Ngentot Sama Cewek Chuby
1171Please respect copyright.PENANA209x3NSKAb
1171Please respect copyright.PENANAJK93Up3AGT
Kulitku tergolong putih dan mulus, tiada noda setitik pun. Wajahku juga termasuk cantik. Yang jadi masalah adalah gendutnya tubuhku ini. Tinggi badanku 170 cm, sementara berat badanku 80 kg.
1171Please respect copyright.PENANAjXOFZGOdVV
Kalau hitung-hitungan idealnya, berat badanku seharusnya 60 kg. Berarti berat badanku kelebihan 20 kg. Aku sering berusaha diet agar tubuhku jadi langsing. Tapi gagal dan gagal terus, sehingga aku frustasi sendiri.
1171Please respect copyright.PENANAAukPkJFZpo
Mungkin inilah yang menyebabkanku jadi perawan tua. Usiaku sudah 35 tahun, tapi statusku masih gadis. Padahal secara medis, seorang wanita sebaiknya jangan melahirkan setelah berusia di atas 30 tahun. Berarti kalau pun ada yang mau menikahiku, masa untuk punya keturunan sudah lewat.
1171Please respect copyright.PENANASk9XFkZIp3
Kalau ingat semuanya itu sedih sekali hatiku. Karena aku seolah-olah sudah menerima vonnis agar jangan mengharapkan bisa bahagia di masa tuaku kelak. Sedangkan ibuku sudah meninggal pada waktu aku berumur 15 tahun, sedangkan ayahku tidak mau menikah lagi. Sehingga aku tidak punya tempat curhat, karena aku sungkan bicara terbuka pada ayahku.
1171Please respect copyright.PENANAf6Zqef8vW4
Tapi aku tak mau tenggelam dalam kesedihan. Aku selalu berusaha mencari kegiatan yang bisa membuatku lupa pada masalah pribadiku. Sayangnya teman-teman seangkatanku sudah menikah semua. Bahkan hampir semua sudah punya anak. Tinggal aku sendiri yang masih tetap melajang.
1171Please respect copyright.PENANAGAxiRoihNe
Aku memang sudah patah semangat. Biarlah, kuanggap takkan ada yang mau menikahiku. Kalau pun ada, mungkin sudah merupakan suatu keajaiban.
1171Please respect copyright.PENANAqNI0PiRFee
Namun ada yang terus-terusan mengganjal di batinku. Masalah seks ! Rasanya tidak terlalu dini untuk cewek seusiaku sering memikirkan hal yang satu itu. Bahkan mungkin sudah terlambat. Tapi mending terlambat daripada tidak.
1171Please respect copyright.PENANAvLoCz8p5BZ
Ya. Kalau aku sudah membayangkan yang satu itu, aku jadi bingung sendiri dan tak tahu lagi apa yang harus kulakukan.
1171Please respect copyright.PENANAOhQWAdcoKf
Padahal aku sering Mbakton film bokep, baca cerita-cerita dewasa dan dengar dari sana sini tentang nikmatnya hubungan seks dengan pria. Tapi aku hanya bisa membayangkannya. Karena belum pernah merasakannya. Yang jelas ada hasrat di batinku, hasrat untuk merasakannya.
1171Please respect copyright.PENANASUGLnDoEBu
Tapi beginilah takdir wanita timur. Sekalipun ada hasrat yang terpendam, aku tak bisa seperti kaum pria yang bisa seenaknya mencari mangsa pelampiasan. Apalagi untuk berstatus belum menikah seperti aku.
1171Please respect copyright.PENANAwiwg5ldepc
Kemelut dan hasrat terpendam ini berlangsung berbulan-bulan. Sampai pada suatu hari, aku teringat pada Robby, anak buah ayahku yang sering datang ke rumah. Aku punya nomor handphonenya, tapi tak pernah memanfaatkannya. Pada hari itu, aku memberanikan diri menelepon pria 26 tahunan itu.
1171Please respect copyright.PENANA6EpIwD53yv
“Lagi ngapain Rob?”
1171Please respect copyright.PENANA1DXjpgFqSR
“Ehh…Mbak Emmy….tumben nelepon? Aku lagi di bengkel Mbak. Lagi benerin motor.”
1171Please respect copyright.PENANAItdzbjRksK
“Sendirian?”
1171Please respect copyright.PENANAwg2QtTTD7G
Iya. Kenapa Mbak? Mau ditemenin?”
1171Please respect copyright.PENANA6C74oCaHcs
“Mau sih…tapi takut istrimu ngambek.”
1171Please respect copyright.PENANAG3ZmL0Qaju
“Hahaha…masa nemenin putri bossku ngambek?”
1171Please respect copyright.PENANAFvYDILxUWo
“Tapi aku pengen ditemaninnya seharian. Bisa gak?”
1171Please respect copyright.PENANANlMJG6RkQ9
“Siap Mbak. Tapi harus di hari libur.”
1171Please respect copyright.PENANAmxgq9TZT3Y
“Minggu mendatang ini gimana?”
1171Please respect copyright.PENANAt85kG2pmhD
“Boleh.”
1171Please respect copyright.PENANAx1f92Pqjox
“Tapi hanya kita berdua saja Rob. Jangan ngajak sapa-sapa. Dan jangan bilang-bilang sama Papa.”
1171Please respect copyright.PENANAhSviJ3W3BI
“Iya…iya…mau ditemenin ke mana?”
1171Please respect copyright.PENANAhIlXxOg7QG
Aku lalu menyebutkan salah satu daerah wisata di dekat kotaku.
1171Please respect copyright.PENANAtmseH8dhlF
“Ke sana harus pake mobil Mbak.”
1171Please respect copyright.PENANAwNnTPalEhh
“Iya, pake taksi aja. Nanti kujemput di tempat yang sudah ditentukan. Deal?”
1171Please respect copyright.PENANAybUomlKeq1
“Deal…tapi aku lagi bokek Mbak. Pas tanggung bulan nih.”
1171Please respect copyright.PENANAJHs6DEarV1
“Semua aku yang tanggung Rob. Santai aja.”
1171Please respect copyright.PENANAsDXGhOmRE6
“Oke deh kalau gitu. Jam berapa berangkatnya?”
1171Please respect copyright.PENANATKb7gO5dLs
“Lebih pagi lebih baik. Biar jangan kemalaman pulangnya.”
1171Please respect copyright.PENANAJwAurcpiji
Pada hari Minggu yang sudah dijanjikan, jam 9 pagi aku dan Robby sudah duduk-duduk berdua di gubuk beratap ijuk dan berada di dekat air terjun. Suasana masih sepi, maklum massih pagi. Dalam perjalanan aku belum bicara apa-apa. Karena aku tak mau sopir taksi mendengar masalah yang harus dirahasiakan ini.
1171Please respect copyright.PENANA2NwZZmFdGd
“Rob…tau nggak kenapa aku ngajak ke sini?” tanyaku setelah belasan menit menikmati indahnya pemandangan di sekitar air terjun ini.
1171Please respect copyright.PENANASOp0rbKM03
“Mungkin di rumah Mbak lagi jenuh, lalu ingin refreshing di sini,” sahut Robby sambil menyalakan rokoknya.
1171Please respect copyright.PENANA4BX99gsRkP
“Bukan Rob. Aku butuh bantuanmu, please…”
1171Please respect copyright.PENANA4ix8J9yq4v
“Dibantu dalam soal apa Mbak?” Robby menatapku. Hmm…memang ganteng anak buah ayahku ini. Rasanya aku tak salah pilih meski aku tahu dia sudah beristri.
1171Please respect copyright.PENANAvqU2lKcg8P
“Ini sangat rahasia Rob. Maukah kamu berjanji untuk tidak menyampaikan hal ini kepada siapa pun?”
