x
Siang ini begitu panas. Perjalanan pulang dari sekolah menuju rumah terasa sangat melelahkan walau aku mengendarai motor. Aku tidak pulang sendiri, tapi membonceng kakak perempuanku.
“Dek, buruan… panas nih”
“Iya… tau kok”
“Tapi jangan ngebut kayak gini juga!”
“Tadi katanya buruan, gimana sih kakak ini?”
“Eh, diam, jangan ngelawan”
Huh, kakakku ini sungguh semena-mena.
Namaku Andre. Aku masih kelas 1 SMA saat ini, sedangkan kakakku, kak Risa kelas 3 SMA. Kami berada di sekolah yang sama. Jadilah tiap pergi ataupun pulang sekolah kami selalu bersama. Bahkan tidak hanya ke sekolah, kak Risa sering memintaku menemaninya tiap berpergian, kemanapun dan kapanpun sesuka hatinya.
Setelah setengah jam perjalanan menelusuri jalanan kota yang padat, kamipun sampai di rumah. Aku yang sudah lapar langsung menyerbu ayam goreng yang sempat kami beli di perjalanan pulang tadi. Beginilah jadinya kalau ditinggal berdua dengan kakak yang tidak pandai memasak, terpaksa urusan perut kami beli di luar. Seperti saat ini, orangtua kami sedang keluar kota mengurusi pekerjaan. Aku hanya berduaan saja dengan kak Risa selama beberapa hari kedepan.
“Ganti baju dulu kenapa sih dek? Langsung makan aja kamunya” ucap kak Risa sambil melepaskan jilbab putihnya.
“Ntar deh kak, lapar nih”
“Dasar ih kamu ini, besok kan seragamnya masih pake. Nanti kalau kotor gimana dong…”
“Gak bakalan kok…” jawabku santai. Tapi ternyata ucapannya itu benar-benar terjadi. Aku yang teledor saat membuka sambel sachet-an menyebabkan sambel itu muncrat ke seragam sekolahku. Duh!
“Hahaha, mamam tuh” ledek kak Risa. Aku hanya melirik kesal padanya.
Kak Risa ini kadang cerewet dan ngeselin orangnya, meskipun begitu dia kakak yang baik kok. Selalu bantuin aku kalau aku lagi kesusahan, terutama kesusahan bikin PR. Akupun juga sering jadi tempat curhatnya. Obrolan kami juga nyambung kalau masalah film dan game. Orangtua kami yang super sibuk dan hanya pulang ke rumah tiap akhir pekan membuatku jadi sangat dekat dengan kakakku ini. Pernah waktu itu kak Risa menginap di rumah temannya, walaupun hanya satu malam tapi membuatku sangat kesepian.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3I9VPRtgd
Setelah membuka jilbabnya, kak Risa mulai membuka kancing seragamnya. Nafasku sempat tertahan memandangnya. Tapi aksinya terhenti karena sepertinya dia teringat kalau dia tidak mengenakan baju dalam. Diapun pergi ke kamarnya.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3XsxazgXZ
Kak Risa kemudian ikut makan setelah dia mengganti pakaiannya. Rambut sebahunya itu kini diikat kuncir kuda. Dia duduk di sebelahku. Sesekali dia melirik ke arahku dan tertawa saat melihat noda sambal yang mengotori seragamku ini. Aku kesal sebenarnya, tapi melihat dia tertawa rasanya membuat hatiku adem. Kakakku ini memang cantik. Memakai pakaian rumah yang biasa saja cantik. Sambil makanpun terlihat cantik. Bagaimana bibir tipisnya itu melahap makanan, pipi putihnya yang menggembung karena penuh terisi. Ah, sungguh menawan. Tidak salah kalau banyak cowok yang jatuh hati padanya.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNY7ykTHEmp
“Kak, kamu belajar masak aja kenapa sih? Daripada beli makanan di luar terus”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhU8ndyyxj7
“Hmm… boleh, nanti kita bikin bareng yuk untuk makan malam”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75BxwsJixr
“Bikin apa kak kita?” tanyaku semangat.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgITvd6fHVw
“Mi rebus aja gimana?”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhCWYnYotm
“Yah.. kok mi rebus sih? Itu sih bukan masak namanya”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNUoipJ9ql
“Hahaha. Iya deh, ntar kakak coba masakin sesuatu deh untuk kamu. Dasar pikiranmu itu makan mulu” ucapnya sambil mengacak-acak rambutku lalu bangkit menuju dapur membawa piring kosongnya.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6NpIj8YXtm
Setelah selesai makan dan beristirahat, sorenya kak Risa memang tampak sibuk di dapur. Aku sendiri juga tidak pandai memasak, jadi aku tidak membantu sama sekali dan menanti aja apa yang akan dimasak olehnya. Ternyata dia hanya masak tahu dan tempe. Yah, lumayan lah untuk makan malam. Tapi rasanya sungguh asin. Kakakku ini memang tidak punya bakat memasak. Masakannya gak pernah maknyus.
