Aku rebahkan kepalaku pada dada yang berbulu lelaki muda yang baru saja menggagahiku itu. Pertarungan asmara kami begitu buas dan melelahkan hingga lelaki itu terkuras habis tenaganya setelah 120 menit bergumul denganku diatas ranjang penginapan ini. Sekian kali dia menyemburkan cairan kejantanannya, beberapa kali memenuhi lubang anusku hingga meluber keluar. Aku sangat begitu menikmatinya. Bahkan ketika disemburkannya di wajahku, dengan tulus ku buka mulutku berharap aku dapat merasakan cairan yang beraroma khas dan berasa unik itu. Ya, malam itu kami bercinta hingga hampir dini hari. Lelaki muda itu adalah Yoga, seorang pegawai kantoran yang jatuh hati padaku semenjak pertama kali kami bersua. Dia sebenarnya sudah beristri, namun selalu datang padaku ketika dia ingin menuangkan hasrat seksualnya yang begitu menggebu. Dia pernah bercerita kalau istrinya begitu kaku dan ketika dia sangat ingin begituan seringnya selalu ditolak dengan berbagai alasan. Yoga menurutku lumayan cakeplah, wajahnya bersih dan tentu saja kemaluannya besar. Pertama kali kami bercinta aku hampir pingsan dibuatnya karena permainannya begitu brutal. Mungkin dia sangat begitu nafsu hingga aku jadi pelampiasannya. Bahkan ketika dia tau aku adalah seorang waria dia malah menjadi semakin beringas menikmati setiap inchi tubuhku ini.
Perkenalkan, namaku adalah Dona. Seorang waria PSK berusia 25 tahun. Aku menjadi waria semenjak lulus SMA. Entah bagaimana aku merasa menyaman memakai pakaian dan berdandan seperti wanita. Nama asliku sebenarnya adalah Doni. Lulus SMA aku diusir oleh keluargaku karena perilakuku yang menurut mereka menyimpang. Sejak saat itu aku hidup berpindah-pindah dengan bekerja seadanya. Hingga suatu ketika bertemu dengan seorang waria juga, aku menyebutnya Kak Rei, Dia adalah PSK profesional yang sering melayani para pejabat dan bos-bos besar perusahaan. Dialah yang mengajariku dari nol bagaimana menjadi penjaja cinta sesaat seperti sekarang ini.