1171Please respect copyright.PENANAbW6rCAV3rd
“Iya Mbak, saya janji…” Robby mengangguk-angguk. Lalu mengepulkan asap rokok dari mulutnya.
1171Please respect copyright.PENANAEpBwKbncV1
Aku sendiri suka merokok. Karena itu kukeluarkan rokok mentholku dari tas kecilku, untuk menenangkan diri, karena aku akan mengucapkan kata-kata yang terlalu penting buatku.
1171Please respect copyright.PENANA7sM1G2VPpF
Setelah menyalakan rokok dan mengisapnya dalam-dalam, aku memegang pergelangan tangan Robby sambil mendekatkan mulutku ke telinganya. Dan berkata setengah berbisik, “Aku ingin merasakan hubungan seks, Rob…please Rob….kamu bisa kan?”
1171Please respect copyright.PENANAivjzs91nwN
Robby tersentak, pasti kaget dan tak menyangka kalau aku mau membicarakan masalah itu.
1171Please respect copyright.PENANAIq4AFuZHot
“Mbak becanda apa serius?” Robby menatapku, masih dengan tatapan sopan, karena aku ini putri bossnya.
1171Please respect copyright.PENANAW2P5VT37vi
“Serius Rob. Umurku sudah tigapuluhlima tahun. Wajar kan kalau aku ingin merasakannya?”
1171Please respect copyright.PENANAwTEtp0UdLN
“Emangnya Mbak belum pernahsama sekali?”
1171Please respect copyright.PENANAxqRDqUYOFQ
“Belum Rob. Jangankan hubungan seks. Ciuman aja belum pernah. Sumpah deh. Tadinya aku mempertahankan kesucianku, untuk suamiku di malam pertama. Tapi sampai hari ini belum juga ada yang mau nikah dnganku. Makanya kupikir tak ada gunanya menahan-nahan diri lagi. Biarlah virginitasku buat kamu saja Rob.”
1171Please respect copyright.PENANAEc1ibyNtkW
“Tapi Mbak kan tahu, aku sudah punya istri.”
1171Please respect copyright.PENANA4GWCawL0PY
“Biar saja. Aku gak minta dikawin kok. Aku hanya ingin merasakan hubungan seks aja. Ingin banget…..”
1171Please respect copyright.PENANAyv3sXyD9nd
Suasana saat itu masih tetap sepi. Biasanya jam 12 mulai banyak pengunjung yang ingin refreshing di tempat yang sejuk dan indah ini.
1171Please respect copyright.PENANAQxf7BB6TNs
Robby terdiam. Tapi tangannya tidak diam. Mulai mengelus betisku. Membuatku merinding syur. Ih, belum apa-apa sudah dag-dig-dug gini. Kubiarkan saja tangannya menyelinap ke balik gaun putihku, menyelusuri pahaku sampai ke pangkalnya. Mungkin memang harus seperti itu awalnya.
1171Please respect copyright.PENANASDkjqTCw47
Dan tanpa basa-basi lagi tangan Robby menyelinap ke balik celana dalamku. Tetap kubiarkan. Bahkan aku ingin diperlakukan seperti itu. Maka kurasakan jemarinya mulai mengelus-elus jembut dan bibir kemaluanku…oooh…baru dielus jari saja sudah terasa enaknya. Maka kubiarkan saja semuanya itu terjadi. Dengan hasrat semakin menggila.
1171Please respect copyright.PENANAdOFgr9yRID
“Kita tak mungkin bisa melakukannya di sini Mbak,” kata Robby setengah berbisik, “Kalau kelihatan orang lain kan bisa heboh.”
1171Please respect copyright.PENANAX9sF92MWEn
“Ya iyalah,” sahutku sambil menahan tangan Robby agar jangan menjauh dulu dari vaginaku, karena elusannya geli-geli enak. Dan ini pertama kalinya vaginaku disentuh tangan pria.
1171Please respect copyright.PENANA768C2JuPvo
“Emang aku gak ngajak di sini. Di situ kan ada hotel, jalan kaki sepuluh menit juga sampai,” kataku sambil menunjuk ke arah selatan, “Nanti di sana aja mainya. Tapi oooh…jangan cabut dulu tanganmu Rob…elusanmu kok enak sekali….”
1171Please respect copyright.PENANAV5Us7WRKtX
Sebagai jawaban, Robby mengangsurkan bibirnya ke bibirku sambil bertanya, “Beneran belum pernah dicium?”
1171Please respect copyright.PENANA4fnMLOPsl3
“Bener Rob…ngapain aku bohong..” sahutku sambil membiarkan bibirnya makin dekat dan makin dekat ke bibirku. Lalu ia melumat bibirku, sementara tangannya tetap mengelus vaginaku, sehingga aku terkejang-kejang dalam perasaan yang indah dan nikmat.
1171Please respect copyright.PENANAQ7viuqx5sF
Tapi lalu kubayangkan alangkah indahnya kalau semua ini dilakukan di dalam kamar tertutup, sehingga aku dan Robby akan bebas melakukan apa saja.
1171Please respect copyright.PENANAqcl1VIAVsP
“Ayo Rob…kita ke hotel aja yok,” kataku sambil mencium pipi Robby.
1171Please respect copyright.PENANAduuOliAxKR
Robby mengangguk dan mengeluarkan tangannya dari balik celana dalamku.
1171Please respect copyright.PENANAaae1kT9guV
Kami tinggalkan gubuk yang sengaja dibangun oleh dinas parawisata itu, kemudian menuju hotel yang tak jauh dari pintu masuk ke taman itu. Sebuah hotel kecil tapi bersih, membuatku senang cek ini di situ. Kamarnya tidak besar. Hanya berisi satu tempat tidur besar dan kursi dua buah. Ada juga cermin besar di dinding dan disediakan dua helai handuk bersih berikut sabun mandi.
1171Please respect copyright.PENANAEZsyOM9NZr
Berbeda dengan waktu di dekat air terjun tadi, setelah berada di dalam kamar hotel itu Robby jadi agressif. Begitu masuk ke dalam kamar dan setelah menguncikan pintunya, dia langsung menerkamku. Memelukku dengan ciuman ganas di bibir dan leherku.
1171Please respect copyright.PENANATiOJpkkswE
Ini memang yang kuinginkan. Tapi aku tak tahu cara membalasnya. Aku hanya memeluknya dengan penuh hasrat, dengan jantung berdegup kencang dan membayangkan apa yang akan terjadi dengan benak penuh tanda tanya.
1171Please respect copyright.PENANAIOgniJ8DFL
“Buka ya bajunya, biar jangan kusut,” kata Robby sambil mencium pipiku dengan bibir terasa hangat.
1171Please respect copyright.PENANA2jHCBVNumO
Aku mengangguk sambil tersenyum. Walaupundengan malu-malu kutanggalkan gaun dan underwearku, sehingga tinggal CD dan BH saja yang masih melekat di tubuhku.
1171Please respect copyright.PENANAwDa2PUsIwk
“Hmmm…ternyata tubuhmu mulus banget Mbak,” kata Robby sambil mengelus perutku.
1171Please respect copyright.PENANA69xsWg8fQW
“Mulus tapi gendut…” kataku.
1171Please respect copyright.PENANAMFG5LmViM2
“Ah…gak seberapa gendut…malah tampak seksi gini….” Robby melepaskan kancing BHku yang bernomor 40.
1171Please respect copyright.PENANAKnVOEw0ETD
“Wow…ini baru toge…” kata Robby setelah menanggalkan behaku. Lalu meremas buah dadaku yang besar ini dengan lembut.