"Udah untung kakak buatin!”
“Iya deh iya…”
“Hahahaha”
Seperti itulah hari-hari yang ku lalui bersama dengan kakakku. Aku sangat betah di rumah kalau ada dia. Meski kadang ribut dan beradu argumen, namun rasanya sungguh nyaman bila berdua dengannya. Aku harap hubungan kami tetap seperti ini. Tapi sore itu juga aku menyaksikan sesuatu yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Untuk pertama kalinya aku melihat kak Risa telanjang bulat, basah-basahan!
Waktu itu aku mau mandi. Saat membuka pintu kamar mandi, aku terkejut karena ternyata di dalam ada kakakku.
“Eh, ma-maaf kak” ucapku langsung menutup pintu. Aku sempat melihat wajahnya juga terkejut melihat aku masuk. Tapi yang lebih parah tentunya aku yang sempat melihat keseluruhan tubuh telanjangnya, walaupun hanya sekian detik.
Aku merasa bersalah pada kak Risa. Ku yakin aku akan dimarahi olehnya. Ah, tapi salah dia kan pintu tidak dikunci. Dengan hati gundah akupun memutuskan untuk beranjak dari sana ingin kembali ke kamarku. Tapi belum sempat ku balik badan, pintu kamar mandi itu terbuka, dan kak Risa muncul dari dalam. Telanjang bulat!
“Kak… ba-bajumu!” ucapku sambil memutar tubuhku membelakanginya. Aku tidak berani memandangnya yang tanpa busana itu. Aku malu. Aku juga takut dia marah.
“Kamu tadi mau masuk ke kamar mandi yah dek?” tanyanya santai.
“I-iya kak… ma-maaf”
“Lho, kenapa maaf?”
“o-soalnya aku gak tahu kalau ada kakak di dalam”
“Owh… Kalau kamu mau pakai kamar mandi, tunggu kakak selesa
i dulu yah…”
“I-iya kak”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXQ8gKNY2H
“Adek, kalau kakak ngomong lihat kesini dong”72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDgSemm5L6
“Eh, i-iya” dengan malu-malu akupun memutar tubuhku lagi menghadapnya. Dia berdiri santai di depanku dengan tangan kiri menutup buah dadanya serta tangan kanan menutup pangkal paha. Pose yang bikin aku panas dingin. Aku berusaha untuk tidak melihatnya langsung, tapi ternyata susah. Takut, tapi pengen lihat karena penasaran. Ah, aku pusing.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27hjoZkhBe
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9SpoVdcBI
“Dek! Kenapa grogi gitu sih?”72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOsGUWkAGR
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXqwA7bBn5
“Gak kenapa-kenapa kok kak” jawabku berusaha tenang.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7wb8hqt02D
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQoxjODEJf
“Kamu gak pernah lihat cewek telanjang yah sebelumnya?”72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WuCWkitn4
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wDDe1oDpH
“Ng-ngak pernah”72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ272yxD7JKz
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr16Qv5Zi4b
“Owh… “ ku lihat dia tersenyum. Dia tampaknya memang niat sedang menggodaku. Apalagi mengetahui aku baru pertama kali melihat cewek telanjang, senyumnya itu seperti ingin semakin menggodaku.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfrVgVn0jdQ
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQNaSaniqK
“Emang kakak gak malu telanjang gitu di depanku?” tanyaku memberanikan diri menatap matanya.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJyjHy62RQ
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBEFdSmjaOP
“Kenapa malu? Kan sama adek sendiri” jawabnya senyum-senyum. Aaah… meihat senyuman cewek cantik yang sedang telanjang bulat seperti ini sungguh membuatku tidak tahan.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEM4Yucsrij
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCobM4SnVR
“Udah dulu yah, kakak mau lanjut mandi dulu. Kamu antri yah… gak boleh barengan” ujarnya sambil mengerlingkan matanya. Mendengar ucapannya itu membuat jantungku semakin berdetak cepat saja.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxKIku9dTS
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJzRmUg6lh
