimut.
541Please respect copyright.PENANAfJPHVdB3jF
"Aku jadi pedagang obat keliling, aku bertemu orang baik saat kalian membuangku, dan aku menjadi muridnya," jawab Nero, masih diliputi rasa kesal.
541Please respect copyright.PENANAEIhru17PBK
Maki tertunduk, ia tampak menyesal atas apa yang telah ia perbuat pada Nero dulu.
541Please respect copyright.PENANAl8MUUA5Vt2
"Maafkan, Bunda. Nero, Bunda bersyukur kau selamat, sebenarnya saat Bunda tahu kalau anak-anak membuangmu... Bunda bersikeras meminta mereka untuk mencarimu kembali. Bunda begitu menyesal, sampai tahun demi tahun berlalu.... Dan akhirnya Bunda berakhir di tempat seperti ini."
541Please respect copyright.PENANAJevbxVT8DT
"Bunda, apa yang telah terjadi padamu selama ini. Kenapa kau menjadi seorang pelacur?"
541Please respect copyright.PENANAPoVVJ188nP
Maki tersenyum tipis, ia memepet Nero yang gugup, dan duduk di sampingnya.
541Please respect copyright.PENANA5W4g7b5Xze
"Banyak hal telah terjadi Nero, mungkin semua yang terjadi pada Bunda merupakan karma karena telah menelantarkanmu."
541Please respect copyright.PENANAzC96DDuCID
Maki pun menceritakan semua yang ia alami selama beberapa tahun ini. Mulai dari desa yang diserang oleh bandit, dirinya dan anak-anak panti yang dijual di pasar gelap, serta pertemuannya dengan Simmons yang merubah hidupnya.
541Please respect copyright.PENANAtYQwfNB3Ux
"Seperti berat, Bunda. Aku turut sedih dengan apa yang terjadi padamu."
541Please respect copyright.PENANACBYU87gqbr
Maki menggeleng lalu tangannya dengan nakal masuk ke dalam pakaian Nero, dan memainkan dadanya yang bidang. Maki mendekatkan mulutnya ke telinga Nero, dan meniupnya dengan tatapan nakal.
541Please respect copyright.PENANA6nJaT1tUd9
"Fuuhh....! Jangan panggil aku Bunda, aku bukan ibumu, panggil saja Maki."
541Please respect copyright.PENANAIROvMuX6N2
"Ma-maki!?"
541Please respect copyright.PENANAtI2QrltWzs
Nero berusaha menjaga jarak, bukan karena ia tak tertarik dengan Maki—tapi Nero takut kalau nafsunya akan kembali lagi.
541Please respect copyright.PENANAiNq2L55xIg
"Benar sayang, emm boleh kupanggil sayang kan?"
541Please respect copyright.PENANAT60LyNkx13
Nero menelan ludah, Maki benar-benar tau cara mempermainkannya. Nero terus memegangi kontolnya, dan bergeser ketika Maki terus memepetnya.
541Please respect copyright.PENANAYDQad9pTXv
"To-tolong hentikan, Bu—Maki. Aku harus kembali, masterku sedang sakit."
541Please respect copyright.PENANAOG6yVYOc6w
"Hooh, kau khawatir ya. Tapi kenapa kontolmu begitu keras?"
541Please respect copyright.PENANAzZu6NLZLbh
Maki meraba selangkangan Nero dan meremas kontolnya dari balik celana. Nero menepis tangannya, dan cepat-cepat berdiri.
541Please respect copyright.PENANAGiLg4KGWoc
"Tunggu! Neroo!"
541Please respect copyright.PENANAe3hNfjQKIa
Saat Nero ingin pergi tiba-tiba Maki memeluk tubuhnya dari belakang, samar-samar Nero bisa merasakan dua bongkahan tetek membebani punggungnya.
541Please respect copyright.PENANAO1CxGQJaq0
"Jangan tinggalkan aku.... Sepertinya.... Sepertinya aku kecanduan dengan kontolmu. Aku tak yakin bisa melayani pelanggan seperti biasa lagi, mungkin saat aku bercinta dengan mereka aku akan selalu terbayang kontolmu yang besar itu."
541Please respect copyright.PENANAIA6Lr6BrRm
Sebelum cukup jauh, Nero secara lembut melepas tangan Maki, dan berbalik cepat mencium bibirnya. Tindakan Nero itu sontak membuat kedua pipi Maki memerah malu, ia memalingkan wajahnya tak mengira Nero akan membalasnya seperti itu.
541Please respect copyright.PENANAFC4ZmefsFy
"Aku akan sering ke sini, Maki. Tenang saja, selama masterku masih berkontrak dagang dengan Simmons, aku akan selalu memesanmu jika aku kemari."