1171Please respect copyright.PENANAf3aIxWhzLM
“Kok kamu sendiri masih pakaian lengkap gitu? Buka juga dong biar adil,” kataku sambil melepaskan kancing baju kausnya, kemudian ia sendiri yang menanggalkannya. Disusul dengan pelepasan celana denimnya yang berwarna biru gelap.
1171Please respect copyright.PENANAlPHRwYjwi3
Robby malah bertindak lebih cepat. Ia menanggalkan segala yang melekat di tubuhnya. Sehingga ia duluan telanjang bulat. Yang membuatku berdebar-debar adalah ketika melihat penisnya yang tampak sudah keras, mengacung dengan gagahnya. Aku tidak tahu apakah penis Robby itu tergolong besar atau kecil, panjang atau pendek, entahlah…karena baru sekali itu aku melihat penis dalam kenyataan (kalau nonton dari film-film bokep sih sering).
1171Please respect copyright.PENANAXe5Zbr33Ns
Ketika Robby naik ke atas tempat tidur, aku tak kuat lagi menahan hasrat, ingin memegang penisnya yang tampak sudah tegang itu.
1171Please respect copyright.PENANA7neoAvwJVA
“Ini harus diapain Rob?” tanyaku lugu sambil menggenggam penis Robby yang memang sudah keras dan hangat itu.
1171Please respect copyright.PENANAhz69GaGIE1
“Ya dimasukin ke dalam memek Mbak nanti…makanya buka dong celana dalamnya biar leluasa…” sahut Robby sambil menurunkan celana dalamku dengan hati-hati. Sedikit demi sedikit kemaluanku mulai terbuka….lalu terbuka sepenuhnya setelah celana dalamku dilemparkan ke dekat bantal oleh Robby.
1171Please respect copyright.PENANA8nUskYoJtB
“Hmm…kebayang…memek perawan pasti enak,” kata Robby sambil mengelus-elus jembutku yang kubiarkan tumbuh liar dan lebat sekali.
1171Please respect copyright.PENANAediwikBXix
Kemudian Robby mendorong dadaku dengan lembut, supaya aku merebahkan diri di tempat tidur yang lumayan besar ini. Aku pun manut saja. Bahkan kataku, “Aku ikuti instruksi kamu aja Rob. Jangan diketawain ya…soalnya aku masih bodoh banget. Anggap aja sekarang ini aku cuma anak TK.”
1171Please respect copyright.PENANAcovSn1fPlx
“Santai aja, Mbak…kita lakukan secara smooth and clear…tapi bagaimana kalau Mbak hamil nanti?”
1171Please respect copyright.PENANAkTBJw6YMMx
“Wah, jangan bikin hamil dong. Aku gak akan nuntut apa-apa, asal jangan sampai hamil aja.”
1171Please respect copyright.PENANAh9ZYRl8kaI
“Berarti padaa waktu mau ejakulasi, harus dicabut dan dilepaskan di luar.”
1171Please respect copyright.PENANAbV2EFg0K9E
“Terserah…pokoknya asal jangan hamil aja. Kamu tentu lebih pengalaman dalam soal itu.”
1171Please respect copyright.PENANA3BN6SRWy4P
“Iya, tenang aja. Aku jamin takkan hamil. Tapi besok-besok kalau mau aman, pasang alat KB aja di dokter. Bilangnya sudah punya suami gitu. Jangan ngaku masih lajang.”
1171Please respect copyright.PENANAq6eXcOZTLI
“Oke….” sahutku dengan senyum.
1171Please respect copyright.PENANAC1EXZ8DiJg
Robby rebah di sampingku, saling berhadapan dan mulai asyik mempermainkan payudaraku. Mula-mula cuma diremasnya dengan lembut. Lama kelamaan ia mulai mengulum pentilnya, terasa disedot-sedot seperti anak kecil menyusu pada ibunya. Tapi ujung lidahnya terasa bergerak-gerak, menyapu-nyapu pentil payudaraku yang sangat montok ini. Aku jadi geli-geli enak dibuatnya.
1171Please respect copyright.PENANAkgW2BwoXF8
Dan jarinya merayap ke bawh, ke arah vaginaku lagi. Mungkin melanjutkan yang terhenti di dekat air terjun tadi. Tapi…oh…elusannya di bibir kemaluanku…lalu elusan di clitorisku ini…benar2 membuatku mengejang-ngejang dalam nikmat yang luar biasa. Baru dimainkan dengan jemari saja sudah begini enaknya, apalagi kalau penisnya sudah dimasukkan…oooh…aku tak sabar lagi untuk merasakannya. Tapi aku harus menahan diri agar acaranya tidak kacau, karea aku belum mengerti apa-apa.
1171Please respect copyright.PENANAJ8CI743ueD
Tak lama kemudian ia minta agar aku menelentang. Pikirku sudah mau memasukkan penisnya ke dalam vaginaku. Tapi ternyata tidak. Ia malah menciumi pusar perutku. Lalu menurun ke arah kemaluanku.
1171Please respect copyright.PENANAAxi1CXRzYb
Aku terkejut ketika ia mulai menciumi kemaluanku. Tapi lalu teringat film-film bokep yang pernah kutonton dari laptopku. Karena itu aku diam saja, karena mungkin seharusnya seperti itu. Maka aku pun menurut saja ketika kedua pahaku disuruh agar direntangkan selebar mungkin. Menuruti perintahnya dengan jantung semakin deg-degan.
1171Please respect copyright.PENANA1KEzKB1fYw
LAlu aku diam saja sambil menatap langit-langit kamar hotel. Dan tiba-tiba aku merasa sesuatu yang geli luar biasa, tapi gelinya geli enak. Rupanya Robby mulai menjilati vaginaku. Oh, ini edan banget enaknya. Terlebih ketika kurasakan jilatannya terpusat di kelentitku, oooh..aku mulai tak bisa menahan rintihan-rintihan histerisku, “Rooob…ooooh…kok enak banget Rob….oooh….iya Rob…terus Rob….iya clitorisnya enak sekali….kamu edan Rob…kamu pandai banget Rob…..oooh….addduuuh….”
1171Please respect copyright.PENANASOnjvqM9s9
Aku menggeliat-geliat dalam arus nikmat yang luar biasa. Sekujur tubuhku seolah dialiri arus listrik yang membuatku berdenyut dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. Bahkan tak lama kemudian aku merasakan liang vaginaku berkedut-kedut….dan aku merasa seperti melesat ke angkasa, lalu jadi takut jatuh…membuatku merintih, “Rooobiiiii….oooooh….”
1171Please respect copyright.PENANAok0Zfvf2fX
Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi saat itu. Belakangan lalu tahu bahwa itu yang disebut orgasme.
1171Please respect copyright.PENANAvKUVKRnV7M
Saat itu yang aku tahu, Robby seperti sengaja ingin membuat vaginaku basah sebasah-basahnya. Bukan hanya lendirku sendiri yang membasahi vaginaku, tapi juga air liur Robby yang begini banyaknya.
1171Please respect copyright.PENANAVwA684SLFI
Kemudian Robby naik dan menelungkup di atas dadaku sambil mengarahkan moncong penisnya ke mulut vaginaku. “Sengaja kubikin becek dulu, supaya tidak sakit waktu penetrasi,” katanya sambil berusaha meletakkan penisnya di tengah-tengah mulut vaginaku. Kemudian aku rasakan desakan penisnya, membuat napasku tertahan.
1171Please respect copyright.PENANACJNUmGRaG6
“Pahanya lebih direnggangkan lagi Mbak,” kata Robby yang kuturuti juga.
1171Please respect copyright.PENANAPATI9slFBX
Lalu terasa desakan penis Robby…kuat sekali….aaah…mulai membenam sedikit. Aku makin merenggangkan pahaku supaya Robby tidak kesulitan membenamkan batang kemaluannya.
