Erin menarik nafasnya jengah, untuk ke sekian kalinya dia harus mendengkus kesal. Awalnya dia merasa bahagia ketika bisa ber-time travel dan kembali ke masa di mana sejarah Bandung Lautan Api dimulai. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPIhWHbO1bo
Akan tetapi Erin merasakan sedih, karena ternyata tidak ada yang bisa mendengar ucapannya sedikit pun. Erin terduduk diam di sebuah sofa, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5cp2lMH0M
Erin bertanya: Apakah dirinya harus menunggu sampai para pasukan sekutu datang ke sini? Lalu hanya menonton kehancuran Bandung? Dirinya merasa sedikit bosan jika seperti itu. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRR6uCr09M1
Erin berpikir: apa bedanya sekarang dengan menonton film dokumenter? Bahkan perasaannya masih datar tidak terasa apa-apa. Erin masih merasakan kehampaan, dia tidak tahu apa yang akan dilakukannya dan alasan mengapa dirinya bisa kembali ke zaman dahulu. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34IkVEV6h1
Gadis itu merupakan gadis yang cerdas, Erin tidak mungkin berpikir jika semua ini adalah kebetulan semata. Erin menarik tubuhnya untuk bersandar di sofa berwarna hijau dengan nuansa kayu jati yang khas. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbMMrNdoJcx
"Bosan." Erin sudah menguap beberapa kali, dia tidak habis pikir jika ternyata semasa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya keadaan ini menjadi datar dan hampa. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbgQVBCn4P
Tidak seperti yang diceritakan, rasanya masih biasa saja. Tidak ada hal istimewa yang dirinya dapatkan, Erin bingung sampai kapan dirinya berada di sini. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKgiRDD9pNG
Tatapannya beralih menatap ke pria yang masih dengan tenang dan fokus mengerjakan pekerjaannya. Ada rasa penasaran muncul dalam benaknya, Erin penasaran apa yang sedari tadi yang tengah dikerjakan oleh bapak gubernur di depannya. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybq0XYNIzh
Erin berdiri, dia menguap untuk ke sekian kalinya sambil berjalan mendekat ke arah A.H Nasution yang masih duduk tenang di kursinya. Erin berjalan ke belakang tubuhnya, kemudian mengintip ke depan. Kedua matanya terbelalak, dia menatap beberapa kertas yang bertuliskan tentang skema perjanjian Linggarjati. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDmuCtbyKqs
"Tunggu, apa hubungannya dengan Perjanjian Linggarjati? Memang ini tahun di mana perjanjian ini masih berlaku, tetapi mengapa seperti ini?" Erin mengingat-ingat kembali sejarah terjadinya perjanjian Linggarjati. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbtNaq6iex
Menurut buku yang dirinya baca adalah perjanjian ini tidak pernah disebutkan dalam sejarah Bandung Lautan Api. Erin teringat sesuatu, dia berpikir: Apakah kedatangannya kemari untuk menelusuri lebih jauh tentang sejarah Bandung Lautan Api? Apakah doanya terkabul saat ini? 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡppYmYf7ZOR
Erin terkejut ketika mendapati A.H Nasution tiba-tiba berdiri. Jika saja Erin bisa terlihat mungkin tubuhnya sudah tersangkut dengan kursi yang didorong ke belakang.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCLLX9btYn
Erin menatap penuh tanda tanya ketika melihat bapak sejarah ini keluar begitu saja dari ruangannya. Sudah hampir satu jam Erin berada di ruangan tadi dan sekarang A.H Nasution memutuskan untuk keluar. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqFPSwIDCer
"Pasti ada sesuatu yang terjadi di sini," ucap Erin bermonolog sendiri. Dia mengikuti kemana A.H Nasution pergi, dan ketika baru sampai dia mendapati A.H Nasution bertemu dengan beberapa orang. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1FKgjpTfq
"Siapa mereka?" Batin Erin bertanya-tanya apa yang terjadi di sekitarnya. Erin ingin menguping, tetapi dia harus mendengkus kesal lagi. Pasalnya mereka mengobrol dengan memakai bahasa Belanda campuran Melayu, wajar saja seperti itu. Karena tamu-tamunya saja terlihat bukan orang pribumi.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gcJEV4Ps8
Erin memutuskan untuk pergi keluar, melihat-lihat keadaan dan suasana yang ada pada tahun 1945. Tahun di mana Indonesia baru memerdekakan negaranya. Ketika negara Indonesia perlahan dibentuk dan menjadi satu kesatuan. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAYW5Qo4Zx
