x
4
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOltV7h7VbF
Sementara di kediaman Prabu....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVdOOR0CoX
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIq8cgVuM6
Savitri/Thalia
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlyRs9YgML
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtVsFkBvQt
"Bagaimana boneka terbaruku Pak Bambang?" kata Prabu sang pengacara sambil menarik kekang yang melingkar di leher Thalia alias Savitri. Gadis itu berjalan perlahan mengikuti tarikan kekang, tangannya terangkat ke belakang kepalanya membuat payudaranya semakin membusung. Prabu kemudian memerintahkan gadis itu berdiri memajang dirinya dengan kaki membuka dan tangan tetap berada di belakang kepalanya di hadapan sang kombes yang duduk di sebuah kursi dengan ukiran mewah. Tangan sang kombes bertopang di sandaran tangan kursi mewah itu, kedua telapak tangannya bertemu di depan mulut, membut Savitri hanya bisa melihat mata tajam sang kombes yang menatapnya dengan expresi yang tak dapat dibacanya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpL9C78ZnH
"Seleramu memang benar-benar unik, Dik Prabu." kata Kombes Bambang Harjadi sambil memandang ke arah Savitri. Kembali terbentuk rencana di benaknya yang mungkin diberkati Ares, sang dewa perang yang memang digambarkan sebagai ahli strategi.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCSuKmzFQW
"Tentunya bonekamu ini sebanding dengan modal yang kamu keluarkan," katanya lagi.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFciANCK9ZR
Prabu menjentikkan jarinya. Savitri segera menjatuhkan diri, merangkak ke arah sang tuan yang duduk di kursi di seberang sang kombes.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFc05eIGzua
Savitri kemudian berjongkok, mengangkangi sepatu kulit sang tuan yang duduk bertopang kaki lalu dengan patuh menggerakkan pinggulnya sehingga cairan vaginanya yang basah itu menjadi semir bagi kulit sepatu sang tuan yang berujar sambil tertawa, "Sangat sebanding, Pak. Sangat sebanding...."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmrzaFuWCdY
"Jadi bagaimana Pak? Semua proposal saya sudah Bapak terima kan. Ada hal yang ingin bapak tambahkan?" tanya Prabu pada KomBes Bambang yang wajahnya masih tetap tanpa ekspresi. Prabu sang pengacara kondang yang terbiasa menjatuhkan mental lawan pun tak berani bertindak gegabah dengan lelaki di hadapannya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrPBT9O3jh
Keduanya terdiam, hanya desahan dan erangan lirih Savitri yang kini sedang memoles sepatu sang tuan yang sebelahnya dengan vaginanya yang semakin basah itu yang mengisi keheningan ruangan pribadi Prabu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wCfzvdOqm
"Aku rasa proposalmu sudah cukup baik, Dik. Tinggal bagaimana kita menjalankannya sesuai rencana agar kita bisa menambah koleksi kegemaran kita masing-masing. Bukan begitu, Dik?"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriIpj5OFDo
Keduanya tersenyum penuh arti. Ya. Pundi-pundi keduanya akan bertambah dengan rencana mereka....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNhbZbpZ5A
Prabu memandang ke arah sang kombes.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8vv2jh4CtO
"Apa Bapak mau bermain dengan boneka baruku?" tanyanya dengan hati-hati, takut menyinggung sang kombes.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRToHXE0Zu
Kombes Bambang tersenyum. "Aku memang punya rencana untuk meminjam dia sebentar..."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgvG6Hfrhw
Prabu tersenyum penuh arti, "Kalau begitu... silakan gunakan kamar tamu kami Pak... biar Bapak bisa lebih tenang." Dia mengajak sang KomBes ke arah satu kamar tamu mewah, sementara Savitri dengan patuh merangkak mengikuti kedua lelaki itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYQmMGK499
"Silakan Pak... selamat menikmati," kata Prabu, mempersilakan Kombes Bambang untuk menikmati bonekanya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKJV38YtAG
Ketika sudah berada di depan kamar mewah itu, sang Kombes memandang sekeliling, lalu dengan santai ia mengeluarkan alat seperti remote control dari dalam saku celananya dan menekan satu tombol alat itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufXx8BBJN5
Beeeppp!
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnQfsgbwfm
crack... craaaccckkk... craaacckkk....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdS0i3wzvik
Terdengar letupan beberapa komponen listrik dari dalam kamar maupun sekeliling tempat mereka berdiri.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwicYN6OC7
"Akan aku ganti semua alat penyadap dan kamera pengintaimu Dik Prabu..." kata sang kombes dengan tenang sambil mengambil kekang Savitri, lalu menutup pintu kamar.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKr2rQfBTJ
Prabu tertegun. Setahu dirinya, alat seperti itu hanya dimiliki Bruce Wayne dalam film Batman... apakah alat itu benar-benar ada?