1171Please respect copyright.PENANAE6OGrrDuIB
Aku sering mendengar betapa sulitnya menerobos kegadisan di malam pertama, malah katanya ada yang sampai seminggu baru berhasil. Tapi Robby tidak seperti itu. Aku merasakan sedikit demi sedikit batang kemaluannya membenam ke dalam liang vaginaku. Tapi dia tidak mendorong langsung sampai tuntas, melainkan digeser-geser dulu, lalu makin lama makin dalam masuknya.
1171Please respect copyright.PENANAALfqgD5FAl
“Sakit?” tanyanya ketika kurasa ada yang sedikit perih di dalam vaginaku. Mungkin karena selaput daraku (hymen) sudah tertembus penis Robby.
1171Please respect copyright.PENANAreYLIXINGE
“Sakit sedikit….” sahutku.
1171Please respect copyright.PENANAAaSPBFBafU
“Tahan ya sakitnya…hanya pertama kali ini saja terasa agak sakit, nantinya sih gak sakit lagi.”
1171Please respect copyright.PENANAnsaHKUBSMv
“Iya….aku kuat nahan sakit kok…tuntaskan aja Rob,” sahutku sambil mencumi hidung dan mata Robby .
1171Please respect copyright.PENANAgvvfRrqaIq
Lalu desir-desir nikmat itu makin lama makin nyata ketika penis Robby mulai menggelusur-gelusur di dalam liang vaginaku. Oh, pantaslah orang bilang bersenggama ini laksana berada di surga dunia. Aku mulai merasakannya kini, ketika Robby mulai menggerakkan penisnya secara teratur…masuk semakin dalam, ditariklagi, didorong lagi…oooh…ini luar biasa nikmatnya…sehingga rintihan-rintihan nikmatku berlontaran begitu saja : “Rob…oooh…Rob…enak sekali Rob….oooh….Rob…iya Rob….enak Rob….oooh….”
1171Please respect copyright.PENANAvi5FyKurlP
Robby mendekap leherku sambil berbisik, “Memek Mbak juga enak banget…wah..ini bener-bener memek perawan…luar biasa enaknya Mbak….”
1171Please respect copyright.PENANAZPsKDZS266
Aku tidak tahu apakah ucapannya itu keluar dari kejujurannya atau hanya ingin menyenangkan hatiku. Yang jelas tanganku meremas-remas rambut Robby sampai kusut masai, karena menahan geli-geli enaknya enjotan penis Robby yang berada di dalam jepitan liang kemaluanku.
1171Please respect copyright.PENANAZI4HKXP7iq
Robby pun mulai ganas melumat bibirku sambil meremas-remas buah dadaku dengan agak keras, sementara penisnya tetap mengenjot liang kemaluanku. Oh, ini nikmat sekali. Sehingga aku sering terpejam-pejam dibuatnya. Batinku seolah melayang-layang di langit ketujuh. Luar biasa indah dan nikmatnya.
1171Please respect copyright.PENANARPg3XhT1zK
Saat itu aku belum tahu apa yang sedang terjadi ketika tiba-tiba saa sekuur tubuhku mengejang di puncak kenikmatanku, kemudian bagian dalam vaginaku terasa berkedut-kedut, lalu seperti ada yang mengalir di dalamnya. Sekarang aku tahu bahwa saat itu aku sedang mengalami puncak orgasme. Puncak dari segala kenikmatan dalam bersenggama.
1171Please respect copyright.PENANAsdcIgCHm5m
Entah berapa kali aku mengalami hal itu. Yang jelas keringat Robbi mulai berjatuhan di tubuhku. Terasa makin lama makin hangat. Tapi aku tak peduli lagi dengan semuanya itu, kecuali satu hal..bahwa enjotan batang kemaluan Robby luar biasa enaknya. Membuatku terkadang memejamkan mata dengan mulut ternganga, terkadang melotot dan menahan napas dalam syur.
1171Please respect copyright.PENANAwXgVG8f6v0
Sampai pada suatu saat, tiba-tiba saja Robby mencabut batangg kemaluannya, kemudian bergegas naik ke atas perutku, sambil memegang penisnya yang sudah berlumuran lendirku.
1171Please respect copyright.PENANAF4TbfUJ2I3
Lalu terdengar ia mendengus panjang. Dan moncong penisnya menyembur-nyemburkan cairan kental hangat ke buah dadaku, ke leherku dan ke pipiku.
1171Please respect copyright.PENANAjSe7gXPCku
Aku sudah dapat menduga bahwa itu air mani Robby. Gilanya aku malah senang dada dan mukaku disemproti cairan kental itu. Bahkan yang di pipi kuusap dan kujilati dari telapak tanganku.
1171Please respect copyright.PENANAF61HrXmR2w
Robby pun mencium keningku disusul dengan bisikan hangat, “Mbak sangat memuaskan….”
1171Please respect copyright.PENANAUV5uEJHDp4
“Masa sih?” aku bangkit dan meraih handuk yang disediakan oleh hotel. Kuseka keringatku yang telah bercampur aduk dengan keringat Robby. Ketika melirik ke arah seprai, kulihat ada genangan darah yang sudah muai mengering. Hmm…itulah darah perawanku.
1171Please respect copyright.PENANAcRdSjR2R4k
Aku sudah menjadi wanita yang lengkap, yang benar-benar dewasa. Aku tidak menyesalinya, bahkan hatiku bahagia sekali. Maka dengan mesra kupeluk Robby diiringi bisikan, “Terimakasih Rob. Sekarang aku benar-benar sudah menjadi wanita yang dewasa. Aku bahagia sekali.”
1171Please respect copyright.PENANAZos43RCTTN
“Terimakasih juga Mbak. Karena Mbak sudah mempercayakannya padaku. Selain daripada itu, aku mengalami kepuasan yang luar biasa,” sahut Robby disusul dengan kecupan hangat di bibirku.
1171Please respect copyright.PENANAPHq2UL894F
“Kalau dibandingkan dengan istrimu pasti aku gak ada apa-apanya kan?”
1171Please respect copyright.PENANAKzlC0xMEJY
“Gak Mbak. Mungkin karena dengan istri seolah hanya menunaikan kewajiban saja. Sudah terlalu hapal seluk beluknya. Tapi dengan Mbak barusan, luar biasa. Sebenarnya Mbak ini seksi banget. Bodoh juga cowok-cowok yang tidak mau sama Mbak.”
1171Please respect copyright.PENANAATBdiObaBr
MINGGU itu benar-benar Minggu yang indah dan mengesankan. Di hari itu aku sudah menjadi wanita yang lengkap, meski belum bersuami. Setelah berada di rumah, sampai larut malam aku tak bisa tidur. Bukan karena resah, melainkan sebaliknya. Asyik mengenang keindahan yang terjadi siang harinya.
1171Please respect copyright.PENANA5FN0OQG0us
Robby memang penuh kelembutan dan sangat berhati-hati memperlakukanku. Waktu kutanya, benarkah pengantin baru bisa 5 kali bersetubuh di malam pertamanya, Robby menjawab, “Memang benar. Tapi aksi seperti itu menyiksa wanitanya. Karena luka di vaginanya belum kering, lalu dihajar lagi terus-terusan. Aku gak mau seperti itu. Aku ingin luka di vagina Mbak mengering dulu. Kalau sudah benar-benar sembuh, ayo kita habis-habisan. Aku punya banyak cara untuk memuasi Mbak nanti. Santailah dulu. Sembuhkan dulu luka di vagina Mbak. Nanti kita ketemuan lagi. Gak usah jauh-jauh ke sini…di dalam kota juga banyak hotel yang bisa kita pakai. Jadi gak buang-buang waktu di jalan.”