Gadis itu terdiam ketika melihat sekelompok TNI yang masih latihan. Erin teringat akan suara tembakan yang begitu memekikkan telinga ketika mendengarnya. Sepanjang hidupnya Erin belum pernah mendengar suara tembakan secara langsung, dia hanya menontonya di televisi atau sebuah film. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7BHeiDGivE
Akan tetapi ketika mendengarnya langsung, membuat Erin sampai lemas sendiri. Perasaan yang dia rasakan sangat berbeda dengan orang-orang yang hidup di tahun ini.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOHrLzdGbo
Erin bisa melihat dengan jelas beberapa orang yang meneduh di bawah pohon bercanda ria dengan suara tembakan di sekitarnya. Seolah suara tembakan itu sudah terbiasa didengarnya. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOqw0Ju9wa
"Sepertinya di sini menarik, aku akan menunggu sampai waktu itu tiba sambil berjalan-jalan." Erin memutuskan seperti itu, dia harus menikmati wisata pergi ke zaman dulu dengan santai. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHf0ft0NoA
Erin masih berpikir jika dirinya sudah hapal betul-betul sejarah tercipta bagaimana, dia tidak pernah merasakannya secara langsung. Karena diberikan kesempatan seperti ini, Erin tidak akan membuang waktu dengan sia-sia. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4Hr6hnhvn
Erin berjalan menjauh dari tempat keberadaannya tadi, suara tembakan membuat telinganya sedikit sakit. Melihat banyak pepohonan di sini daripada rumah, membuat Erin sulit untuk menentukan keberadaan dirinya di kota mana. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCnbSNs5N9
Gadis itu memilih berjalan ke sembarang arah, mengikuti kemana kakinya pergi. Hingga dirinya sampai di sebuah pemukiman warga, Erin tersenyum melihatnya. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDA0Eayi9x2
"Rukun sekali di sini, apakah memang Indonesia benar-benar damai saat itu? Apakah semua warganya sudah merdeka?" Erin bertanya dalam hati, dia masih merasa ragu dengan tebakannya sendiri. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsj7xAoRf4
Tidak ada sejarah yang menceritakan kehidupan rakyat setelah demokrasi secara mendetail dan menyeluruh seperti ini. Membuatnya ragu akan pendapat sendiri. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7HqCIMbXN
Erin menggidikkan bahu tidak peduli, toh sekarang yang jelas adalah dirinya yang tidak bisa terlihat oleh yang lain. Satu kericuhan benar-benar membuat Erin penasaran. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFP3zb0ZuSd
Seorang wanita dan lelaki tua tampak gusar ketika mendapati anak gadis satu-satunya ditarik paksa keluar dari rumahnya sendiri. Seorang pria bertubuh besar dengan kumis yang melingkar seperti terompet tertawa melihatnya. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSH1WaVlN0h
Semua orang tampak menyaksikan kejadian di depan mata dengan takut, mereka seperti ingin menolong tapi apa daya kekuasaan tidak dia dapatkan. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkU2nxSE9Ai
"Tuan, jangan bawa putri kami, Tuan. Saya mohon, jangan ambil putri kami Tuan," seorang lelaki tua memohon sampai tubuhnya setengah berjongkok pada pria asing berkumis tadi. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5rIJq9luP
Erin masih menatap kejadian di depannya, dia tengah mencerna apa yang terjadi. Banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam pikirannya ini, tetapi bukan sekarang waktunya untuk berpikir. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ee6zvy5kt
"Anak puan ini bukanlah asli tanah Jawa. Sudah seharusnya dia ikut kami dan tidak tinggal di sini," balas sang pria berkumis tadi kepada lelaki tua yang memohon padanya.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ivP8vNgkX
"Saya mohon dengan amat besar, Tuan. Tolong jangan bawa putri kami, di dia akan ketakutan jika kami tidak bersamanya, Tuan, saya memohon belas kasihan Tuan." Lagi, lelaki tua tadi kembali memohon. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVe3CLUVuzZ
"Tidak bisa! Cepat bawa gadis ini ke dalam kereta," ucap pria berkumis tadi, dia menendang tubuh lelaki tua yang tidak berdaya hingga tersungkur ke tanah. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5sXmKEUSe
Wanita tua yang menjerit-jerit memanggil anaknya kembali menghampiri sang suami. Dia menangis meminta anaknya dikembalikan, dengan emosi yang memuncak lelaki tua tadi mengeluarkan sebuah belati yang sudah dia sembunyikan sejak awal. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJRud1MIaD
"Paeh siah!" Lelaki tua tadi berdiri lantas berlari mendekati pria berkumis yang telah membawa anaknya. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjAH3DkzTsC