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0FCWISJBAC
Namun ketika ia melihat bahwa ruang pengintainya berada dalam keadaan total shutdown, ia semakin yakin kalau ia tak bisa bermain-main dengan Kombes Bambang Harjadi.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQV5ADQiM4c
*****
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcJfjJ6vO0
Savitri/Thalia
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQ8KFelyNJ
"Siapa namamu?" tanya sang Kombes sambil memerintahkan Savitri untuk kembali berdiri dan berputar pelan, memeperlihatkan seluruh tubuhnya yang sudah diubah total itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtfC9swQYi
"Thalia, Tuan..."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqDMfCXvXH
"Nama yang indah... sayang kamu juga harus mengganti namamu yang dasarnya sudah indah, Savitri..."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMKuP1oKbm
Savitri jatuh terduduk... matanya membelalak tak percaya.... Orang ini tahu....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8I4DGzT30
Savitri menangis.....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yVep5ohjk
Sang Kombes membiarkan sang gadis menangisi nasibnya.... setelah ia tenang sang kombes kemudian berkata.
"
Apa kamu mau membalaskan dendammu pada Ryoko?"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qNWvFDlyt
Savitri mengangguk dan berkata lirih... "Juga pada pelacur yang tak membuat aku disiksa seperti ini...."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZV2Y0KziU
Sang Kombes menganggukkan kepalanya..."Kalau begitu... ceritakan semua yang kamu tahu.... dan aku akan memberimu kesempatan untuk menghancurkan mereka berdua...."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvYHfePFaN
Mata Savitri memancarkan secercah harapan... ia tau walaupun ia tidak bisa kembali ke kehidupannya yang dulu, setidaknya ia bisa menghancurkan hidup mereka yang telah membuatnya menjadi boneka seks seperti ini....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSw18mlKLH
Namun bukan Kombes Bambang Harjadi namanya apabila tidak bisa mendapat semua yang diinginkannya. Dia tahu, sesudah diubah, keadaan mental Savitri sangat goyah. Dan dalam keadaan seperti itu, apapun perintah dan sugestinya akan diterima dan dilaksanakan. Sesudah memberi segudang janji kepada Savitri, sang petinggi pun meminta bayaran di muka. Savitri pun rela memberi apa saja kepadanya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUIMfjF4PV
Dan Savitri pun melenguh pasrah selagi Kombes Bambang menyodok-nyodokkan penisnya dengan kasar ke dalam mulutnya, perwira itu menikmati gesekan bibir lembut si boneka seks di kemaluannya. Pastilah Prabu telah meminta modifikasi itu juga. Dia mencoba membayangkan pelatihan apa yang telah diterima gadis itu, selagi Savitri menatap polos ke matanya. Bibir merah Savitri mengelus senjata sang kombes yang segera menembak, dan gadis budak nafsu itu tak membiarkan satu pun peluru yang ditembakkan lepas, semua masuk ke dalam kerongkongan dan perutnya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhQ1IfHLN0
Dengan kasar sang perwira lalu mendorong gadis itu sampai tersungkur telungkup di lantai, namun kedua payudara Savitri yang telah digembungkan secara artifisial itu membuat jatuhnya empuk, terdorong ke atas sampai menyangga sedikit wajahnya. Bambang Harjadi mendekati lonte yang tersungkur itu lalu mencolokkan jari ke kemaluan Savitri, memutar-mutarnya sedikit sambil memastikan bahwa gadis itu telah basah. Pantat Savitri bergoyang-goyang selagi digoda seperti itu. Sepasang payudara besarnya tergencet di bawah tubuh. Dengan segera Kombes Bambang merasakan senjatanya siap digunakan lagi.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeiw6AZ0j9Z
Sekali lagi pemrograman “Thalia” beraksi ketika Savitri malah meraih ke belakang dan membukakan celah kewanitaannya bagi laki-laki di belakangnya itu. Dan sang perwira menyambut baik tawaran dari perempuan yang telah dijadikan boneka seks itu. Dia langsung mencengkeram kedua sisi pantat Savitri dan menusuk vaginanya yang dibukakan.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfsAQG2XJW
Bambang Harjadi menyetubuhi Thalia dengan gencar, mengacak-acak kewanitaan si boneka seks. Buah dada raksasa Thalia bergoyang maju mundur selagi kedua lengannya ditelikung ke belakang dan ditarik agar dia dapat ditusuk makin dalam. Persis ketika hendak mencapai klimaks, sang perwira mencolok lubang dubur Thalia dengan jari, membuat Thalia tersentak. Sambil tersenyum penuh kemenangan Bambang Harjadi merangsang lubang belakang Thalia sambil menggenjot keras dan berejakulasi dalam rahim gadis mainan si pengacara itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXUf0yvFz55