1171Please respect copyright.PENANAQUoYX6S8cc
Aku setuju pada pendirian Robby itu. Aku akan bersabar sampai perih di vaginaku lenyap. Lalu habis-habisan menikmati keindahan berhubungan badan dengan Robby lagi.
1171Please respect copyright.PENANAO60Tj7zJqu
Hanya dalam dua hari perih di dalam vaginaku hilang. Tapi lalu ada gatal-gatal. Mungkin karena luka yang sudah mengering biasa menimbulkan gatal. Tapi gilanya, aku bayangkan gatal-gatal ini pasti enak sekali kalau digesek oleh penis Robby. Dengan kata lain, aku ingin disetubuhi oleh anak buah ayahku itu.
1171Please respect copyright.PENANAMOXpTXLQSl
Aku mencoba meneleponnya. Tapi ternyata dia sedang di luar kota, bersama ayahku.
1171Please respect copyright.PENANABeCEyENHL5
O, kecewanya hatiku. Tapi di telepon tadi aku tidak berterus terang bahwa sebenarnya aku ingin digaulinya lagi. Percuma kukatakan juga, karena dia sedang mendampingi ayahku di luar kota. Mungkin dua atau tiga hari lagi baru pulang, karena ayahku juga bilang begitu.
1171Please respect copyright.PENANAGPVIwVhbUU
Tapi khayalan tentang nikmatnya kalau vaginaku yang agak gatal ini digesek oleh penis….ah…makin lama makin menggila. Sehingga aku resah sendiri di dalam kamarku.
1171Please respect copyright.PENANAkJL7nSDjCz
Seperti orang kesurupan, aku telanjang di dalam kamarku. Kupandang bayangan sekujur tubuh bugilku di cermin besar yang ada di lemari pakaianku. Lalu kuremas-remas sepasang buah dadaku yang sangat montok ini. Kuelus kemaluanku yang berbulu sangat lebat ini. Aaaah…seandainya tangan yang menyentuh kemaluanku ini bukan tanganku sendiri….seandainya ada seorang lelaki yang menyentuhku malam ini….aaaah….seandainya malam ini ada seorang lelaki yang mau menggelutiku, mengelus kemaluanku, meremas buah dadaku…lalu memasukkan penisnya ke celah vaginaku…alangkah indahnya kalau khayalanku ini menjadi suatu kenyataan.
1171Please respect copyright.PENANAEFOX7pVTWO
Bermenit-menit aku tenggelam di dalam khayalanku. Tiba-tiba aku teringat Seno, anak muda yang tugasnya mengurus taman, kolam dan membersihkan mobil ayahku. Kenapa aku baru berpikir sekarang mengenai orang itu?
1171Please respect copyright.PENANArw0If6iYeT
Ya, di rumahku hanya ada tiga orang malam ini, Bi Iyem yang sudah tua itu, Seno dan aku sendiri.
1171Please respect copyright.PENANALJu2ZV9YlU
Bi iyem yang sudah tua itu tidak kupikirkan. Yang menyelinap ke dalam pikiranku adalah Seno itu. Cowok 22 tahunan itu sudah hampir setahun bekerja di rumahku. Menurutku, dia tidak jelek. Lumayan lah. Kenapa baru sekarang aku memperhitungkannya? Bukankah biasanya aku jutek-jutek aja padanya?
1171Please respect copyright.PENANAWM7nA0iE3u
Lalu kukenakan gaun tidurku yang putih dan transparant, tanpa mengenakan apa-apa lagi di dalamnya. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Bi Iyem sudah tidur, seperti biasa. Tapi pintu kamar Seno masih terbuka. Aku lalu melangkah ke arah pintu yang terbuka itu.
1171Please respect copyright.PENANA3Fzc027EMm
Sesampainya di depan pintu yang terbuka itu, kulihat Seno sedang menyisiri rambutnya yang agak gondrong. Tampak kelimis. Mungkin baru selesai mandi, karena biasanya dia suka mandi malam-malam.
1171Please respect copyright.PENANAhIqCzeMp1f
“Seno…malam ini kamu tidur di kamarku ya,” kataku, “aku lagi takut tidur sendiri. Kemaren juga mimpiku serem banget.”
1171Please respect copyright.PENANAQ74Wt1NiuY
Seno kaget, memandangku sesaat. Tapi lalu mengangguk, “Ba…baik Mbak.”
1171Please respect copyright.PENANAoFPGs5t3jU
Lalu ia menggulung tikar yang terhampar di dekat dipannya.
1171Please respect copyright.PENANA4aonMTtJkq
“Buat apa tikar itu?” tanyaku heran.
1171Please respect copyright.PENANA04P2wP8V4p
“Buat tidur saya Mbak,” sahutnya sopan.
1171Please respect copyright.PENANAVzYPc3Z5F2
“Gak usah. Nanti tidur di tempat tidurku aja. Tempat tidurku kan gede banget. Ngapain bawa-bawa tikar segala,” kataku sambil kembali ke kamarku.
1171Please respect copyright.PENANAEZu45ImOcY
Sesaat terkilas pertentangan di dalam batinku : Apakah aku tidak salah? Pembantuku sendiri mau dijebak agar mau menggauliku? Di mana letak harga diriku? Ahhh…persetan dengan segala harga diri ! Bukankah Seno juga manusia? Bukankah aku sedang sangat membutuhkan lelaki malam ini? Ya, yang penting lelaki ! Lelaki yang lengkap dengan kejantanannya !
1171Please respect copyright.PENANA7pMZ8kvyWA
Tak lama kemudian Seno masuk ke dalam kamarku, dengan mengenakan kaus oblong dan sarung. Mudah-mudahan sarungnya tidak bau. Tapi yang aku tahu, dia menjaga kebersihan juga, meski statusnya cuma seorang pembantu di rumah ini.
1171Please respect copyright.PENANAGdz9mmarpY
“Kamu bisa mijet No?” tanyaku ketika Seno masih berdiri canggung di dekat tempat tidurku yang luas dan ditutupi bad cover bercorak bunga lotus.
1171Please respect copyright.PENANACshDuNZXxp
“Mijet asal-asalan sih bisa Mbak.”
1171Please respect copyright.PENANASqBk2pP7yc
“Yang penting urut-urut aja, badanku pegel-pegel,” kataku sambil mengambil baby lotion dari meja riasku.
1171Please respect copyright.PENANA0OUMF5Kj8A
“Baik Mbak,” katanya sambil menerima botol lotion itu.
1171Please respect copyright.PENANA0z8VpXrqDm
Aku pun lalu telungkup di atas tempat tidur. “Sarungmu lepasin dulu gih…gak enak lihatnya,” kataku, “Nanti kalau mau tidur sih ada selimut buatmu.”
1171Please respect copyright.PENANADEmFxFEsdT
“Ba…baik Mbak…tapi…tapi saya cuma pake celana dalam. Saya mau pake celana panjang dulu ya Mbak.”
1171Please respect copyright.PENANA7rVu31I4e8
“Gak usahlah. Buang-buang waktu aja. Laki-laki kan gak usah tertutup-tutup banget. Anggap aja di kolam renang. Hihihi…”
1171Please respect copyright.PENANAlo9RT4zQBa
“I..iya Mbak…yang mau dipijet apanya Mbak?” Seno melepaskan sarungnya, sehingga tinggal mengenakan celana dalam dan kaus oblong aja, lalu duduk di pinggiran tempat tidurku.
1171Please respect copyright.PENANACDzGznMgCn
“Semuanya lah. Dari kaki sampai kepala.”