Kak Risa lalu masuk kembali ke dalam kamar mandi. Sedangkan aku masih berdiri di sini, membatu tak bergerak seakan terpaku pada bumi. Pemandangan barusan benar-benar membuat darahku bergejolak tak karuan. Baru kali ini aku merasakan yang seperti ini.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbjuUricsn
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSbnCX1XI9
Beberapa saat kemudian kak Risa selesai mandi. Dia keluar dengan sudah mengenakan pakaian lengkap.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4yHsrdu8RC
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwZEnaB6Jr
“Tuh mandi” ucapnya sambil berlalu. Dia berlagak seperti tidak terjadi apa-apa saja, padahal aku sudah tak karuan.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HX4acnDjj
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HsdYwMw7j
Akupun masuk untuk mandi. Tapi bayangan kak Risa telanjang bulat tadi terus membekas di kepalaku. Tidak mau hilang. Peniskupun sudah ngaceng sedari tadi.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGm8ClhI4Ct
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡySAoYJsirJ
“Kak Risa….”72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uM6Mu87BQ
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4LOLywU5d
Entah kenapa aku jadi berusaha mengingat dengan detail tubuh kakakku itu. Warna kulitnya yang putih bersih tanpa cacat, butiran air yang meluncur dengan mulusnya di leher, perut serta belahan dadanya. Lekuk tubuhnya benar-benar indah. Bagian yang paling mempesona menurutku adalah buah dadanya yang bening itu, meskipun dia berusaha menutupi putingnya, tapi tetap bisa sekilas terlihat olehku tadi. Putingnya berwarna coklat kan? Arghh…72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBY1luF1OJX
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInLaDGe4YX
Tanpa sadar aku mulai memegang penisku dan mengocoknya. Dan untuk pertama kalinya, aku beronani sambil membayangkan kakakku.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsccPUE9YQ
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd2QwNmhOfY
Ah… kacau.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JeVlDbaxW
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZtSZ3jnCK
===72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUCfUJyjxO
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpNyK0VmtC
Beberapa hari kemudian…72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOLaGLFG6mz
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sdpH9xeSd
Tampak orang-orang sudah sangat ramai di sini. Sepertinya teman kak Risa yang mengadakan pesta ulangtahun ini orang kaya hingga mampu menyewa restoran ini. Ya… hari ini aku dipaksa ikut oleh kak Risa ke acara ulang tahun temannya. Agak malas sih, tapi mendingan daripada gak ada kerjaan di rumah.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54hlAJiaqX
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrBYktj7dx
Aku sendiri dari tadi hanya duduk sendirian minum juss sambil memperhatikan kak Risa dari jauh yang sedang bercanda dengan teman-temannya. Mataku terus menatap lekat-lekat padanya. Memperhatikan gerak-geriknya, tawanya. Ah, begitu cantiknya kakakku dengan busana kemeja kotak-kotak dominan merah, celana jeans panjang, yang dilengkapi dengan jilbab putih itu. Namun kelamaan menatap kak Risa, aku lagi-lagi terbersit bayangan dirinya yang bugil polos waktu itu. Bayangan yang sangat sulit hilang.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaU15wMI3Tb
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayZ3A1nvEq
Kejadian waktu itu menjadi awal bagaimana aku jadi sering berpikiran mesum. Aku jadi semakin penasaran dengan yang namanya tubuh wanita. Aku jadi rajin browsing-browsing mencari gambar porno dan video mesum. Namun tetap saja tidak ada pemandangan yang lebih indah melebihi indahnya pemandangan kak Risa yang telanjang bulat dengan tubuh basah. Beruntungnya aku bisa melihatnya, tapi aku merasa berdosa juga karena akhirnya malah beronani dengan membayangkan kakak kandungku sendiri.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3LP7bfWpX
