"dokter, pasien ruang rawat 3 krisis"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP6KFdharGy
"Oke, bagaimana keadaannya"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9ajI9Mlnk
Suasana tegang menghiasi salah satu kamar pasien. Terlihat seorang remaja yang terbaring di sana dengan keadaan sulit bernafas.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNobWCwaU2
Laki-laki tinggi berjas putih itu segera menanganinya, setelah beberapa saat di tangani oleh sang dokter, pasien dengan nama Arya itu akhirnya kembali tenang.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCWYhcs8J7
"Arya, bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya sang dokter
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8UtXK5NtTA
"Baik, dok. Sudah lebih baik" jawab Arya
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwhop1KXHtC
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dokter tersebut barulah keluar dari ruang rawat Arya dan kembali pada pekerjaannya yg lain.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlvnVn35Pv
Namanya Ryandra Reyasa Maharga, laki-laki 25 tahun yg sudah menjabat sebagai dokter. Dokter muda nan tampan yg banyak di kagumi baik dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, tapi sampai sekarang belum juga menambatkan hati pada siapapun. Bahkan pada dokter Aura yang katanya paling cantik di divisinya.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJse5CEG3o1
"Kak Ryan!" Sapa gadis kecil 13 tahun yg tengah duduk di depan rumah sakit sambil melambaikan tangannya ke atas pada Reyasa.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1i3ZonHXj
"Aulia..."
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajVvtZ76AU
Namanya Aulia, adik angkat satu-satunya Reyasa.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBaRm6vxmV5
"Kenapa tidak masuk?"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgePMilbBRM
"Kakak tau, aku sangat tidak suka aroma rumah sakit"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRVxB0XNqC
"Aromanya tidak seburuk itu"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6XiMBPb7o6
"Bagiku sangat buruk"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRGOEhZYnG
"Baiklah... Jadi kenapa kau kemari?"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWbfqiHAjs
"Ini ibu menyuruhku membawa makanan untukmu" ucapnya sambil memberikan kotak bekal yg di bawanya tadi.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrQCV9oOrC
"Jangan lupa di makan sampai habis ya, kakak!" Tambahnya lagi sambil menaik-turunkan alisnya, bercanda pada sang kakak
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvapaQu8ns
Mereka tau betul bagaimana rasa masakan sang ibu. Jika tidak asin maka itu bukan masakan sang ibu.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAnGkKMwKI
"Iya... Iya, akan aku habiskan"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNxmm11AAl
"Good" Aulia mengacungkan jempolnya
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBW0plhLgbl
"Yaudah, kau mau pulang sekarang?" Tanya Reyasa dan diangguki oleh adiknya itu.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtcIA1pgqkL
"Perlu kakak antar?"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhgaGpB8HP
"Tidak perlu, jarak ke sanggar juga gak jauh-jauh banget"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ibFXGZwjm
Walau masih kecil, Aulia sudah di sekolahkan di sekolah besar dan di masukkan ke banyak tempat les, katanya bagus untuk melatihnya dari kecil, dan itu semua pun dari kemauan Aulia sendiri.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡceWRFSGhFW
Dari kecil mereka di ajarkan untuk memutuskan jalan mereka sendiri, sisanya akan di bantu oleh ayah dan ibunya. Begitulah mereka menjadi orang besar yg mandiri nantinya.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiVeHbsvRM
"Yaudah aku jalan sekarang, bye bye.."
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFD53ZuUS3
Setelah melihat sang adik pergi barulah Reyasa masuk kembali ke dalam rumah sakit.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMAFc9bkxep
***
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQm6Nv1Rdk
"Bahkan langit sekarang sedang merasakan kesedihanku, Sky" ucap gadis berambut hazel dengan panjang sepinggang itu pada peliharaan kecil di sampingnya, seekor anak anjing berbulu putih yg bernama Sky.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYg7HivbRpg
"Sky, apa kau lapar?" Tanya nya pada Sky sekali lagi.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEMcaob8HF
"Aku lapar, tapi hujan membuatku tidak mood. Dewi air pasti sengaja menurunkan hujan untuk membuat ku kesal sekarang"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjwl4AgMyz
Hujan sedang deras-derasnya mengguyur kota, dan gadis itu hanya bisa mengeluh.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMxqS3w9Bw
Lucine Quila Adelia, begitulah dewi Quila di panggil sekarang. Dengan tubuh manusia nya sekarang dia tidak bisa melakukan apapun.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfIbHQ8xiGX
Tidak bisa dengan gampangnya menghentikan hujan atau mendatangkan angin seperti saat di alam langit.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvALiI4WVvs
"Apa yang kau lihat?" Tanya Quila pada Sky yang terus menatapnya tanpa menggonggong.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKm9aSYZ9K
"Iya, sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa! Ejek saja sepuas yang kau mau Sky!"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXhVy4vTMw
Walau mati dan terlahir kembali berapa kali pun, Quila tidak ingin ingatannya di hapus. Ia pikir ini sama dengan hukuman yang pantas di dapatkannya karena hancurnya dua alam, serta hukuman atas kematian Reyasa.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23e8c4tXSo
"Tuan Reyasa, seharusnya kau melihat ini, dewi air membuatku kesal lagi" gumam Quila menatap butiran hujan yg berjatuhan di luar.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGuyHhOmwt0
"Seandainya kau ada di sini, maka kau pasti akan menghibur ku dengan guyonan mu yg tidak lucu itu" tambahnya lagi.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMP5Wk5OZq
"Ini tidak seberapa, seharusnya hukumanku lebih besar lagi" Quila memejamkan matanya karena merasa sakit di dadanya akibat mengingat kejadian-kejadian di masa lalu.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDgMJtSO2B
'Criiingg' suara bell di depan toko berbunyi
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ81gICcQsFe
"Selamat datang" ucapnya pada sang pelanggan
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9WVMCWiWjX
Quila membuka sebuah toko kelontong kecil yg di kelolanya sendiri. Toko di di kota besar yg jarang di tau orang.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQTigUVkOZ
Pukul 9 malam, Quila sedang membersihkan tokonya dan bersiap-siap untuk menutupnya.
Tapi, sebelum itu terjadi...
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tINLZ0bkL
"Tunggu sebentar!" Ucap seseorang saat Quila akan menutup tokonya
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3blk3Wj38
"Sebentar saja, tolong buka tokonya" ucap laki-laki itu lagi.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39nllQLddJ
'Tak!' Quila menjatuhkan kuncinya
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4T54jtEMQ9
Matanya menatap laki-laki di depannya tanpa berkata apa-apa. Ia refleks menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, dan air matanya sudah luruh membasahi pipinya.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1R3UY09P5a
Laki-laki di depannya sangat mirip dengan Reyasa-nya.
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7y8G9BWTv
"Tuan Reyasa" ucapnya pelan
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfySVHXlycm
"Kenapa kau menangis?"
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLOjY5aisZZ
"Quila..." — Reyasa
317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8m7S7OwGD
—Bersambung—
ns13.59.225.66da2