Sang perwira langsung mencabut senjatanya dari liang kewanitaan Thalia yang penuh sperma dan menyuruh Thalia berbalik badan. Wajah Thalia tetap berbinar ketika Kombes Bambang menyuruhnya membersihkan senjata yang baru menembak dalam vagina itu dengan mulut. Selagi Thalia menjilati dengan patuh, sambil memandangi laki-laki yang baru menyetubuhinya, Bambang Harjadi membayangkan perempuan lain.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRWt6Czycm6
Juanisa.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKUKs6iSswF
>>>>
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLrkz1CGGX
Malam itu, di kehangatan kamar Kombes Bambang Harjadi...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDDqaA142Xb
Nisa
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEX9rXieFEn
Nisa duduk di kursi di hadapan meja sang Kombes. Tubuhnya hanya terbalut selimut setelah pergumulan liar beberapa saat sebelumnya, sementara sang Kombes berada di kursi empuk, mengepulkan asap cerutu, menghirup kopi hangat, dan membaca surat kabar yang kemudian dilemparkannya ke hadapan Nisa.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvUIz8nzOU
“Savitri....” batin gadis itu....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnv9gNFAJd
Dibacanya berita yang menyebutkan bahwa ada jaringan prostitusi yang melibatkan ribuan gadis dari berbagai kalangan, termasuk seorang penegak hukum....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPOuEQ3AxZ
Nisa memandang sang bapak yang matanya menatap tajam ke pada dirinya...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM5J4ih7AW5
"Sudah waktunya, n'Duk," kata sang Kombes pelan. "Apakah kamu bimbang?"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7CHHBFd6N
Nisa memahami pertanyaan pengayomnya itu. Dari semua penyamaran yang sudah dilakukannya, tugas kali ini yang memang membuat ia mengorbankan jiwa dan raga. Dirinya benar-benar berubah... ia memang menjadi pelacur bagi Ryoko.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpeqxZUgaS
Ia mengasihi Ryoko... kebaikannya... kepercayaannya....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8bwsUj0wk9
Juga tak bisa dipungkiri, tubuhnya kini terbiasa dengan pemuasan nafsu, merasakah tubuh telanjang berbagai laki-laki yang tak dikenal berdekapan dengan tubuhnya, merasakan kelelakian mereka memasuki relung tubuhnya....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgnrTuXEp4
Namun ketika ia menatap mata tajam sang Kombes, kesadarannya seakan pulih. Dengan tegas ia menjawab.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4SMzRAyx7
"Pengabdianku untuk Bapak."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ03f6hu7hgX
Sang Kombes tersenyum. Skema serangan diatur....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjbnonIvAv
Dinginnya marmer lantai kamar sang Kombes tak menghalangi keliaran percintaan kedua insan itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgKBIDcmSQ
>>>>
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUxAgRvh3L
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt35nkcIgDy
Ryoko
"Good job, Irina... aku semakin yakin kalau kamu mampu," kata Ryoko ketika Nisa berbincang dengannya di villa mewah tempat mereka biasa mengucilkan diri. Tubuh keduanya berpelukan erat di depan perapian, keringat di tubuh mereka memantulkan cahaya perapian yang temaram, keringat hasil persetubuhan keduanya yang sangat erotis dan sensual itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Js2mGqTgt
Beberapa saat sebelumnya mereka berpagutan, tangan saling meremas tubuh masing-masing, lidah mereka saling menjelajah, mereka saling merangsang, mengoreki vagina... menjilati anus... memberi stimulus.... dan merasakan nikmat orgasme yang datang silih berganti.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfQpUqJYsw
Ryoko memang melihat sesuatu di diri Irina yang ia tau bisa diandalkan, keberaniannya, nalurinya... dan dengan bimbingan yang diberikannya, kini Irina telah mampu mencari seorang klien yang sangat berkelas, seorang pengusaha yang sangat dekat dengan sejumlah petinggi... dan untuk service kali ini ia akan ikut terjun melihat Irina menjalankan bisnis...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSHk3u0F8p
>>>>
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqlj2XAB2S
Nisa memang bermaksud membuat Ryoko makin terikat dengannya. Oleh karena itu Nisa memanfaatkan sebaik-baiknya keterbukaan Ryoko dengan dirinya, termasuk dalam seks.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79JWUZSudQ
Namun dia kadang merenung, apa sebenarnya hubungannya dengan Ryoko sekarang. Kini mereka berdua telah sering saling cumbu, saling memberi kenikmatan, atau menikmati laki-laki yang sama berbarengan. Ketika sekarang dia terkulai lemas dalam pelukan Ryoko sambil menceritakan bagaimana dia telah memikat sang pengusaha, itu sudah bukan percakapan biasa antara atasan dan bawahan lagi.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVP1Qxwh4S