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2L68wX3BPK
“Adeeeeek, sini! Ngapain sendirian aja di sana!? Mau kakak kenalin ke teman-teman kakak gak nih?” panggil kak Risa dari jauh yang disertai cekikikan teman-temannya. Aku hanya balas nyengir saja dan tidak beranjak dari dudukku, tapi akhirnya malah dia yang datang sambil membawa teman-temannya dan memperkenalkannya satu-satu padaku.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmVcgKrnEF
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqsNn1HbCC
Aku grogi juga dekat-dekat banyak cewek seperti ini. Sepertinya kak Risa sengaja melakukan ini padaku. Sengaja membuat aku grogi dengan menghadapkanku pada keempat temannya yang memang cantik-cantik ini. Ah, kak Risa rese.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcWVohVAmV
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm62UxZzbtO
“Ini adikmu yang kamu ceritakan itu Ris?” tanya salah satu temannya melirik memperhatikanku.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMgUHFETOfr
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgbB2KWdLy
“Iya… cakep kan? Dia jomblo lho… Ada yang mau nggak sama adikku? Hihihi” ucap kak Risa. Duh, dia ini membuatku malu saja.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8SgLfdT8z
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡih35JUTJ7i
“Boleh, tapi sayang aku udah punya pacar” balas temannya itu menggodaku yang direspon gelak tawa mereka semua. Aku ikut cengengesan saja.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwDJ7PCkDB
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kdwMsKLAZ
Selama beberapa saat aku ngobrol dengan mereka. Bukan obrolan yang penting. Kebanyakan obrolan mereka sekedar menggodaku saja, terlebih kak Risa yang seakan-akan mempermalukan aku.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTlOCbzM8I
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLlnUSo61S
“Eh, dek, siapa tadi yang paling cantik menurutmu?” tanya kak Risa padaku saat kami sudah pulang.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVPCvQQSxmV
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqoWxM1y4Y
“Hmm… siapa yah… gak ada tuh. Kakak rese ah bikin aku malu di depan teman-teman kakak”72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Yp6s5EaZw
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGsqTLNPLwW
“Haha, daripada kamunya ngelamun sendirian. Emang mikirin apaan?”72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxg29QfzcR
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qdMDvUDVS
“Gak ada” jawabku berbohong, tentu saja aku malu mengakui kalau aku ngelamunin tubuh telanjangnya waktu itu.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKY4M1sM5F
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIgspkMUyc
“Owh… tapi masa sih gak ada yang cantik menurutmu teman-teman kakak?”72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAm8hdb4Et
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQtGy4jpCf
“Ada sih… kak Via, kak Ochi juga cantik” jawabku akhirnya mengaku, kecantikan mereka memang gak kalah dengan kakakku ini. Kak Ochi sama-sama memakai jilbab seperti kakakku, sedangkan kak Via memakai kacamata dengan rambut panjang lurusnya yang tergerai ke belakang. Bisa saja kak Risa punya teman yang cantik-cantik begitu. Tapi bagiku tetap kak Risa lah yang paling cantik.72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDKWzvkCko
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHn4FDa21R0
“Udah sana, puaskan?”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs8WaSBivYk
“Iya kak, makasih ya… hehe”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWtCV6ETdpl
Dia tersenyum manis. Sungguh bikin aku gemas. Ah… semoga selanjutnya aku bisa mendapatkan lebih dari sekedar onani.