Erin terkejut bukan main, dia segera menutup kedua matanya. Dirinya benar-benar ketakutan dengan apa yang terjadi di hadapannya begitu cepat. Jantungnya berdetak dengan cepat, deru nafasnya tidak beraturan. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqXOmKqAMjD
Gadis itu tidak menyangka jika akan terjadi hal-hal seperti ini setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Jika di tempat gubernur mereka aman dan damai sampai Erin merasakan bosan, berbeda di sini. Erin bahkan tidak bisa bernafas dengan baik karena kejadian berlalu begitu cepat. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4OabHgcPI
Ketika tidak mendengarkan apa-apa lagi, Erin perlahan membuka kedua matanya. Dahinya mengerut, membuat kedua alisnya hampir menyatu. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6ZwuGjBEn
Erin keheranan dengan dirinya yang tiba-tiba berada di sebuah ruangan besar. Terdapat beberapa pria dan wanita di sana. Pakaian yang mereka kenakan sangatlah berbeda dengan pakaian para warga tadi yang dijumpainya. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2ZoXpzlXp
Mereka mengenakan kain terbaik dengan percikan emas di dalamnya. Erin masih tidak sadar dia berada di mana sekarang. Dia bertanya: Bukankah aku berada di tempat pemukiman? Lantas mengapa sekarang aku berada di sini? 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡijxGprgtSE
"Tuan sudah menunggu, para sekutu telah tiba beberapa jam yang lalu. Kami sangat berterima kasih karena sudah diizinkan untuk berkunjung ke sini," tutur salah seorang pria membuyarkan lamunan Erin. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJT76tNQw3
Erin menatap kepada orang-orang yang tengah bersunda gurau sambil berbincang hangat. Dia tidak dapat mendengarnya dengan jelas, karena Erin mendapatkan satu informasi gila menurutnya.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQV9ipWCjOy
Gadis itu sekarang berada di tanggal 12 Oktober 1945, hari di mana para sekutu tiba di Bandung dan melancarkan aksinya. Yang membuat Erin terheran-heran adalah bagaimana bisa dirinya sudah berada di hari penting tersebut dengan cepat? 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6wdssmuoXB
"Apa yang terjadi padaku? Bagaimana dengan nasib pria asing tadi? Bagaimana dengan keadaan warga di kampung tadi? Apakah semuanya baik-baik saja? Siap orang asing yang tega melakukan semua ini?" 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAk4WFgnqqx
Erin merasa tidak puas karena belum mendapatkan jawaban yang siginifikan dan rinci seperti di buku. Dan parahnya, dia tidak pernah menyaksikan orang bertengkar seperti apa. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdR6BI44zJ
Gadis itu senang menonton banyak film, tetapi itu tidak membuatnya sudah terbiasa dengan hal-hal negative seperti tauran, pertengkaran apalagi sampai melibatkan benda tajam. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡquR3fHNwBy
Makanya ketika melihat lelaki tua tadi mengeluarkan sebuah belati dan mengarahkannya pada pria yang telah merenggut anaknya, membuat Erin menutup kedua matanya langsung. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmxLe5LHqPp
Erin tidak bisa melihat dengan jelas atau secara live tentang kasus seperti itu. Dia benar-benar belum terbiasa dengan darah dan semacamnya. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNTA3PUEv8
"Apa yang terjadi sekarang?" Erin menatap lurus ke depan, kepada orang-orang yang tengah berbincang tanpa menghiraukan kehadiran orang asing di tengah-tengah mereka. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaeYt68u5Xj
Erin berpikir keras, dia kembali mengingat runtuyan kejadian yang terjadi sebelum sejarah Bandung Lautan Api ini terjadi. Dia tidak bermaksud merusak sejarah, Erin hanya menginginkan jika puzzle yang didapatkannya tersusun dengan rapi dan semestinya. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMzcz95pRI
Menurut buku yang dibaca oleh Erin, setelah tanggal 12 ini akan ada hari di mana sekutu melakukan propaganda terhadap masyarakat Indonesia. Di dalam sejarah tidak tertulis tepatnya kapan ultimatum atau peringatan pertama muncul, membuat Erin sudah tidak sabar untuk hari itu cepat datang. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ06aCfQXSTO
Erin tidak mau menyaksikan kejadian di depan matanya sekarang, banyak hal yang perlu dia catat dan rangkum untuk tugas akhir kuliahnya nanti. Ternyata masih banyak teka-teki yang belum Erin pecahkan sekarang. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymQtr3YFC5