Nisa
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3u1Mjz5aSS
Tapi bisnis tetap bisnis. Dan sang pengusaha itu telah membuat Ryoko makin kaya beberapa ratus juta rupiah dari booking fee Irina.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtpKQ0mVf7
“Dia punya ide-ide gila…” Nisa mulai berkata. “Dia pengen lihat live show, pengen lihat aku main sama cewe lain, pengen lihat aku di-gangbang teman-temannya… Dan dia pasti bakal bayar berapa aja yang kuminta.”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSx69xFTO9
“Jangan sampai lepas kesempatannya, Irina…” Ryoko membalas sambil membelai rambut Nisa.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcsZiUm3v8
“Mmmhh… jadi kita setujuin aja?” ujar Nisa sambil mendesah manja.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPXammKi1l
“Iya dong… Kamu bisa kan menuhin semua permintaannya?” kata Ryoko.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtp3DXZUtP1
“Yang sama cewek lain itu…” kata Nisa, “…emm… kalau sama kamu, kamu mau nggak?”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pUBT0oStw
Ryoko terdiam. Sudah lama sekali dia tidak turun sendiri. Dia berpikir selagi Nisa menggerayangi dan menciumi tubuhnya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSt81nt173R
“…ahh… aku pengennya sama ka-muu…” pinta Nisa manja sambil mengulum telinga Ryoko. Ryoko mulai terpancing.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkb5dk13dR
“Dia bisa bayar berapa sih paling mahal…?” tanya Ryoko, berusaha tetap memikirkan bisnis di tengah godaan Nisa.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW23k8ZYg24
“Aku rasa kalau kita minta Porsche atau Ferrari juga bakal dikasih sama dia,” kata Nisa sambil mengedip genit.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfLduINoYl
“Boleh juga…” kata Ryoko, sambil dia kemudian kembali menggeluti Nisa yang terus menggodanya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjeNk6n60JC
*****
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9l5de5bLR
Malam berikutnya, di satu restoran.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAGMgUqfIm
"Selamat malam, Pak Masno... perkenalkan ini kolega saya, Ryo..." kata Irina sambil memperkenalkan Ryoko pada lelaki nyaris botak bertampang mesum itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchq3rMW5Kb
"Selamat malam, Mbak Ryo... saya Masno. Senang rasanya saya berkenalan dengan anda."
Ryoko tersenyum. Ketiganya kemudian terlibat percakapan ringan sebelum mereka menuju inti pembicaraan.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8QvfcZsQd
"So, Irina... seperti yang saya pernah sampaikan dulu, apa Mbak Ryo ini bersedia melakukan apa yang saya utarakan dulu?" tanya Masno.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQusdGeogO
Ryoko tersenyum lebar, memandang ke arah Masno dan berkata, "Boleh saja."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfv1Fr857ut
“Kalau begitu kita atur waktu dan tempatnya bersama teman-teman yang lain ya…” kata Masno.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78GtLKocBi
*****
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKInlqMjjNv
Masno adalah langganan Irina. Dia seorang pengusaha impor mobil mewah. Untuk meraup untung lebih banyak dia menggunakan jalur “bebas biaya” yaitu berkolusi dengan sejumlah staf kedutaan asing dan orang departemen untuk memasukkan mobil mahal tanpa perlu membayar banyak uang untuk negara karena mobil-mobil itu dicatat sebagai pesanan diplomat asing. Jalur itu relatif sulit ditembus hukum karena perwakilan negara lain memiliki kekebalan diplomatik dan segala urusan mereka tidak mudah diotak-atik aparat. Masno mengajak sekongkol sejumlah ekspat dari negara-negara kecil dan kurang terkenal karena mereka kurang diawasi dan kadang kurang dibayar oleh negaranya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zTjQKZPWX
Untuk melancarkan bisnis Masno royal meng-entertain teman-temannya. Dan akhir-akhir ini Irina jadi “piala bergilir” bagi sejumlah laki-laki berbagai bangsa. Namun Irina tak lupa akan misinya. Polwan yang menyamar itu tahu Masno punya kesukaan tertentu dalam seks: dia suka menonton orang berhubungan seks sekaligus suka juga ditonton. Jadi pada suatu kali sesudah menyervis Masno, Irina memberi usul mengadakan pesta seks kepada Masno. Ajak semua temannya bareng, nanti Irina akan melayani mereka semua. Dan, untuk membuat Masno makin tertarik: Irina akan mengajak seorang teman perempuan yang terpercaya untuk mendokumentasikan pesta seks itu. Sekaligus bonus show lesbi antara Irina dan teman perempuan itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEklw8LTPO
