![](https://static.penana.com/images/chapter/534878/1T_IMG_20210115_192243_290.jpg)
Berawal pada bulan September 2020, aku bekerja merantau ke kota untuk bekerja disuatu pabrik. Aku berniat mencari rezeki untuk melamar pacarku. Aku rela berpisah jauh dengan rasa saling percaya.
Dalam beberapa bulan aku bekerja, hubunganku semakin tidak karuan. Kesalahpahaman mulai sering terjadi. Sikap dan perilaku pasanganku semakin membuat aku tidak nyaman. Namun aku terus bersabar demi diri dia tetap bersamaku. Setiap hari aku sibuk dengan pekerjaanku, dan aku jarang sempat untuk memberi kabar. Dia mulai menghilang, setiap aku cari waktu buat kasih kabar dia tak pernah membalas pesanku. Pacarku sudah ada laki laki lain dibelakang ku. Aku pergi merantau demi dia, dia menghianatiku. Mulai hilang rasa sayang ku, walau lama untuk bisa lupa hal itu.
Tepat dibulan ke 5 aku merantau. Aku bertemu dengan wanita yang membuatku terkagum kagum. Dia terlihat dewasa, memang tipeku itu wanita yang dewasa. Aku penasaran siapa itu. Aku bertanya kepada teman kerjaku, dan ternyata dia sudah tidak sendiri lagi atau sudah bersuami. Mulai menghilanglah rasa kagum itu.
Aku mencoba untuk menyapanya setiap hari, mengajak dia bercanda. Ternyata dia selalu meresponku. Dan aku iseng meminta nomor telfonnya, dia memberiku nomor whatsappnya. Tapi aku tidak mengirim pesan untuk wanita itu. Dia bingung, kenapa meminta nomor tapi tidak mengirim pesan?, karena aku tau posisi dia yang sudah tidak sendiri lagi. Tapi, dia ngomong "santai aja, gpp ko".
Hampir setiap hari berkabar, dia selalu mengajakku telfon, video call. Dia bercerita tentang kehidupannya, dan masalah dalam rumah tangganya. Ternyata, dia tidak pernah dapat perhatian dan kepedulian dari suaminya. Dia selalu ditinggal main sampai larut malam. Dia merasa kesepian, dan butuh teman untuk bercerita. Aku mulai timbul rasa kasihan pada dia. Dia merasa nyaman denganku, aku kaget mendengar ucapan itu.
Tepat pada tanggal 24 April 2020. Entah apa yang ada dipikiranku. Aku mencoba untuk menjalani hubungan dengan wanita milik orang lain. Dan wanita itu meng-iyakan apa yang aku inginkan. Kita berdua sering bersama senang maupun duka. Dia sering kasih perhatian dan kepedulian lebih dari yang pacarku kasih dulu. Dia selalu berjanji akan mengakhiri hubungan dengan suaminya dan bersamaku untuk seterusnya. Dia berkata " apapun yang terjadi dia bakal terima demi aku". Dan bodohnya aku percaya semua ucapan dia.
Teman temanku yang mengetahui hal yang aku jalanin. Mereka menasehatiku, mereka kasihan terhadapku. Tapi aku lebih percaya omongan wanita itu. Mungkin ini yang dinamakan cinta itu buta atau memang aku yang bodoh. Dan teman temanku mulai menjauhiku. Aku menceritakan ke wanita itu, dan dia berkata " tenang kan sekarang ada aku". Aku meng iyakan saja omongannya.
Berjalan beberapa bulan hubungan berjalan baik baik saja. Kecemburuan sering terjadi layaknya hubungan orang orang lainnya.
Pada saat ibukku datang ke kota untuk bertemuku. Dia ingin bertemu ibukku, ingin berkenalan dengan dekat. Akupun mengajak dia berkenalan dengan orang tua. Ibukku menyetujui hubungan ini. Padahal diriku berbohong kepada ibukku sendiri. Dia memberi ibukku perhatian seperti ke ibuknya sendiri.
Akan tetapi dia bukan baru pertama kali berhubungan dengan laki laki lain dibelakang suaminya. Sebelum denganku sudah beberapa laki laki yang pernah punya hubungan dengannya. Sampai disaat dia sudah bersamaku, sering aku melihat komunikasi dia dengan mantannya lewat pesan whatsapp. Yang lebih membuatku sakit, pesan antara mereka masih sayang sayangan dan masih saling kasih perhatian layaknya masih ada rasa. Setiap aku bertanya pasti dia mencari seribu alasan untuk menutupi ataupun membela dirinya. Mungkin karena aku udah terlanjur dalam sayang, aku sabar dan menerima omongannya itu.
Setelah lama aku berhubungan, dan aku sudah terlanjur dalam mencintainya. Suaminya kembali ke hidupnya lagi. Dan mereka menjadi sering bersama. Dia mulai menjauhiku, dia mulai sering cuek, sikap dia mulai dingin, aku sering direndahkan, tidak dihargai, ataupun tidak dianggap ada. Tidak ingat siapa yang menemaninya disaat dia pas susah hati, kesepian. Dia lupa siapa yang memberi kepedulian dan perhatian disaat suaminya lupa dengannya. Dia merendahkanku dengan ucapan yang tidak layak diucapkan oleh wanita.
Tepat tanggal 10 Januari 2021, dia memutuskan untuk menjauhiku dengan cara cari kesalahan ku. Dia berhasil dapat kesalahan kecil dan dia besar besarkan. Aku terpuruk, aku sudah kehilangan teman temanku, aku sudah berbohong kepada ibukku, duniaku sudah hancur. Dan dia pergi kembali ke orang utamanya. Dan sekarang aku hanya bisa merenung, merasakan batin yang tidak bisa diutarakan rasanya. Aku menyesal tidak mendengar kan nasehat orang orang terdekatku.
Ternyata aku hanya dijadikan pelampiasan disaat dia kesepian. Aku hanya dijadikan teman disaat dia sedih ditinggal suaminya. Setelah suaminya kembali aku dilupakan.
Biar ini jadi pelajaran hidupku, bahwa pasangan kita butuh kasih sayang penuh. Karena menurutku ada dua hal yang membuat pasangan kita bisa berselingkuh yaitu, karena masalah dalam hubungan dan memang karakternya yang suka berselingkuh.
Jadi, buat kalian yang sedang menjalani hubungan ataupun yang akan menjalani hubungan. Kasih pasangan kalian perhatian yang lebih, kasih kepedulian yang lebih, kasih waktu untuk bisa bersama pasangan. Jangan sampai yang aku alamin terjadi pada hubungan kalian.
Percaya pada pasangan kita boleh tapi jangan terlalu percaya, karena kita tidak tahu dibelakang kita mereka seperti apa.
Terima kasih
ns 172.70.100.244da2