Sejak kejadian itu hari-hariku terasa lebih indah. Selain hubunganku dengan kak Risa memang masih tetap seperti biasa, suka bercanda, suka berantem, dan dia masih sering nyuruh aku seenaknya, tapi kemesuman kami semakin hari juga semakin cabul. Kadang seharian kami pernah tidak memakai pakaian sama sekali, kami beraktifitas di dalam rumah dengan bertelanjang bulat. Tapi biasanya sih hanya kak Risa yang aku minta tidak usah pakai baju, walau tanpa dimintapun dia sering juga keluyuran di dalam rumah tanpa busana. Kalau sudah begitu akupun akan lanjut onani dengan bebasnya sambil memandang tubuh telanjangnya. Dia sering menemaniku onani. Aku kini sudah dipersilahkan ngecrot dimanapun dan kapanpun yang aku mau, tidak harus di kamar mandi. Bisa di ruang tamu ataupun malah kamar kakakku. Asalkan harus segera dibersihkan. Keberadaannya betul-betul membuatku betah di rumah, hehe.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVI0CX2c6j
Namun yang pasti kami melakukan itu jika kami hanya berdua saja di rumah. Kalau orangtua kami pulang, aku dan kak Risa pun bertingkah seperti biasa. Terlebih kak Risa yang menjadi sangat sopan dalam berpakaian bila di hadapan papa mama. Sungguh berbanding terbalik bila hanya ada aku di rumah.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RmZuzwEst
“Ntar deh kakak kirim foto-foto kakak lewat BBM” bisiknya padaku. Ya… terpaksa aku disuruh onani dengan foto-fotonya saja, karena memang tidak mungkin melakukannya seperti biasa karena orang tua kami ada di rumah saat ini. Kalau tetap nekat, bisa-bisa perbuatan kami akan ketahuan.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCEeNOcidX
“Sekalian kakak kirim foto-foto teman kakak kalau kamu mau, hihihi” lanjutnya lagi mengedipkan mata dengan nakal. Ugh… Tentu saja aku mau. Baik kak Risa maupun teman-temannya sama-sama cantik, sama-sama mantab dijadikan bahan coli, hehe :P
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kZO8JCXXY
Untung saja hanya dua hari Papa Mama pulang, mereka harus segera kembali mengurusi pekerjaan. Akhirnya aku bisa bebas lagi. \:V/
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPHO09vbeu
Siang itu setelah kami pulang sekolah aku langsung menanggalkan pakaianku dan menuju kamar kak Risa. Dia geleng-geleng kepala sambil tertawa melihat aku yang begitu tak sabaran.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XnCbVcNt4
“Yuk kak.. cepetan dong… pengen nih”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0wUYoZB9Y
“Cepetan ngapain?” tanyanya senyum-senyum.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIa2YiOvBD
“Buka baju kakak, hehe”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHyu35Brh8
“Haha, dasar mesum kamu dek…” ucapnya cekikikan. Aku senang karena ternyata dia menuruti keinginanku untuk melepaskan bajunya. Dengan gerakan pelan dan menggoda, dia lepaskan satu-persatu pakaian yang menempel di tubuhnya. Dari baju, celana, hingga pakaian dalam. Dia seakan memuaskan mataku untuk membuatku nafsu pada dirinya.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuVhI8AP4k
Akhirnya tubuh telanjangnya terlihat lagi olehku. Aku langsung mengocok penisku sendiri di depannya. Tak hanya itu, aku yang sudah tahan nekat terjun memeluknya.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uONz7QZZI
“Adeeeek! Gila kamu main peluk aja”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehmnLhKyHQ
“Habisnya aku kangen kakak” ucapku. Aku sadar aku sungguh nekat memelukya dengan kami sama-sama telanjang bulat seperti ini. Tapi aku memang sudah tidak tahan, aku juga menginginkan hal yang lebih dari hanya sekedar onani.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR9KFJ3MoDb
Aku pikir dia marah, tapi ku dengar dia malah tertawa kecil. Diapun membiarkan aku terus memeluknya, bahkan kami sampai berpelukan di atas tempat tidur. Tanpa sadar kami jadi saling menggerayangi dan berciuman satu sama lain.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXM35wrb9x2
“Dek, cukup… Jangan keterusan” ujarnya sambil mendorong tubuhku. Aku sebenarnya merasa nanggung, tapi aku takut dia marah, akupun bangkit dan duduk di depannya.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6GY5AW00V
“Kakak gak mau kalau sampai terjadi.. Ingat lho kita itu saudara kandung”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBGBurFSVh
“Iya kak… maaf”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvQU7xKjH9
“Hmm… bagus deh kalau kamu ngerti”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlyKKD9i0zM
“Tapi kak…”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jTbemdapn
“Tapi apa?”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEX2OQfJaoc
“Boleh gak kalau aku gesek-gesekin aja”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3KP4h8ynk
“Hah? Gesek-gesek dimana?”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZM88xyUzh