Dia sudah tidak sabar menunggu waktu di mana semuanya terungkap secara merata. Erin menantikan hal itu, tetapi riba-tiba muncul dalam pikirannya sebuah pertanyaan aneh.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGE7yvc75Si
"Bagaimana aku bisa mempercepat waktu? Bahkan alasan aku datang ke sini pun tidak kuketahui, lantas apa yang harus kulakukan sekarang?" tanyanya dalam hati. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwAjPLiYtDQ
Erin berpikir jika dirinya bisa berada di dua hari setelahnya karena mendapat ketakutan yang teramat luar biasa. Bahkan sampai dirinya menutup kedua matanya rapat-rapat. Lantas Erin bertanya: Apakah jika aku menutup kedua mataku dengan rapat bisa membuat waktu berputar lebih cepat? 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdWh6GYPNPF
Dia menggidikkan bahunya acuh, mungkin yang dipikirkannya bisa dicoba nanti. Yang jelas sekarang Erin sudah tahu jika dirinya bisa berpindah-pindah waktu dengan cepat. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozN6gky2W7
Erin memilih untuk meninggalkan tempat itu kembali, dia berjalan untuk kedua kalinya tanpa tahu arah. Erin ingin segera cepat-cepat ke masa di mana TRI melakukan serangan ke pos-pos Belanda. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbxVS9K3IW
Dia tidak sabar menyaksikannya secara langsung dan nyata, dalam hatinya bertanya: apakah rasanya akan sama seperti ketika dirinya melihat aksi lelaki tua yang membela putrinya? Ataukan beda? 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbaIiE88v2q
Erin menatap kembali para TRI (Tentara Republik Indonesia) tengah berlatih kemiliteran. Dia tersenyum bangga, warga pribumi benar-benar pemberani. Dijajah ratusan tahun tidak membuat mereka pantang untuk merdeka. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwYYOP21tNq
Erin bergegas ke tempat pemukiman kemarin, dia penasaran dengan apa yang terjadi setelahnya. Gadis itu berniat mencari tahu alasan utama dari masalah kemarin. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8sUzfuaQg
Ketika sampai, suasana tampak seperti sebelumnya. Tidak ada kegaduhan yang terjadi, tetapi dari pojok rumah yang digeledah kemarin tampak sepi. Namun sebuah teriakan kembali terdengar, tetapi tidak ada kericuhan yang terjadi di sini.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrq9wO0fIX
"Apa yang terjadi!?" Erin bergegas menuju ke rumah itu, sesaat dia memperhatikan sekitar yang tampak biasa saja seolah jeritan tadi bukan masalah besar. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡka1gY6BMKH
Erin mengintip di balik jendela, dia menatap wanita tua kemarin menangis tersedu-sedu. Di samping kanan dan kiri terdapat dua orang wanita masing-masing, dan beberapa pria di dalam. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYBZdAhOMQ
"Sabar, ini ujian Tuhan. Sudah dua hari ade nangis kayak gini, udah jangan nangis!" ucap seorang pria membuat wanita tua tadi memelankan tangisannya. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8bsZ27A6p0
Erin yang mengintip masih kebingungan, dia tidak tahu apa yang terjadi setelahnya. "Aku harus mencari tahu semuanya sekarang!" Erin bergegas pergi dari tempatnya, jika mencari tahu di tempat kejadian mungkin tidak akan cukup baginya. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBRM84N4BC
Untuk itu Erin pergi berkeliling, siapa tahu seseorang akan bergosip soal masalah kemarin. Dan benar seperti dugaannya, sekelompok ibu-ibu yang tengah selesai mencuci berkumpul di satu teras rumah. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdc0pzgA3V
Mereka terlihat sibuk berbincang, salah satunya berbicara tentang kejadian yang menimpa Ibu Darman—wanita tua yang ditemui Erin sebelumnya. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLE1ecyZIcY
"Kasihan sekali Bu Darman, suaminya mati dipenggal dan anaknya dibawa kabur oleh sekutu. Kenapa juga mereka mengindahkan pergi dari Kalimantan ke sini," tutur seorang ibu-ibu membuatku tidak percaya. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYHfEXKJLV
"Huss, jangan gegabah. Ini kan udah dasarnya peraturan, nggak bisa diabaikan gitu aja. Udah jangan ngobrolin itu lagi, nanti ada yang denger terus lapor mau kamu kepalaku putus kayak nasib Cak Iman?" tanya ibu-ibu lainnya membuat yang lainnya bergidik ngeri. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOwbfIWxc1
Aku terdiam membeku di tempat, mereka membicarakan orang yang meninggal dengan dipenggal tampak biasa saja. Seolah itu sudah biasa bagi mereka. Terlebih ada hal yang mengganjal dalam pikiranku. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBPHphnxQL
"Apakah ini akibat dari perjanjian Linggarjati?" Pertanyaan itu tiba-tiba muncul dalam benakku. Pikiranku kembali melayang, mengingat isi perjanjian Linggarjati. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZWeBVVEff
Setelah mengingatnya, jantungku berdetak dengan cepat. Ternyata alasan mengapa putri mereka dibawa adalah karena putrinya bukan orang pribumi dalam artian negara Republik Indonesia. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaP9GRxyqa5
Aku masih ingat betul di mana isi perjanjian Linggarjati yang menyatakan jika Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia atas Jawa, Madura dan Sumatra. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YxNiVzbxD
Tentu saja Kalimantan tidak termasuk dalam bagian wilayah Indonesia pada tahun ini, dan menurut Erin adalah pihak sekutu masih bisa bersikap dengan bebas teruntuk orang-orang yang berada di luar pulau Jawa, Madura dan Sumatra. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYAt8fQAQ1
"Perjanjian Linggarjati ternyata memiliki pengaruh besar, apakah ini awal kehancuran negara Indonesia?" Erin terdiam sesaat, dia menemukan sebuah fakta yang menarik tentang sejarah Bandung Lautan Api. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrStrUiHVjN
"Aku membutuhkan sebuah catatan, tetapi bagaimana aku mencatatnya? Sedangkan aku saja tidak terlihat seperti ini?" Erin terdiam lagi dan lagi, dia berpikir bagaimana caranya bisa menulis dalam keadaan seperti ini. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3J95zijqF
Erin menyayangkan kebodohan dirinya yang malah menitipkan seluruh barang-barangnya pada Ocha saat di bisokop. Dirinya tidak tahu menahu akan ber-time travel ke zaman dulu.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFbrfVhMyy
Saat itu Erin berpikir jika akan sangat berat kalau membawa tasnya ke dalam kamar mandi. Lagipula tujuannya kala itu hanya ingin mencuci muka dan menuci tangannya.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzo4AT9aOE
Akan tetapi sekarang Erin malah membutuhkan tasnya yang berisi kelengkapannya untuk mencatat banyak hal. Dia mendengkus kesal lagi, sudah beberapa kali dirinya menarik nafas panjang. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjc69G7VA8g
"Sepertinya aku harus memikirkan cara agar bisa menulis, jika mengandalkan kepalaku saja tidak mungkin. Aku takut melupakannya," ucap Erin bermonolog sendiri. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡScl9xw5od6
Erin melanjutkan perjalanannya kembali, dia berjalan sambil berpikir. Mencatat apa saja yang perlu dirinya catat, tentang informasi besar yang baru saja dirinya dapatkan. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGAYP3YAwXS
Gadis itu berjalan dengan kecepatan pelan-pelan, Erin tengah mencoba menghubungkan apa yang terjadi antara perjanjian Linggarjati dan Bandung Lautan Api. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7moaLEBSdk
"Satu hal yang penting, di saat sejarah Bandung Lautan Api terjadi, beriringan dengan peristiwa-peristiwa lainnya. Dan aku baru memahaminya sekarang, apa yang kubaca selama ini," ucap Erin mengeluh pada dirinya sendiri.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjj4AFaTtD8
Selama ini Erin selalu datang ke perpustakaan, dia tidak pernah absen. Bahkan sampai pernjaga perpustakaan tahu kapan dirinya datang dan pulang. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYJpLNlTYq
Erin yang selalu datang ke perpustakaan selalu membaca buku tentang sejarah-sejarah Indonesia. Dia benar-benar tertarik dengan sejarah. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlDxQaLA9b
Akan tetapi ternyata pemahamannya selama ini salah. Makanya Erin tidak mau melewatkan kesempatan emas seperti ini, sudah sejak lama dia berada di sini. Namun Erin tidak pernah merasakan lapar atau haus sama sekali. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5svwRLIKDs
Erin membandingkan kisah Time travel yang selalu difilmkan atau ada dalam novel-novel. Orang-orang yang katanya melakukan perjalanan waktu akan berpindah pada tubuh seseorang. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ319EcP8zXj
Akan tetapi Erin yang sekarang melakukan perjalanan waktu malah berada di tubuhnya sendiri. Erin berpikir jika dirinya akan singgah dalam tubuh seorang perwira atau apapun itu yang berhubungan dengan sejarah. 193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQb8dOLyg1d
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE626jdY4dJ