1171Please respect copyright.PENANArZh9OX3p0P
“Ba..baik Mbak…”
1171Please respect copyright.PENANAzqrW9U8V7F
Lalu terasa Seno mulai memijit-mijit telapak kakiku. “Enak juga pijetanmu No. Belajar dari mana?”
1171Please respect copyright.PENANAIiTy0mzO76
“Ah asal-asalan aja Mbak. Dulu waktu kecil suka disuruh pijetin ayah saya…”
1171Please respect copyright.PENANAQVqLv64Hfh
“Terus naik ke atas,” kataku sambil menyingkapkan gaun tidurku sampai ke paha.
1171Please respect copyright.PENANAZWtLmDLNwa
“Iya Mbak,” sahutnya sambil membalurkan lotion ke betisku.
1171Please respect copyright.PENANAawnYpd7v4c
“Yang agak kuat ngurutnya ya,” kataku.
1171Please respect copyright.PENANAJAiOGBX5vG
“Iya Mbak,” sahutnya. Lalu tangannya mulai mengurut-urut betisku. Dan aku justru membayangkan sedang dipijat oleh Robby. Tapi Seno setelah tangannya berada di lipatan lutut, seperti ragu memijat ke arah paha, sehingga aku harus memberi instruksi yang jelas, “Ayo terus ke atas. Justru yang pegel di pangkal pahaku, No.” Kusingkapkan gaun tidurku sampai ke pinggangku. Padahal saat itu aku tidak mengenakan beha maupun celana dalam. Maka pastilah sekujur pantatku dilahap oleh mata Seno.
1171Please respect copyright.PENANAChptI5pzyX
“Iya Mbak,” sahut Seno dengan suara agak terengah. Pasti karena melihat pantat besarku yang tak tertutup apa-apa lagi. Bahkan sebagian jembutku pasti ada yang nyembul di pantatku, karena memang lembutku lebat sekali tanpa pernah dicukur.
1171Please respect copyright.PENANAXjCeyZzplp
Sambil menelungkup kuamati perilaku Seno, dengan mata disipitkan seolah-olah sedang terpejam.
1171Please respect copyright.PENANAlnXZsvTjLu
Dia mengurut pahaku dengan mulut ternganga. Dan kulihat di celana dalamnya ada yang menonjol. Ah, rasanya aku tak sabar lagi, ingin memegang yang berada di balik celana dalam itu. Tapi aku harus menahan diri dulu. Aku harus yakin dulu bahwa dia mau kuajak bersetubuh.
1171Please respect copyright.PENANAKAo4yxZFCu
Ketika tangan Seno mulai memijati buah pinggulku, aku mulai menyelidikinya, “Kamu pernah main sama cewek, No?”
1171Please respect copyright.PENANAhNqc7MAnbL
“Ma…main gimana Mbak?”
1171Please respect copyright.PENANASitmQ7BcQ0
“Bersetubuh, gitu…pernah kan?”
1171Please respect copyright.PENANAYxFDC84bDF
“Hehehe…pernah, di kampung saya dulu, waktu baru umur tujuhbelas.”
1171Please respect copyright.PENANAwShMelBkSq
“Sama siapa?”
1171Please respect copyright.PENANAlcg0YRBtHj
“Sama janda Mbak. Sekarang dia malah sudah nikah, dijadikan istri ketiga sama bandar tembakau.”
1171Please respect copyright.PENANAPxBhV9ysca
“Sering kamu main sama janda itu?”
1171Please respect copyright.PENANAM9sOhJ3B7A
“Gak terlalu sering…kalau dihitung-hitung, paling juga baru lima kali.”
1171Please respect copyright.PENANAN5NfbDzkDH
“Enak gak maen sama janda itu?”
1171Please respect copyright.PENANA96kqotYBUE
“Mmm…ya enak Mbak…tapi sudah lama sekali, sudah lupa rasanya.”
1171Please respect copyright.PENANA6OmVSlIZ4e
Aku tersenyum sendiri mendengarnya. Dan aku semakin tak sabar, rasanya ingin sekali liang vaginaku digesek dan dienjot oleh batang kemaluan lelaki. Lalu aku membalikkan badan, menelentang sambil menarik gaunku sampai ke perut. “Ininya pijit tapi jangan terlalu keras,” kataku sambil menunjuk ke pangkal pahaku.
1171Please respect copyright.PENANAKptk6xCenq
“I…iya Mbak…pa…pakai minyak ini juga?” sahut Seno tergagap, pasti gugup karena melihat kemaluanku yang berjembut lebat liar ini.
1171Please respect copyright.PENANASgNa8gDJAN
“Iya,” sahutku sambil mengamati bagian yang menonjol di balik celana dalamnya itu.
1171Please respect copyright.PENANAIKxCFrdm6t
Sebenarnya saat itu aku juga gugup. Tapi aku bisa menguasainya. Bahkan kurentangkan sepasang pahaku lebar-lebar, biar dia bisa mengamati kemaluanku sepuasnya. Lalu kutarik tangannya yang baru saja dibasuh dengan baby lotion, kuletakkan telapak tangan itu di kemaluanku sambil berkata binal, “Ini urutnya yang lembut ya.”
1171Please respect copyright.PENANAYhx0YmhNMj
“I…iya…ininya diurut juga Mbak?” ucap Seno dengan suara hampir tak terdengar, sementara tangannya terasa gemetaran.
1171Please respect copyright.PENANAIqct546yex
“Iya,” sahutku sambil menjulurkan tanganku ke arah celana dalam Seno. Dan kupegang bagian yang menonjol itu. Hihihi…benar-benar sudah ngaceng. Dan Seno terkejut. Terlebih lagi waktu aku menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya, karena aku ingin memegang penisnya tanpa terhalang celana dalam lagi.
1171Please respect copyright.PENANAnWr3H7GxZu
Seno gelagapan. Tapi dengan senyum binal aku berkata, “Ya sudah, kamu elus memekku, aku elus kontolmu yang udah ngaceng ini, biar adil kan?”
1171Please respect copyright.PENANAikKBPXEU1P
“I…iya Mbak…ta…tapi…duuuh…perasaan saya jadi gak bener nih…” kata Seno sambil berusaha mengikuti perintahku, mulai mengelus-elus kemaluanku dengan tangan yang sudah berlumuran baby lotion.
1171Please respect copyright.PENANAFCcoBTfAiA
“Iya begitu ngelusnya, No…enak nih…oooh…” kata-kataku berlontaran begitu saja ketika tangan Seno mengelus bibir kemaluanku, “Masukin jarinya sedikit gak apa-apa No….duuuh…enaknya sih pake kontolmu ini No….” kataku lagi sambil meremas-remas batang kemaluan Seno.
1171Please respect copyright.PENANAebwudQw1OL
“Ah…ma…masa pake punya saya Mbak….”
1171Please respect copyright.PENANA7UTVsCPLyy
“Kamu mau nggak? Kalau mau ya masukin aja kontolmu ke memekku..yang jujur dong kalau jadi cowok…kalau mau bilang mau, kalau gak bilang gak…”
1171Please respect copyright.PENANA8lIuyTSpUi
“Ma…mau Mbak…mau…mau…”
1171Please respect copyright.PENANAY3YWCOJqe2
“Ya udah masukin aja kontolmu…pasti lebih enak…”
1171Please respect copyright.PENANAo5dydybCJQ
Dengan sikap bersemangat, Seno melepaskan celana dalamnya, lalu menempelkan puncak penisnya di mulut vaginaku.
1171Please respect copyright.PENANAknSqhmNMs5
Aku degdegan juga menunggu semuanya ini, karena tampaknya penis Seno sedikit lebih besar daripada penis Robby. Panjangnya pun melebihi penis Robby.