Maka, pada suatu Jumat sore…
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5USNhu28kg
*****
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5KxuQzbTl
Pesona kedua perempuan yang datang ke yacht mewah Masno memang tak bisa ditolak. Mereka sudah memukau sejak turun dari mobil dan melangkah di dermaga menuju kapal kecil itu menghampiri Masno dan tiga temannya. Keempat laki-laki itu langsung ngiler melihat Irina dan Ryoko.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCsnfIiPHF
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrhSdYaULI
Ryoko si “geisha madame” tampil dengan kimono biru hitam selutut dan rambut ditata konde kecil di atas kepala dengan dua tusuk konde. Wajahnya yang alami putih tampak segar dengan pemerah pipi; eyeliner dan lipstik merah memperdramatis penampilannya. Irina serba pink: blus transparan pink dan dalaman tube top pink juga, rok mini ketat, ditambah stoking warna gelap dan sepatu hak tinggi warna hitam. Riasannya lebih tebal, dengan smokey eyes dan lipstik merah darah. Rambutnya kini mencapai sedikit di bawah bahu, menjuntai dengan ujung bergelombang, diwarnai coklat. Keduanya membawa koper kecil beroda; akhir minggu itu akan dihabiskan di atas kapal. Ryoko membawa peralatan dokumentasi dan pakaian secukupnya. Irina membawa “pakaian kerja”: beraneka kostum dan perlengkapan sesuai permintaan Masno dan teman-temannya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBwlQjRhoV
“Tantangan” Irina kepada Masno untuk mengadakan pesta seks dijawab oleh sang importir. Dia menyanggupi saja ketika Irina meminta bayaran salah satu mobil mewah impor bekasnya, yang dikatakan “supaya teman saya mau”. Tentu saja Masno tak hendak menikmati Irina sendirian. Kesempatan itu juga dia gunakan untuk urusan bisnis. Tiga orang laki-laki lain hadir di sana, untuk deal terbaru Masno.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8NbziuvXQD
Di dalam yacht itu empat laki-laki dan dua perempuan saling mengucap selamat sambil bersulang, mengadu gelas-gelas berisi wine sebelum kemudian menenggak habis isinya. Para laki-laki itu sedang bahagia, sesudah deal bisnis dengan Masno yang menguntungkan semuanya. Sekarang tinggal menikmati hiburan istimewa yang disediakan.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDh9pc1e10
Ketiganya teman-teman sekongkol Masno dalam bisnis impor ilegal mobil mewah. Yang pertama Rozi, berumur lima puluhan dan berambut kelabu, seorang pejabat tua yang kenyang mengorupsi anggaran terkait kerjasama luar negeri; “kenyang”-nya itu mungkin menyebabkan perutnya yang gemuk. Dua lainnya adalah orang asing, staf kedutaan dua negara sahabat: Kim Leng, dari satu negara Asia Tenggara, dan Javad, dari negara Asia Barat. Kim Leng bertubuh pendek, kecil, dan botak, sementara Javad tegap dan brewokan. Keduanya empat puluhan. Negara asal Kim Leng terhitung miskin sehingga para diplomatnya tidak dibayar besar; itulah yang membuat dia mau membantu Masno. Sementara Masno mengenal Javad sebagai seseorang yang suka kenikmatan, yang dilarang keras di negaranya sendiri.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhd6XcWpy8
Kenikmatan berupa makanan lezat dan minuman beralkohol sudah tersedia, dan perempuannya… Masno tidak segan-segan keluar banyak.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZEKMpDaq5
“Gimana, enak kan, Bapak-bapak? Oh ya kalian udah pada kenal sama Irina kan?” kata Masno.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2B24Y9ngj
“Hahaha, iya dong!” kata Rozi. “Terakhir dua bulan lalu, ya, Irina? Habis itu aku sakit pinggang seminggu! Huahahaha!!” Kim Leng dan Javad cengar-cengir. Keduanya termasuk staf lama sehingga tidak canggung berbahasa lokal. Dan keduanya juga sudah pernah mencicipi Irina.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqaOCDWdhZ
“Irina paling tahu kita semua,” celetuk Kim Leng. Masno menimpali, “Hei, Irina, tunjukin sama kami dong apa yang kamu kasih sama Pak Rozi waktu itu!”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOnFtgTeGR
Irina pura-pura mengeluh dan mendesah, lalu menengok ke Ryoko yang diperkenalkan kepada keempat laki-laki sebagai “Ryo”.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWivfG3Iw71
“Ayo, Irina!” Javad ikut-ikutan. “Tunjukin lagi buat kami!”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMHzXl55KK
Irina bergerak pelan dan menggoda, lalu membuka blus transparannya sehingga kemben di bawahnya terlihat. Kemben itu perlahan-lahan dipelorotkannya, mengungkap bagian atas sepasang payudara yang kencang sempurna. Keempat laki-laki tak ada yang tak memperhatikan keindahan itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcvwwIj5YA
“Fantastic,” kata Javad sambil dia meremas satu payudara Irina yang masih setengah tertutup.
