
Telepon di meja Nayyara berdering segera Ia mengangkat gagang teleponnya. Ternyata Diana yang penasaran langsung menelpon. Setelah mendengar beberapa pertanyaan Diana, Nayyara memutuskan untuk bercerita.
284Please respect copyright.PENANACuah0DanN7
"Nanti jam 4 aku telpon lagi," Nayyara memperhitungkan kapan pekerjaannya selesai dan akan bercerita dengan mereka.
284Please respect copyright.PENANAcJz7V7Uuxt
Nayyara memeriksa setiap data yang ia siapkan untuk meeting besok. Memilih poin-poin penting yang akan dibahas. Dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Setelah semua pekerjaannya selesai ia langsung mengirim hasil kerjanya kepada Kavi.
284Please respect copyright.PENANAuZz4fo87Is
Nayyara memenuhi janjinya untuk bercerita pada temannya. Ia langsung menelpon Diana dan menceritakan semuanya. Tak butuh waktu lama teman-teman lainya sudah mengetahui cerita Nayyara, terbukti dari pesan masuk yang menyemangatinya.
284Please respect copyright.PENANAzY2mXLhfkn
Nayyara merapikan meja karena ia pikir pekerjaan hari ini sudah selesai.
284Please respect copyright.PENANAZ7zh1FSWfv
Tuti yang seorang office girl mengantar kopi untuk Nayyara, segera setelah Tuti mendapat telepon dari Nayyara yang minta dibuatkan kopi.
284Please respect copyright.PENANAr3EG736u8W
Belum lama Nayyara menikmati kopi. Tama sudah sampai di depan kantor Nayyara, Tama langsung menelpon Nayara memberitahu keberadaanya.
284Please respect copyright.PENANAX050yyIvLR
" Ok Bang tunggu sebentar, Nay Turun."
284Please respect copyright.PENANApRvlfNYUxd
Nayyara meraih tasnya dan bergegas pergi meninggalkan meja dan berjalan ke arah lift untuk menuju lantai dasar. Nayara melihat kearah resepsionis, ia melambaikan tangan pada Diana yang sedang duduk berdua dengan Zya.
284Please respect copyright.PENANAGAo5FZVDAH
Tama duduk di atas motor sportnya, melambaikan tangannya ke arah Nayyara memberikan tanda bahwa dirinya menunggu disana. Nayyara mendengar beberapa gadis di belakangnya sedang mengagumi Tama beserta motor yang ditumpangi Tama.
284Please respect copyright.PENANAWmnTsYmsS2
"Astaga Ducati."
284Please respect copyright.PENANAQCZNzwzAw6
Terdengar suara kekaguman yang sangat jelas di telinga Nayyara.
284Please respect copyright.PENANAP3ZrHaeWKr
Tama mengambil helm yang akan digunakan Nayyara dan memakaikan ke kepala Nayyara.
284Please respect copyright.PENANAofi4otWi3N
"Di jemput abang ganteng ko malah cemberut?" Tama tersenyum kepada Nayyara.
284Please respect copyright.PENANA4JuccyZtsR
" Beginilah malasnya aku dijemput sama Abang."
284Please respect copyright.PENANAWYrnp8u37A
Nayyara melirik deretan para wanita yang sedang memandang kagum pada Tama. Nayyara bukannya cemburu apalagi tidak suka dijemput oleh Tama, Ia hanya tidak suka menjadi pusat perhatian pada saat Tama menjemput.
284Please respect copyright.PENANAucCa61lJfx
Tama tertawa. "Hahaha, tenang neng hati abang cuman untuk neng seorang!" Tama malah menggodanya.
284Please respect copyright.PENANAjZqbr0pHw1
Nayyara memukul bahu tama pelan "tau ah" kemudian duduk di atas motor. Tama menyalakan mesin motor dan melesat meninggalkan kantor tempat Nayyara bekerja.
284Please respect copyright.PENANA1ig1Jk3k4J
Tama mengendarai motor melewati jalanan komplek perumahan elit di tengah kota, jalanan yang sepi membuatnya menurunkan kecepatan menikmati perjalan dengan Nayyara.