“Di buah dada kakak, hehe”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZacwfNWhm
“Hihihi, gila kamu… Kamu benar-benar mesum!”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33ox4ZYQwF
“Gak boleh yah kak?”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pIbJseKAT
“Hmm…. Kakak pikir gak apa deh, asal jangan keterusan”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRoKMSmdO2d
Senangnya mendengarnya. Dengan dada berdebar akupun mengangkangi tubuh kak Risa, memposisikan penisku tepat di antara buah dadanya untuk ku gesek-gesekkan di sana. Saat penisku nyelip di sana, aku langsung memaju mundurkan pinggulku. Rasanya sungguh luar biasa, bagaimana batang penisku bergesekan dengan kulit dadanya yang lembut dan kenyal.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZjIcS69cK
Aku mengocok penisku di sana sambil ditemani tatapan dan senyum manisku. Mana bisa tahan? Tak butuh waktu lama akupun muncrat. Mengotori wajah serta buah dada kak Risa dengan spermaku.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlITCE0QC3k
“Makasih kak…”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJIG40rMuU
“Iya… dasar mesum. Awas… jangan sampai papa mama tahu”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPF2Hrd82s
“Iya kak” tentu saja.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGiDnlxloh
Jadilah sejak saat itu aku tidak hanya onani biasa saja, tidak lagi hanya menumpahkan spermaku di lantai, tapi juga menggesek-gesekkan penisku hingga aku muncrat di tubuh kakakku ini. Baik perut, buah dada, maupun wajah cantiknya.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡge36ZlN2Y1
Extra Story : Teman-teman kakakku
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGAQPqVFyE
Hari itu aku pulang naik motor sendirian dari sekolah, karena kak Risa pulang naik angkot bersama teman-temannya yang ingin ke rumah kami, bahkan katanya mereka juga sampai nginap. Aku sebenarnya merasa terganggu karena tidak bisa mesum-mesuman dengan kakakku, tapi ya sudah lah. Setidaknya teman-temannya cantik-cantik.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vlKpwaQpN
Ku perhatikan kedua temannya yang datang itu. Mereka adalah temannya kak Risa yang dikenalkan kepadaku pada waktu acara ulangtahun. Kak Via dan kak Ochi. Lagi-lagi ada perasaan malu dan deg-degan dikelilingi mereka. Saat mereka ngajak ngobrol, aku lebih dulu terpana dengan kecantikan mereka daripada langsung menanggapi obrolan.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGd6eqDDQOg
“Maaf yah Ndre, kita pinjam kakakmu seharian ini, hihi” ucap kak Via yang juga diikuti tertawaan kak Ochi. Sedangkan kak Risa menyikut kak Via.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXj2cFJ6be
“Apaan sih Vi”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnOaq6csTMK
Duh, mereka bertiga itu sungguh gemesin. Tawa mereka sama-sama manis. Seandainya kak Via dan kak Ochi juga kakakku. Tapi punya satu kakak kayak kak Risa juga udah cukup sih, hehe.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zOteowifl
Mereka lalu masuk ke dalam kamar setelah kami makan siang. Entahlah mereka sedang ngapain. Mungkin sedang nonton film dvd. Hingga akhirnya saat sore menjelang magrib barulah mereka keluar. Mereka tampak membawa handuk.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOECpDOkquk
“Dek, kami mau mandi dulu yah…” ujar kak Risa sambil melewatiku.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4bAOGJk5Q
“Kalian mau mandi bersama? Udah gede masih mandi bareng, kayak anak kecil aja” balasku.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPLyFUrhKs4
“Biarin, kan kamar mandinya gede”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUQSxQp8Gh
“Iya deh, terserah kalian” ucapku berusaha cuek meski curi-curi pandang juga ke arah mereka bertiga.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvVdWKnkhb
Merekapun mandi bersama di dalam kamar mandi. Ingin rasanya aku mengintip mereka, tapi kalau kepergok takut juga. Belum tentu kejadinnya selalu berakhir manis. Jadilah aku hanya membayangkan saja sambil mendengar obrolan mereka yang berisik.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJtJ078etJ
“Waaah… punyamu lebih gede yah Ris, kenyal” terdengar suara kak Via.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1y4B2ZrOL5
“Geli ah Vi, punya Ochi tuh yang lebih gede, hihihi” balas kakakku.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Wap8mtEE6
“Mana? Coba”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMhIIWgrll
“Eh, kalian ngapain sih pegang-pegang” protes kak Ochi.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVXqMUzhxD
“Hihihi… gak ah, gedean punya kamu Ris, tapi kulit Ochi lebih lembut yah… putih lagi”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSkoDtd98J
“Risa, itu ngapain bawa hape segala ke kamar mandi?”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQEaD4Fc7x