Irina menengadah sedikit dan merintih lirih. Ryoko di sebelahnya, mengagumi keahlian dan akting anak buahnya yang terpercaya itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡseyjdzUcUu
“Kiss me babe,” kata Javad sambil mendekatkan wajah brewokannya ke wajah Irina. Irina menurut dan menyodorkan bibirnya untuk dicium bibir Javad. Lidah keduanya saling bergulat dalam mulut. Sesudah semenit, keduanya berhenti untuk mengambil nafas. “Mau cium yang lain?” tantang Javad.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSaXEEyS8Ya
“Oi, sabar, sabar,” Masno memotong. “Nanti acara utamanya sesudah makan ya?” Javad tampak kurang senang tapi tak mempermasalahkan. Irina lalu membetulkan lagi posisi kembennya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9KBgrUIuL
Yacht bergerak meninggalkan dermaga. Mereka tak menuju ke mana-mana, hanya melaut demi privasi yang lebih besar. Semuanya merasa aman... tak tersentuh...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcn9nFLbDR7
Makan malam di atas kapal berlalu begitu saja, dan ketiga teman Masno lebih menunggu-nunggu hiburan utama. Irina memesona keempat laki-laki di sana dengan kecantikannya. Dia menggoda mereka semua; Rozi tak bisa menahan tangannya untuk tidak mengelus-elus paha Irina di bawah meja. Ditambah lagi, wine membuat pikiran mereka makin panas.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqPCPZMdZJ
Di yacht itu juga ada beberapa orang lain: seorang pelayan perempuan dan dua orang awak yang bertugas mengemudikan. Si pelayan membereskan makanan dan minuman lalu pergi dari kabin utama. Tatanan perabot di sana adalah meja datar rendah dikelilingi sofa di tiga sisi. Irina duduk di atas meja, di tengah ruangan. Semua laki-laki di sana sudah mengelus-elus kemaluan mereka yang mengeras di balik celana.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnlZih7USc
Ryoko, seperti sudah disepakati sebelumnya, bertindak sebagai sutradara sekaligus operator. Dia menyingkir ke pojok ruangan, tempat ada sound system, dan di sana bertindak seperti DJ yang memutar musik. “Hadirin sekalian, kami tampilkan, Miss IRINAAA!!” serunya, berpura-pura jadi pembawa acara. Ryoko memutar musik club. Irina berdiri di atas meja mulai bergoyang seksi di atasnya. Dia membelakangi para penonton dan menggoyang pantatnya di depan muka mereka. Dia membiarkan Masno dan Rozi meremas-remas pantatnya. Dia menggesek-gesekkan tubuhnya ke tubuh Kim Leng dan Javad. Masno merangkulnya dari belakang dan meremas dadanya. Rozi dan Kim Leng mengelus-elus pahanya. Javad yang paling tak sabaran sudah buka celana; Irina menggoda kejantanan Javad dengan pantatnya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YiVrHxvlz
“Ryo, sinii,” Irina memanggil dengan manja. “Ayo main sama aku...”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4NtXzgd6D
Kedua perempuan itu kini telah begitu dekat secara seksual sehingga Ryoko tak ragu. Si germo maju dan bergabung dengan Irina di atas meja. Ryoko langsung merangkul dan mencium bibir Irina. Irina kaget dengan gerak cepat Ryoko namun langsung terbawa dan membalas ciuman itu dengan penuh semangat. Para laki-laki tercengang dengan apa yang mereka lihat. Ryoko lalu bergerak ke belakang Irina dan memegangi tube top Irina. Pelan-pelan Ryoko memelorotkan kemben Irina. Nafas para penonton nyaris berhenti melihat sepasang payudara indah kencang dengan puting yang sudah keras.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXz5ZqcXEGo
“Mmm~” gumam Ryoko. “Susu kamu bagus deh. Tawarin dong sama bapak-bapak.”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3rtXU23ztU
“Om, mau pegang nggaa~k?” kata Irina menggoda para laki-laki.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ib3CpuxyX