541Please respect copyright.PENANA6WrGwv21UR
Jantung Maki berdebar-debar ia tak mengira Nero yang dulu seorang bocah tukang coli, akan membuatnya begitu baper seperti ini.
541Please respect copyright.PENANAGtWHOnINEw
Setelah saling berciuman, Nero pun keluar dari kamar itu. Saat keluar ia bertemu ajudan Simmons yang tadi membawanya, dan di antar pulang olehnya.
541Please respect copyright.PENANA5bA0WsVFCS
*****
541Please respect copyright.PENANAncUVwoePOG
Satu bulan telah berlalu sejak Simmons menjadi pelanggan tetap Nero, mereka terus memproduksi ramuan perangsang dalam jumlah besar karena banyaknya permintaan di distrik pelacuran.
541Please respect copyright.PENANALoLGCzCyhM
Lama kelamaan rumor tentang ramuan perangsang Nero mulai tersebar ke seluruh penjuru kota. Orang-orang mulai ingin mencoba sendiri keampuhan ramuan itu, dan akhirnya ramuan perangsang itu menjadi barang langka.
541Please respect copyright.PENANADJ1TL0cNru
"Ahhhh..... Rara....!" desah Nero saat Rara mengocok kontolnya, dan mengarahkannya pada sebuah tabung reaksi.
541Please respect copyright.PENANA3owcSHm5yP
"Cepat keluarlah, Tuan. Kita punya banyak pesanan," desak Rara sambil terus mengocok kontol Nero.
541Please respect copyright.PENANALcWTY7kaCF
Peju menyembur dari lubang pipis Nero, dengan hati-hati Rara mengumpulkan semuanya menjadi satu, lalu mengambil tabung reaksi yang lain.
541Please respect copyright.PENANAuPdO982Mte
"Eh, bukannya tadi kau bilang yang terakhir? Kenapa ada lagi?"
541Please respect copyright.PENANAetKVCrzuaM
"Ini untuk cadangan. Cadangan, Tuan..."
541Please respect copyright.PENANAZqB7m321t7
Nero mengernyitkan dahi, kalau begini terus Nero merasa lama-lama akan mati seperti dirinya di kehidupannya dulu. Ia harus mencari cara untuk mengatasi masalah ini.
541Please respect copyright.PENANAaJ6XJ186x9
"Tu-tuan, ada hal yang ingin aku bicarakan padamu..."
541Please respect copyright.PENANAya0eG73z68
Tiba-tiba Waka datang dengan wajah malu-malu.
541Please respect copyright.PENANAcjcq1sjRuX
Nero menatapnya heran.
541Please respect copyright.PENANA83SRbXl4c4
"Kenapa Waka? Apa ada yang salah?"
541Please respect copyright.PENANA2ld5inbJOa
Waka menggetarkan bibirnya, ragu untuk mengatakannya pada Nero.
541Please respect copyright.PENANAYFTXUKgKO6
"Aku... Aku...."
541Please respect copyright.PENANAVVFcHPs5Ue
"Ada apa? Ada ada yang menggodamu? Waka!"
541Please respect copyright.PENANAKbE5joynQh
"Aku... Hamil....."
541Please respect copyright.PENANAskNYhfNe5I
Petir menyambar ke ubun-ubun Nero saat Waka mengatakan kehamilannya. Ia hanya meringis sambil membayangkan bagaimana repotnya ia dulu saat Rara hamil.
541Please respect copyright.PENANAfdKBr2NjaW
"Eh!? Benarkah? Selamat, ya Waka!" ucap Rara lalu segera mengecek perut Waka dengan sihirnya.
541Please respect copyright.PENANAg0zhhfdVBZ
Saat kedua budak seksnya itu tengah berbahagia atas kehamilan Waka, kepala Nero dipenuhi oleh berbagai macam hal. Ia harus mencari rumah untuk tinggal mereka saat Waka hamil, ia tak bisa terus tinggal di penginapan itu—karena tak baik untuk ibu hamil.
541Please respect copyright.PENANAQFP2U2sanR
Meskipun Nero adalah pria hyper seks tapi pantang baginya menyuruh wanita untuk mengaborsi anaknya. Baginya semua bayi pantas lahir ke dunia ini, baik atau buruk itu terserah jalan yang mereka pilih.
541Please respect copyright.PENANAejmLxqRRvW
"Rara, Waka. Aku akan ke Simmons, mungkin ia tahu rumah yang bagus untuk merawat anak-anak," kata Nero setelah berpikir cukup lama.
541Please respect copyright.PENANAtCsfdePfqH
"Tuan, kau yang terbaik!" seru Waka sambil memeluk Nero dengan mesra.
541Please respect copyright.PENANAe0lBMtSf0k
Waka memberi Nero sebuah blowjob sebagai hadiah, karena ia serius memikirkan nasib anak mereka ke depannya.
541Please respect copyright.PENANAOWryigzI9U