284Please respect copyright.PENANAGdPsHpEYk9
"Nay, kamu tau ga kenapa Abang bawa motor?" Tama melepaskan satu tanganya dari setir dan memegang tangan Nayara yang melingkar di pinggangnya.
284Please respect copyright.PENANA9j0DrqBejs
"Yang tau jawabanya kan Abang," gerutu Nayyara
284Please respect copyright.PENANAKvhmdq19UV
Tama tertawa mendengar jawaban Nayyara.
284Please respect copyright.PENANAO5FAM2LiPB
"Biar kaya gini di peluk kamu."
284Please respect copyright.PENANAqcXU5QJ8oJ
Tama tersenyum dari balik helm.
284Please respect copyright.PENANAjwn2jIQrH6
Tama bahagia dengan perubahan Nayyara, pasalnya pada awal mereka menjalin hubungan jangankan memeluk duduk saja tidak mau berdekatan.
284Please respect copyright.PENANApZu71LxVJ7
"Abang bahaya!" protes Nayyara
284Please respect copyright.PENANAwZ4AWSo9Cc
Tama tidak menggubris protesan Nayyara dan terus melajukan motornya dengan satu tangan hingga sampai tujuan, angkringan Taman Senopati, walaupun bukan tempat yang khusus tapi itu salah satu tempat favoritnya. Bersantai di bawah pohon-pohon besar dan lampu taman yang temaram. taman yang bersih hanya sedikit kendaraan yang berlalu-lalang membuat suasana taman yang sepi dan nyaman.
284Please respect copyright.PENANALbVJ7W9viV
Sambil menikmati aneka sate yang tersedia dan teh hangat yang membantu melawan rasa dingin akibat hembusan angin malam yang sepoi-sepoi memberikan rasa dingin di kulit.
284Please respect copyright.PENANAavfPob17X6
Nayyara menarik nafas dalam lalu membuangnya sekaligus lewat mulut bermaksud untuk menghilangkan kecemasannya.
284Please respect copyright.PENANAyYQRpOLB8T
"Abang..."
284Please respect copyright.PENANAnPFDawiJf7
Nayara mulai bersuara sejak dari tadi Memilah kata-kata yang ingin Ia ucapkan.
284Please respect copyright.PENANAczxKrYnjHQ
"Iya kenapa?" jawab tama setelah menyeruput teh hangatnya
284Please respect copyright.PENANAkQUvyLNfyh
"Nay hari jum'at ada dinas keluar kota…" Nayyara bingung harus berbicara apalagi.
284Please respect copyright.PENANAUL6ExBJ0b8
Nayyara merasa bersalah karena sudah dari sebulan sebelumnya Tama sangat antusias orang tuanya akan berkunjung di kota perantauan dan ingin memperkenalkan Nayyara seseorang yang sangat spesial di hatinya, seseorang yang ia kejar dengan susah payah, seseorang yang memenuhi dunianya.
284Please respect copyright.PENANAVoSKqYRKDn
Kini harapannya mempertemukan orang tua dan Kekasihnya terancam gagal.
284Please respect copyright.PENANAK6QbTJ547V
Tama terdiam dan tak bergeming. Ia pun bingung harus merespon seperti apa jujur dadanya terasa sesak mendengar ucapan Nayyara, tapi ia tak ingin menyakiti wanita yang sedang bertahta di hatinya.
284Please respect copyright.PENANAXMwxqNsfFL
"Orang tua Abang kapan datangnya?" Nayyara sangat takut kalau-kalau ia salah bicara.
284Please respect copyright.PENANAlCfN6g90T4
"Hari Kamis, Senin siang pulang," jawab Tama, dengan suara yang terdengar sangat putus asa dan kecewa, sambil tertunduk tak ingin menunjukan rasa kecewanya kepada Nayyara
284Please respect copyright.PENANAt7pX0j5WOh
"Nay Jumat sore berangkat bang, gimana kalo hari Kamis aku ikut abang ke bandara menjemput Orang tua abang."
284Please respect copyright.PENANAUKEQCZ4vBt
Nayyara menggapai tangan Tama dan menggenggamnya kemudian menatapnya lekat.
284Please respect copyright.PENANAlrlw7c824s
Tama membalas genggaman tangan Nayyara. Memastikan apa yang Nayyara bicarakan bisa terjadi,
284Please respect copyright.PENANAhZIdu8EVsT
"hari Kamiskan kamu masih kerja?
