=Aku menyewamu selama 2 jam=
Kata pesan yang masuk di pesan ponselnya, Landra menatap pesan di ponselnya itu lalu menghela napas Panjang. “Ada panggilan lagi….” Dia bersiap siap di tempatnya, di kamarnya, dia berdandan sangat rapi, membersihkan seluruh wajahnya yang begitu cantik, padahal tidak menggunakan riasan wajah saja dia sudah sangat cantik, tak lupa mengembangkan rambut pendeknya.
“Aku sengaja memotong rambut pendek ku, karena setiap kali aku di panggil, rambutku akan tumbuh Panjang, dan untuk melupakan malam yang menyakitkan sekali yang bahkan dilihat oleh rambutku sendiri, aku harus memotong pendek lagi rambutku, itu membuat ku tenang, kepalaku tidak berat dan malam ini, aku tak tahu apakah rambutku menyaksikan sesuatu yang menyakitkan lagi” Dia lalu selesai merias wajah, lalu menggunakan pakaian yang menggoda, setelah itu memakai jaket tudung Panjang nya.
Setelah sampai di rumahnya, dia Kembali merapikan wajah nya, bahkan bajunya, lalu mengetuk pintu apartemen nya.
Seorang pria membuka pintunya, pria itu bisa di bilang pria yang normal, wajahnya tampan dan begitu dewasa membuat Landra terdiam menatap itu membuatnya tak percaya.
“(Apa ini, selama ini belum ada seorang pria dengan kriteria ini, dia memiliki tubuh yang bagus juga, apa aku bermimpi, tidak, tidak.. Biasanya orang yang seperti ini pastinya habis putus pacar)” Pikir Landra dengan wajah tak percaya.
Lalu dia menyilang tangan, memasang wajah merendahkan. “Tuan Klien, kenapa memanggilku? Apa ada hal yang membuatmu sedih karena memanggilku?” Landra menatapnya dengan wajah yang begitu merendahkan karena dia berpikir bahwa Lelaki itu telah putus cintanya dan sedih membuatnya berpikir untuk memanggil Landra dalam pesan gelap khusus penghiburan.
“Aku Argani, senang bertemu dengan mu” Dia malah mengulur tangan dan memperkenalkan Namanya dengan ramah membuat Landra semakin bingung.
“Ha? Apa maksudmu itu, apa kau tahu bahwa kau sedang membuang waktu di sini? Kamu menyewaku dua jam. Dan aku sudah berdandan untuk mu, sekarang kau bisa menyerang ku” Tatap Landra, dia bahkan langsung melepas jaket yang dia pakai dan langsung menunjukan tubuhnya dengan pakaian nya yang menggoda.
Pria bernama Argani itu terdiam saja, lalu dia memegang bahunya membuat Landra tersenyum karena dia pikir bahwa Argani tertarik padanya dan akan segera menyelesaikan nya dengan cepat.
Tapi Argani malah mengatakan sesuatu. “Bantu aku, membersihkan rumah ku”
Mendengar itu membuat Landra terdiam bingung, bahkan suasana menjadi bisu. ”Huh?.... Apa?!!!” Dia tampak bingung dan tak mengerti.
“Aku menyewamu untuk membantuku membersihkan rumah” Tambah sekali lagi Argani.
“Apa??!! Kau ini mengerti tidak sih bahwa aku sudah capek capek dandan semaksimal mungkin, lalu aku bergegas kemari, dan kau mengatakan itu membuat dandanan ku sia sia, begitu?!!”
“Hm…. Kupikir itu permintaan yang meringankan, kamu hanya perlu membersihkan tempatku dan mengepaki semuanya, setelah bersih aku bisa membayar mu, sudah itu saja” Kata Argani dengan senang mengatakan itu.
“Kenapa harus aku kemasi segala!?”
“Karena aku ingin pindah, jangan buang waktu dan mulai sekarang, aku juga akan membantumu dan mengarahkan mu” Tambah Argani membuat Landra masih kesal.
“Kenapa kau tidak menyewa orang yang professional dalam hal ini?!!” Landra masih keras kepala dan kesal.