Ryoko bergeser ke samping Irina sambil tersenyum nakal lalu memegang salah satu payudara Irina. Lalu dia menyorongkan wajahnya ke depan untuk menjilat kulit halus payudara si pelacur. Sambil dia melirik melihat para penonton yang ternganga. Irina terpejam dan mengerang lembut selagi merasakan lidah Ryoko membelai payudaranya. Desahannya makin keras ketika dia merasakan Ryoko melahap putingnya. Dia menggeliat selagi kenikmatan menjalar dari sana ke kemaluannya yang mulai membasah.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCg4zUN3La
“Enak?” tanya Ryoko.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7Zf5Z6yES
“Ahnn... enaak...” kata Irina.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakhu2WLkYg
“Eit, ga boleh keenakan dulu,” kata Ryoko sambil kembali ke belakang Irina. Dia lalu mengangkat rok mini Irina, mengungkap celana dalam si polwan yang menyamar itu. “Ingat kamu di sini buat apa. Kamu lagi apa di sini, Irina?” kata Ryoko sambil tangannya menyelip ke balik celana dalam ke klitoris Irina.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhn0k0brk1
“Ahhh,” desah Irina.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrC7DwgTEd
“Ayo dijawab,” Ryoko mempergencar godaan ke klitoris Irina. “Lagi apa kamu di sini?”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbcRKc8L2f
“Lagi kerjaa...” jawab Irina.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF78W7gyQj0
“Kerja apa?”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG1qtYOajNt
“Jadi... melayani...” ucap Irina pura-pura malu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfo6epi6JyI
“Jadi LONTE!” kata Ryoko keras sambil melengkungkan jarinya dan menjolok lubang vagina Irina. “Ayo bilang gitu ke bapak-bapak.”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLi950q1Kr
“Ahahh! Iya... Irina ada di sini jadi lonte...Ah!” Irina berkata sambil memeknya diacak-acak. Ryoko merasakan jarinya basah. Irina terangsang.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUKIpTr5eM
“AH... ah enak... Bapak-bapak... Irina di sini jadi lontenya bapak-bapak... NGH! Nggg! Memek... memek Irina enak...” Irina mulai meracau karena keenakan.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡep3OKbRnrp
“Iya, Irina, kamu lonte... Artinya... Sebelum keenakan kamu harus ladenin bapak-bapak ini dulu! Kamu tahu harus apa kan?” perintah Ryoko sambil melepas tangannya dari kemaluan Irina.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGgTF1b5oi
Polwan itu tersenyum kecil dan melangkah turun dari meja, menuju Masno yang duduk di tengah teman-temannya. Dia berlutut di depan Masno lalu menoleh ke Masno, lalu ke Ryoko. Masno mengerti. “Mbak Ryo, silakan mulai.”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0leZhf0o2v
Ryoko juga turun dari meja. Itu tanda baginya untuk tugas utama: sebagai juru kamera. Dia mengeluarkan handycam, menyalakannya, lalu memberi tanda jempol ke Irina. Irina pun mulai beraksi dengan membuka resleting celana Masno. Ryoko mulai memvideokan.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGJXh3v9VD
Akting Irina sebagai bintang film porno amatir boleh juga. Dia pura-pura kagum dengan ereksi Masno yang sebenarnya biasa-biasa saja, lalu menggesek-gesekkan wajahnya dengan ekspresi mesum ke penis Masno sebelum kemudian memasukkan batang itu ke mulutnya. “Anj... Uah enak!” Masno sampai nyaris memaki merasakan hangat rongga mulut Irina di sekeliling burungnya. Satu tangannya bergerak untuk mencengkeram kepala si pelacur.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4BAoqHk9C
Yang paling tua di antara mereka, Rozi, berdiri dan mendekati Irina di lantai ruangan. Dia sudah gemas ingin menggerayangi Irina dari tadi. Sementara Irina menyetubuhi kemaluan Masno dengan mulutnya, Rozi menciumi punggung Irina sambil melepas celana dalam Irina untuk mengusap-usap vagina. Kim Leng sudah buka celana dan mengocok kemaluannya sendiri. Irina mengulum kantong pelir Masno, sementara Javad yang juga sudah tak bercelana berlutut di belakangnya sambil menggesek-gesekkan senjatanya—paling panjang di antara semua orang di sana—ke belahan pantat Irina.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2LwrLzufR5