1171Please respect copyright.PENANADDet9ZSJ29
Karena sudah dilumuri baby lotion, meskipun penis Seno lumayan gede, mudah saja ia mendorongnya sampai amblas ke dalam liang vaginaku.
1171Please respect copyright.PENANAf6n8snTTOh
“Ooooh…sudah masuk No…..ayo mainkan, kenapa didiamkan aja? Entotin aja seperti waktu kamu ngentot janda itu ayo…..nnaaaahhh…gitu No….oooh…enak No….entot terus No…ini enak sekali….”
1171Please respect copyright.PENANA6ZjXSPFAGw
“Duuuh Mbk….kita jadi bersetubuh ya Mbak…duuuh, punya Mbak masih kecil banget…enak sekali Mbak…”
1171Please respect copyright.PENANA8NC9si5Rg4
“Ya iyalah masih kecil. Aku baru satu kali ngerasain dientot. Ini yang kedua kalinya No…”
1171Please respect copyright.PENANA3eOCLaeicf
“Oooh, pantesan masih kecil banget lubangnya….enak sekali Mbak….mmm…”
1171Please respect copyright.PENANA8ihTHQKM4M
“Tetekku remas atau diemut dong, jangan dibiarkan nganggur,” kataku sambil menarik gaun tidurku tinggi-tinggi dan kulepaskan sekalian. Sehingga aku kini benar-benar telanjang bulat.
1171Please respect copyright.PENANAwlCInq9QqF
Seno patuh saja pada perintahku. Dia mulai mengentotku sambil meremas-remas buah dadaku, terkadang juga mengemutnya seperti yang dilakukan oleh Robby 3 hari yang lalu.
1171Please respect copyright.PENANAx2o9UrM6ud
“Ooooh…enak No…kontolmu gede No…lebih gede daripada punya pacarku…mantap No…iya…oooh…enak banget No…..” ucapku berlontaran begitu saja sambil meremas-remas rambut Seno, terkadang menjambaknya dengan gemas….bukan main nikmatnya.
1171Please respect copyright.PENANAznx7jo5R8g
Seno sendiri tampak sangat menikmati persetubuhan ini. Hmm…namanya kusimpan di hatiku, sebagai cowok yang bisa kuajak bersetubuh kapan pun aku menginginkannya.
1171Please respect copyright.PENANADuwUsM43Lr
“Mbak…nanti kalau sa…saya mau keluar…lepasinnya di mana?” tanyanya terengah-engah.
1171Please respect copyright.PENANACmVKtpb3F4
“Di dalam memekku saja,” sahutku sambil memeluk lehernya dengan gemas. Aku memang tak takut hamil lagi. Karena kemarin aku sudah dipasangi alat KB oleh dokter. Aku mengaku pengantin baru yang belum mau punya anak. Maka dipasanglah alat KB, yang membuatku leluasa bersetubuh dengan cowok yang kuinginkan, tanpa takut hamil.
1171Please respect copyright.PENANAc24hp6fVeB
Dan memang waktu bersetubuh dengan Seno ini aku ingin tahu bagaimana rasanya waktu air mani pria menyembur di dalam liang vaginaku.
1171Please respect copyright.PENANAOBZZMDDvvS
Pada waktu Seno sedang asyik mengayun batang kemaluannya, aku masih sempat menarik kaus oblongnya agar terlepas dari tubuhnya, supaya sama-sama telanjang bulat. Lalu kudekap pinggangnya erat-erat, sambil berusaha menggoyang-goyang pinggul dengan gerakan seadanya, karena aku belum berpengalaman dalam menggoyang pinggul. Yang penting jangan diam seperti gebok pisang aja.
1171Please respect copyright.PENANAEGeogD48Q5
Tapi baru kira-kira seperempat jam berlangsungnya persetubuhan ini, tiba-tiba Seno melenguh, “Oooh…Mbak…saya sudah mau keluar….”
1171Please respect copyright.PENANAcO02fgBlcp
Aku agak heran, karena aku belum mencapai orgasme, justru sedang enak-enaknya disetubuhi oleh Seno. Dan tiba-tiba saja ia mendesakkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya…kemudian terasa ada cairan hangat menyembur-nyembur di dalam liang kewanitaanku. Oh, ini nikmat sekali. Tapi sayangnya, aku belum mencapai orgasme.
1171Please respect copyright.PENANAMVUEGZEvRs
“Kok cepat sekali kamu meletusnya?” bisikku ketika kurasakan penis Seno jadi mengecil dan melemah.
1171Please respect copyright.PENANAIOvkys6tZP
“Iya Mbak,” Seno mengangguk malu-malu, “Maklum sudah lama sekali tidak merasakan. Tapi asal Mbak mau, dalam semalam ini saya kuat sampai lebih dari 5 kali. Biasanya yang kedua lebih lama. Yang ketiga jauh lebih lama lagi….”
1171Please respect copyright.PENANAoUvMagrYrP
“Ohya?” aku tersenyum, “Nanti buktikan ya. Aku mau nyoba sesering mungkin malam ini. Tapi ingat, ini rahasia No. Jangan sampai Papa tau. Bi Iyem juga jangan dikasihtau.”
1171Please respect copyright.PENANAJXNAmzJuDP
“Tentu saja Mbak. Kalau Bapak tau, wah…saya bisa diusir dari sini.”
1171Please respect copyright.PENANAkINBcYVrqY
Ketika penis Seno dicabut, terasa ada yang mengalir dari vaginaku. Pasti itu air mani Seno. Aku pun turun mengambil handuk kecil dari lemariku. Kulap vaginaku, kemudian handuknya diberikan kepada Seno sambil menyuruhnya melap penisnya yang berlepotan lendir. Aku sendiri melangkah ke kamar mandi di dalam kamarku. Kusemprot vaginaku dengan air hangat shower. Kemudian menyabuninya dan membilasnya sampai bersih. Lalu kuambil salah satu handuk yang terlipat di dinding kamar mandi. Kubelitkan ke badanku dan kembali ke ruang tidur.
1171Please respect copyright.PENANAFizsWs0Ocz
Kulihat Seno sudah duduk di karpet sambil menonton televisi yang sejak tadi tidak dimatikan, hanya suaranya dipelankan sekali. Ada rasa iba, kasihan bercampur sayang menjalar di dalam batinku. Karena itu aku tidak menegurnya meski kulihat dia sudah memakai sarung lagi.
1171Please respect copyright.PENANAco6Fx73x8z
Tiba-tiba aku ingat bahwa di dalam dvd player yang tersambung ke televisi itu masih ada film bokep yang belum jadi kutonton. Maka kuambil remote control TV dan DVD player.
1171Please respect copyright.PENANA3LL22bnAR4
Begitu layar LCD televisiku menayangkan isi DVD, Seno menoleh padaku yang menonton sambil rebahan di tempat tidurku.
1171Please respect copyright.PENANAO5V6FDKDTm
“Waduh, filmnya seru Mbak,” katanya ketika melihat layar televisi mulai memperagakan dua orang cowok sedang berdiri, di tengahnya ada cewek sedang duduk di kursi kecil sambil memegang penis kedua cowok itu.
1171Please respect copyright.PENANAWlGiDhW5Ei
Lalu tampak cewek itu mulai disetubuhi sama lelaki yang satu, sementara lelaki yang lainnya tampak asyik karena penisnya diemut oleh cewek itu.
1171Please respect copyright.PENANA91GdyyLuAm
“Wah, ceweknya pasti keenakan. Kenyang banget tuh, bisa dapet dua cowok sekaligus,” kata Seno lagi.
1171Please respect copyright.PENANAyhbvcHq6dd
“Sini nontonnya No, jangan di bawah gitu duduknya,” kataku sambil menarik tangannya.