“Itu karena, harga mereka jauh lebih mahal dari harga untuk menyewamu, karena sebab itu, aku menyewa Wanita panggilan jasa sepertimu”
Mendengar itu, Landra terdiam. “Memang masuk akal, tapi aku kesal”
“Sudahlah, ayo, cepat” Argani menarik tangan nya dan masuk begitu saja membuat nya terkejut tertarik masuk, hingga akhirnya mereka membersihkan tempat itu.
Landra membersihkan dan mengemasi barang barang itu sesuai yang di arahkan Argani.
Dia bahkan melakukannya dengan wajah menggoda dan dress mencolok itu yang digunakan untuk melayani tubuh, tapi malah melayani jasa mengemasi barang.
"(Ck, kurang ajar, baru kali ini aku dapat pelanggan yang begitu aneh, padahal aku bekerja sebagai pemuas tubuh, kenapa malah begini... Sialan....)" Ia mengerjakan nya dengan kesal.
Hingga semua selesai, semua barang barang sudah di kemasi dengan baik.
"Ha.... Akhirnya" Landra menghela napas panjang sambil mengusap keringatnya.
Lalu Argani datang. "Kamu melakukan tugas mu dengan baik" Kata Argani.
Tapi Landra melirik dengan tajam dan mengatakan sesuatu. "Aku akan pergi"
"Hei, tunggu" Argani memegang tangan nya mencoba untuk menahan nya.
"Aku ingin mengobrol sebentar, aku punya beberapa kaleng bir, mau?" Argani menatap.
Landra terdiam sebentar, dia lalu menghela napas panjang dan menyetujui nya.
Tak lama kemudian, mereka terlihat duduk di meja lesehan dengan bir di depan mereka.
Landra hanya terus meneguk bir bir itu.
Lalu Argani mulai berbicara dan bertanya padanya. "Jika aku boleh tahu, sejak kapan kau jadi pelacur?" Tatapnya.
Hal itu membuat Landra terdiam dan berpikir. "Sejak kapan yah.... Hm.... Mungkin di umurmu yang ke 15 tahun dan sekarang aku sudah ada 20 tahun, hm.... Sudah 5 tahun lama nya ternyata" Kata Landra, dia mengatakan nya dengan wajah mabuk.
". . . Kenapa kau melakukan itu?"
"Hm? Kenapa aku melakukan itu, hm.... Mungkin karena orang tua ku, aku memang tak sepenuhnya ingat tapi, ibu ku pelacur, ayah ku pemabuk, mereka berdua mati dengan apa yang mereka lakukan saat itu, mereka akan masuk ke dalam neraka panas" Landra mengatakan itu dengan wajah kesal mengingat orang tuanya membuat Argani terdiam.
"Sebenarnya aku juga baru pertama kali menyewa pelacur seperti mu, bahkan di hal yang pertama kali menyewa pelacur, aku malah menghabiskan waktumu dengan meminta mu mengemasi barang barang ku, terima kasih, itu membantu" Kata Argani.
Tapi wajah Landra masih kesal. "Yah, memang nya siapa yang mau, kau benar benar Lelaki yang sungguh sangat aneh, aku tak mau di sewa oleh mu lagi..."
"Kenapa kau tidak mau di sewa oleh ku? Hanya karena aku tidak meminta mu melakukan hubungan? Bukankah itu keberuntungan mu, kau tak perlu merasakan sakitnya keras di ranjang dan juga sakitnya hanya di manfaatkan" Kata Argani.
Mendengar itu, Landra menjadi terdiam. "(Jika di pikir pikir, itu mungkin benar juga, tapi.... Ini bukan kebiasaan ku)" Ia tampak bimbang dan tiba tiba berdiri, mengambil jaket nya.
"Aku akan pergi, sampai jumpa" Dia langsung berjalan pergi keluar.
Argani terkejut dengan itu. "Hei, tunggu" Ia akan mengejar tapi tak bisa, Landra sudah sangat berlari cepat meninggalkan apartemen itu.
Argani menjadi terdiam di tempatnya. "(Mungkin aku harus berpikir lebih dulu.... Dia sepertinya butuh bantuan dan aku penasaran dengan kehidupan nya....)" Pikirnya, sepertinya dia penasaran dengan kehidupan Landra yang merupakan sebagai pelacur yang tidak bersih sama sekali.
ns 172.69.59.69da2