284Please respect copyright.PENANAboEInD4lRM
"Nay bisa minta izin."
284Please respect copyright.PENANALLcvycXvRL
Nayyara tersenyum dan menatap manik mata Tama.
284Please respect copyright.PENANAanlpK98Mc3
"Nanti Seninnya Nay ikut juga mengantar orang tua Abang ke bandara yah." Nayyara menganggukan kepalanya cepat.
284Please respect copyright.PENANAvPvPjmFZd1
284Please respect copyright.PENANApvNixLDPNr
"Emangnya kamu ga cape abis dari luar kota, trus ikut abang ke bandara?" tanya Tama cemas.
284Please respect copyright.PENANAEaESz5w871
"Abang ga tau aku siapa? Klo kata Mike, Nanay si batu karang," ujar Nayyara membanggakan diri.
284Please respect copyright.PENANA9CRSTkWGF1
Kata-kata Nayyara malah membuat hati Tama mencelos. Mengingat pernah memergoki Nayyara sedang menangis tanpa Suara. Padahal ia selalu Nayyara seperti wanita kuat dibalik sikap tertutupnya.
284Please respect copyright.PENANA9nnLwEBG2O
"Kelak istriku tak diizinkan untuk memikul beban sedikitpun, cukup menikmati peran sebagai seorang istri dan seorang Ibu, Aku yang akan mengatasi semua masalah." Tama lalu menggenggam tangan Nayyara dengan erat seraya menatap intens mata Nayyara, yang teduh namun penuh luka.
284Please respect copyright.PENANAN02liRAEf8
"Abang ga butuh sisi sok kuat muh itu. Tunjukan itu ke yang lain, itu ga akan mempan ke Abang, semakin kamu merasa sok kuat, semakin kamu dalam keadaan tertekan..." Ujar Tama lirih
284Please respect copyright.PENANAPdF9OH3H82
Nayyara hanya terdiam tanpa bisa membalas kata-kata Tama.
284Please respect copyright.PENANAfjziGxdKSL
"Bicarakan semua masalah yang kamu hadapi. Biar Abang tau isi hati kamu, biar Abang tau apa yang sedang kamu rasakan, Abang ngerasa ga berguna kalo liat kamu sok kuat padahal rapuh, kamu tau betapa sakitnya Abang, betapa sesaknya dada Abang liat kamu yang sok kuat, liat kamu yang menangis dalam senyum, liat kamu yang menangis sendiri tanpa suara, tolong jangan siksa aku seperti itu Nay."
284Please respect copyright.PENANA3oTkA3ikLF
Dengan suara tertahan dan mata yang berkaca-kaca Tama menuntaskan isi hati, dan menuntun tangan Nayyara ke dadanya menunjukan bagian yang sakit pada dirinya.
284Please respect copyright.PENANAlpbt2tFPH8
"Iya abang..."
284Please respect copyright.PENANAtZYzo2Qr8R
Nayyara menarik tangannya yang berada di dada Tama.
284Please respect copyright.PENANAsFhH7d5EnP
"Besok nay izin sama bos ya jadi Kamis Nay bisa dari pagi sama abang, nanti Nay masakin buat Abang sama orang tua Abang!" Nayyara mengelus pipi halus dan rahang kokoh Tama untuk menghiburnya
284Please respect copyright.PENANAaLA3aeWgTQ
Tama tersenyum dan menggenggam tangan Nayyara yang berada di pipinya.
284Please respect copyright.PENANApFMTWpxvW6
Bersambung
284Please respect copyright.PENANApvwub4rdEl
.
284Please respect copyright.PENANAOkoV7mplXD
.
284Please respect copyright.PENANAdfdjbk3pTf
.
284Please respect copyright.PENANAHHr3ijM2oN
.
284Please respect copyright.PENANAtvAEzmQVdL
.
284Please respect copyright.PENANALaEQDl0afJ
hai hai makasih ya udah mau mampir.
284Please respect copyright.PENANA5lvnhsS9uC
Jangan lupa tinggalkan jejak ya klik LIKE trus ketik-ketik komentar
ns3.144.226.114da2