Hari mulai sekolah pun tiba, jalanan dipenuhi dengan remaja serta anak anak berseragam lengkap dengan tas dipundaknya.
Akupun berpamitan ke kedua orang tuaku, lalu berangkat dengan percaya diri yang mungkin hanya 5 per 100%
Setibanya diriku di sekolah, kulihat lapangan yang penuh dengan murid murid berseragam putih abu abu, sama seperti halnya diriku
"kata orang orang, masa yang paling indah adalah masa SMA? apa itu berlaku juga buat gue?"benaku
Akupun duduk sendiri di pinggir lapangan sekolah, tak ingin berbaur takut tak mau ada yang menerima kehadiranku.
Lumayan lama aku terduduk diam di pinggir lapangan sekolah, tiba tiba saja ada yang menghampiriku
"eh, ayo gabung! sendirian aja lo kaya ayam ketelen karet" ucapnya teman pria angkatanku
Akupun menatapnya, seraya meyakinkan "Lo.. Lo ngajak gue?"
"Eh iya gapapa gue disini aja"balasku
"Eh sombong banget lo. udah ayo kita ngumpul, kenalan dulu ama temen temen baru, biar akrab" balasnya sambil menarik tanganku
"eh, ayo deh" akupun mengikutinya hingga bergabung dengan kerumunan.
orang orang menyambutku dengan ramah serta jenaka, aku mencoba untuk berbaur dengan yang lain, mengobrol sambil berkenalan satu sama lain.
"ko agak beda ya suasananya"
Tak terasa waktu berlalu, bel pun berbunyi.
Kepala sekolah menaiki podium, dan tiap pasang bola mata siswa tertuju padanya.
Dibukanya pembicaraan olehnya,
"Selamat pagi peserta didik baru ajaran tahun 2018 2020"
Mungkin pada saat itu aku kurang menyimaknya, karena aku terlalu asyik mengobrol dengan beberapa teman baruku.
Ya, beberapa dari kami tetap saja asyik mengobrol bisik bisik meski beberapa guru yang ada menyuruh kamu untuk diam.
Memang, kami terdiam dan berpura pura fokus terhadap apa yang disampaikan oleh kepala sekolah, tapi tetap saja, selang beberapa menit kemudian kami melanjutkan obrolan kami.
"Dengan saya ini tutup pembicaraan saya, selamat datang para peserta didik angkatan tahun 2018- 2020, silahkan ikuti arahan guru sesuai jurusannya masing masing"
Terlihat guru kami melambaikan tangannya keatas, mengisyaratkan untuk mengikutinya.
Kamipun bergegas mengikutinya untuk berkeliling menyusuri ruang lingkup sekolah.
Diperkenalkannya tiap tiap fasilitas sekolah kepada kami.
Hingga kamipun memasuki kelas masing masing untuk memulai tahap perkenalan diri di depan kelas, semuanya berjalan dengan lancar.
Tidak kulihat mata mata yang melirikku dengan tatapan aneh melihatku, beserta rambutku yang kriwil.
Haripun berlalu, aku pulang sekolah dengan hati yang tenang, seolah perasaan takutku hilang ntah kemana, pun aku tak teringat akan hal tersebut.
Yang kupikirkan hanyalah esok hari dengan mataharinya yang cerah untuk bertemu teman teman baruku.
Hari kedua sekolah ku dimulai, dimana yang tak lain adalah waktunya bagi siswa siswa yang baru untuk di ospek, oleh Kakak seniornya.
Tiap masing masing kelas 10 dibina oleh 3 orang senior, 2orang dari kelas 11 dan seorang dari kelas 12.
Untuk kelasku, kami disuruh untuk berbaris di lapangan untuk melakukan sedikit games.
Teringat saat itu, seorang siswi senior yang membina kami dari kelas 11, melirik lirikku dengan senyum kecilnya.
Akupun salah tingkah karna lirikannya, hingga tak lama ia menghampiriku dan tetiba saja menjambak pelan rambutku
"Gemes banget rambutnya" ucapnya
Wajahku pun memerah, dengan tingginya yang hanya sebahuku, kulihat wajahnya berkulit lumayan putih dengan kedua bola mata yang berbinar sedang menatap kearah rambutku.
"Naksir kali ya ni kakel Ama gue, lumayan sih. hehe"
Yaa, tapi seperti itulah kehidupan, kamu suka sesuatu bukan berarti kamu harus memilikinya, mungkin memang saja aku yang terlalu terbawa suasana.
Selepas sekolah, aku dan beberapa temanku memutuskan untuk nongkrong terlebih dahulu di rumah dari salah satu temanku.
Bermain game bersama, menghisap rokok, dan berbincang ala kadarnya.
Akhirnya, kutemukan orang orang luar yang mau menerimaku sebagai teman mereka.
ns18.222.68.126da2