1171Please respect copyright.PENANAKEwrYscCZD
Seno patuh saja. Naik lagi ke atas termpat tidurku setelah meletakkan sarungnya di lantai.
1171Please respect copyright.PENANA5Yy7paIixr
Rupanya celana dalam Seno sudah dipakai lagi. Tapi biarlah, nanti gampang lepasinnya. Mungkin dia memang masih malu-malu, meski sudah menyetubuhiku tadi.
1171Please respect copyright.PENANA9tRAwB4193
Seno duduk di pinggiran tempat tidur, dengan kaki terjuntai ke lantai seperti duduk di kursi. Aku pun memeluknya dari belakang, dalam keadaan cuma ditutupi handuk yang dililitkan di tubuhku.
1171Please respect copyright.PENANAD8K9LBBWeK
Aku yang belum orgasme merasa belum terpuasi. Maka dengan binal tanganku menyelinap ke balik celana dalam Seno. Wow, ternyata batang keemaluannya sudah ngaceng lagi!
1171Please respect copyright.PENANA2pIPPidXe0
“Kamu benar-benar kuat lima kali?” tanyaku sambil meremas-remas penis Seno yang sudah tegang itu.
1171Please respect copyright.PENANA5KRVmObYKq
“Saya kalau lagi kepengen suka dikocok Mbak. Dalam semalam saya bisa ngook sampai tujuh atau delapan kali.”
1171Please respect copyright.PENANAiynxJt62Ia
“Praktekkan malam ini ya,” kataku sambil menyembulkan penis Seno dari celana dalamnya, “tuh sudah ngaceng. Ayo main lagi No. Tapi sekarang kamu di bawah, aku di atas. Pengen nyobain posisi itu.”
1171Please respect copyright.PENANAaQ1AAmr4VM
Seno tidak membantah sepatah kata pun. Lalu menanggalkan celana dalam dan kaus oblongnya. Aku melepaskan belitan handukku ketika Seno sudah menelentang dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat.
1171Please respect copyright.PENANAK8ob5hd75D
Meski belum pernah melakukan sebelumnya, aku sudah sering nonton film bokep. Tentu tak sulit bagiku untuk berlutut dengan kedua kaki terletak di kanan kiri pinggul Seno. Lalu kupegang batang kemaluan Seno dan kutempelkan “topi baja”nya di mulut vaginaku. Kuturunkan pantatku dengan hati-hati. Dan…blessss….penis pembantuku itu terasa masuk ke dalam liang vaginaku.
1171Please respect copyright.PENANAwoXqSYurST
Ini pertama kalinya aku merasakan bersetubuh dengan posisi di atas begini. Tapi aku bisa melakukannya dengan baik. Karena aku sering menonton posisi begini di film-film bokep. Lagian aku sudah tahu prinsip dalam persetubuhan, yang penting penis bisa menggesek-gesek liang kenikmatanku. Mudah sekali mempraktekkannya.
1171Please respect copyright.PENANA4KjwKjoNhF
Ketika aku menatap wajah Seno yang berada di bawah wajahku, sekali lagi hatiku dijalari perasaan sayang padanya. Karena meski cuma seorang pembantu, ia bisa menjadi sarana kepuasanku. Maka seharusnya aku berterimakasih padanya, tanpa harus diucapkan, tapi dengan tindakan.
1171Please respect copyright.PENANAgVBZf6fYel
Maka tanpa ragu lagi, ketika aku semakin asyik mengayun pantatku berputar dan naik turun, kulumat bibirnya, yang ternyata disambut dengan lumatan penuh kehangatan juga. Bahkan kedua tangannya meremas-remas bahuku, buah pinggulku dan terkadang buah dadaku yang bergelantungan di atas dadanya pun tak luput dari remasan.
1171Please respect copyright.PENANANicmNn94JU
Tapi benar kata orang-orang, bahwa kalau cewek main di atas, biasanya lebih cepat mencapai orgasme.
1171Please respect copyright.PENANA9JzX3XNzCh
Belum sampai setengah jam aku mengenjot dari atas, aku tak kuasa lagi menahan puncak kenikmatanku. Lalu seperti orang kesurupan aku menggelepar-gelepar di atas tubuh Seno. “Aku mau keluar No…mau keluar…keluar…oooh..oooh….”
1171Please respect copyright.PENANAboQDQp5Grm
Lalu tibalah aku di titik orgasme yang sangat nikmat. Di saat itulah kucium bibir Seno dengan penuh rasa terimakasih, karena ia telah memberikan kepuasan padaku.
1171Please respect copyright.PENANAJIDso3MAp1
Ternyata Seno itu sesosok cowok yang bisa memuaskan hasratku. Bahkan kalau aku harus bicara jujur, Seno itu lebih memuaskan daripada Robby.
1171Please respect copyright.PENANAkQPMnBjqA6
Di malam yang indah itu Seno membuktikan ucapannya. Bahwa ia sanggup bersenggama lebih dari 5 kali dalam semalam.
1171Please respect copyright.PENANAnNfcNsSvLu
Di kamar mandi, kami mandi bersama. Dengan telaten ia menyabuni sekujur tubuhku. Dan ketika kutantang untuk bersetubuh lagi, ia mengangguk dengan senyum. Lalu kami bersetubuh lagi untuk ketiga kalinya, sambil berdiri di bawah semburan shower air hangat.
1171Please respect copyright.PENANA71LnpOZ5Ia
Setelah kembali ke kamar, aku ingin mencoba posisi dogy seperti di film bokep yang sedang kuputar. Seno pun langsung setuju saja. Lalu aku menungging, Seno mengenjotku dari belakang. Ini adalah persetubuhan yang keempat kalinya. Persetubuhan yang kelima, kami lakukan di ruang keluarga, di atas sofa. Tentu saja setelah pintunya dikunci dulu, takut Bi Iyem masuk, karena hari sudah hampir subuh.
1171Please respect copyright.PENANAyudfoGFG21
Kelihatannya Seno masih mampu untuk menyetubuhiku keenam kalinya. Tapi aku menyerah, letih dan ngantuk.
1171Please respect copyright.PENANA8mra6g2zIH
“Nanti aja kita lanjutin ya. Sekarang kita harus iistirahat dulu,” kataku sambil mengelus rambut Seno.
1171Please respect copyright.PENANAVPaZrGModG
“Iya Mbak,” Seno mengangguk patuh.
1171Please respect copyright.PENANAo0gQwx6sgV
“Tapi ingat No…semuanya itu harus dirahasiakan ya.”
1171Please respect copyright.PENANAsSvWdeNENL
“Tentu aja Mbak.”
1171Please respect copyright.PENANAHHLnvfj6M0
Di pagi yang masih gelap itu aku baru mulai merebahkan diri di atas tempat tidur. Dengan batin puas. Puas sekali.
1171Please respect copyright.PENANAcU4XUCopqS
Terdengar suara Bi Iyem dan Seno di luar:
1171Please respect copyright.PENANA68tP8OuTud
“Lho kamu dari mana No? Pagi-pagi gini sudah ngelayap.”
1171Please respect copyright.PENANANMP8Nw4XO1
“Nongkrong di tukang bubur kacang ijo, Bi.”
1171Please respect copyright.PENANASOpyDSZHiq
Ooo, kirain ngelayap ke mana….”
1171Please respect copyright.PENANAho300x7QZQ
Aku tersenyum sendiri di kamarku. Seno jelas berbohong. Dia bukan habis nongkrong di tukang bubur kacang ijo.Dia habis menggasak “kacang”ku. Hihihihi….
1171Please respect copyright.PENANAHzTBMoteGZ
ns18.220.140.173da2