“Hihihihi”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1msXro9pg9
Arrgghhhh… aku ngaceng mendengarnya! Pikiranku melayang kemana-mana membayangkan tubuh bugil mereka bertiga yang asik mandi itu.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSicxBbEjBX
Saat mereka keluar, hidungku mau mimisan rasanya melihat mereka bertiga yang hanya memakai handuk. Bahkan kak Ochi yang tadinya mengenakan jilbab, kini juga hanya selembar handuk pendek yang melilit di tubuhnya. Mereka berlalu dengan cueknya di depanku, padahal aku sudah konak berat. Duh… Sepertinya seharian ini jantungku akan terus berdegub kencang.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVbzPqv0aH1
Ingin rasanya aku beronani saat itu juga menonton mereka, tapi mereka langsung masuk ke kamar.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7LGzw3jObi
Mereka kebanyakan menghabiskan waktu di kamar. Hanya sesekali keluar untuk minum ataupun ke kamar mandi. Saat kak Risa keluar aku langsung menariknya ke kamar mandi karena aku sudah tak tahan dan butuh pelampiasan.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9E9k62uYb
“Adeeeek, kamu mau ngapain? Ada teman-teman kakak”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx10rB54vnI
“Aku gak tahan kak… sebentar aja kok.. plis”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVfQ8OoDeWq
“Duh… jangan….”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6i6rubcHfC
“Ayo dong kak…”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDR0qF5Moic
Setelah ku desak terus, akhirnya dia mau juga. Akupun langsung menurunkan celanaku dan minta dia ngocokin. Dia mau ternyata.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nuvPxAWOL
“Dasar kamu…”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCHCA6grNq
“Hehehe”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFrW2WanLI
“Eh, kakak tadi foto-foto juga lho sambil mandi, ada video juga. Kamu mau lihat? Hihihi”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqe5lQNrYz
“Mauuuuuu!” tentu saja aku mau!
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGP84SnVjg
“Hush… jangan kencang-kencang suaranya. Nih…” ucapnya sambil menyodorkan ponselnya padaku.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡas7ZOA8blB
Akupun langsung meraih ponselnya. Ku buka galery dan langsung ku temukan apa yang kucari. Foto mereka bertiga sedang mandi telanjang, basah-basahan dan sabun-sabunan! Langsung saja aku gunakan itu sebagai bahan untuk menambah rasa nikmat selagi kak Risa terus mengocok penisku. Aku juga menonton video rekaman mandi itu. Bikin aku tambah pengen cepat muncrat karenanya.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5aN6AbUE7
Benar, tak lama kemudian akupun memuncratkan spermaku. Tak tahan karena kocokan kak Risa serta foto dan rekaman video ini.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR9P2qXpjwh
Namun aku terkejut karena ada yang menonton aksi kami. Di depan pintu kamar mandi ada kak Ochi!
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZfbFm4sEY
“Eh, Ochi…”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHEwepDVLc
“Risa… kamu ngapain?”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZtHKZl549
“Eh… ini… anu… itu…” kak Risa panik. Akupun tak kalah panik karena ada yang memergoki aksi kami.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCj0FhkK7RX
“Duh, aku gak nyangka kalau kamu sampai begituan sama adekmu”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVCQrKxITD
“Ini… Cuma bantuin dia aja kok, gak lebih dari ini.. Please… jangan kasih tahu siapa-siapa” ucap kak Risa memohon.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimjMbZxsKV
“Hmmm… sebarin gak yah…”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDWOSX70zpk
“Please Chi… jangan kasih tahu siapa-siapa”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7d9CBTNiD
“Hihihi, iya deh… tapi kamu harus traktir makan besok”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpS4Hwiu6FN
“Oke deh sip”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hJnpXvvEe
“Ya udah balik sana, kamu mau ketahuan sama Via juga, hihihi”
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxbuJtN7G8J
“Gak lha.. udah dek sana balik ke kamarmu” suruh kak Risa padaku.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzqVgCMaMpe
“Iya kak…” jawabku bangkit segera kembali ke kamarku.
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ134KwocZ7
Aku tidak terlalu tahu apa yang terjadi setelah itu. Sepertinya tidak terjadi hal yang gawat. Kak Ochi sepertinya beneran megang janjinya. Untung deh. Tapi kak Ochi itu cantik juga yah, setahuku dia juga punya adek laki-laki. Beruntung juga adeknya punya kakak cantik seperti dia. Tapi aku juga beruntung punya kakak kayak kak Risa, hehe
72422Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEbETGfmet
Bersambung..
ns3.16.51.33da2