Ryoko memvideokan itu, dan memancing Irina: “Irina, ayo bilang, ‘Om, entot aku dong.’”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTiGXdSKHF
“Om, entot aku doong,” kata Irina.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3w5u024j8V
“Bilang itu sambil nyepong,” perintah Ryoko lagi. Irina kembali mengulum kejantanan Masno sambil berkata dengan tak jelas, “Mmom mnfopp agf don.”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvtJ64YGa5
Masno tak tahan mendengar kata-kata nakal Irina. “Ahh aku mau crot!” serunya “Telen yah!” Dia pun orgasme selagi kepala burungnya digenggam Irina dengan bibir. Irina menampung semburan-semburan peju Masno. Yang terakhir mendarat di mukanya karena Masno menarik keluar penis dari mulutnya. Irina tak menghindar.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRXvfG2kd4
“Tunjukin ke kamera,” kata Rozi sambil mengarahkan wajah Irina ke kamera video Ryoko. Irina membuka mulut lebar-lebar, memamerkan genangan putih dalam mulutnya, yang kemudian dia telan seolah-olah makanan lezat. Sisa peju masih menempel di wajahnya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9ab5X7IS8
Masno yang puas menyingkir untuk memberi kesempatan kepada teman-temannya. Rozi bersiap. Irina mau menyeka sperma yang masih ada di mukanya tapi distop Ryoko. “Biarin aja itu,” kata Ryoko, “Aku suka ngelihat kamu habis dipake...”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHkJwxITAL
*****
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQPZ4QQvE0
Sepanjang malam Irina melayani empat laki-laki itu, sampai semuanya tertidur keletihan. Dan pagi berikutnya, sarapan disediakan bagi semuanya dengan suguhan hiburan berupa tayangan video aksi Irina malam sebelumnya, hasil syuting Ryoko.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8cB6nBds6
“Aku nggak cuma pelacur sekarang... aku jadi bintang porno juga...” Irina membatin sambil bersandar lemah ke Ryoko, sementara Ryoko mengelus-elusnya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmk8P8C3vM
Yang tak Irina ketahui, film pornonya tak hanya ditonton di atas perahu mewah itu...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8fURnN570
*****
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCQZtljxdS
Adegan yang tampil di layar adalah Irina yang mengangkang di atas tubuh telanjang seorang laki-laki setengah baya yang telentang. Kemaluan Irina menjepit erat penis laki-laki itu selagi bergerak naik turun, dan ekspresi mesum Irina tertangkap jelas di kamera.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMw3JIUXpDt
Penontonnya seorang laki-laki setengah baya juga, juga telanjang, hanya saja posisinya berbeda. Ia tegak, sementara perempuan muda yang disetubuhinya-lah yang telentang. Tubuh gadis itu tergeletak pasrah di atas kain batik yang tadi membungkus tubuhnya, sementara si laki-laki menyetubuhinya dengan acuh. Perlahan dia menggenjot, tanpa memandang ke mata pasangannya. Perhatiannya fokus ke TV di kamar yang menayangkan sang aktris film porno amatir yang ditontonnya, Irina. Dia mengagumi kecantikan Irina, juga betapa Irina menghayati perannya. Dia terpikir mengenai seorang aktor asing yang berperan sebagai seorang penjahat psikopat, yang begitu tenggelam dalam perannya sehingga sesudah filmnya selesai sang bintang terperangkap dalam perannya, sehingga menjadi resah dan gelisah tak terkira hingga akhirnya tewas akibat mengonsumsi obat penenang berlebihan.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMde0T6A4W9
Seperti itulah efek yang dia lihat terjadi pada Ipda Juanisa...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8mfEKkmPr
Gadis yang disetubuhinya menjerit lemah, G-spotnya menyerah karena dihajar dengan intens dan memutuskan untuk meledakkan orgasme. Si gadis dalam hati bersyukur karena tuannya masih mengingat dirinya, meski akhir-akhir ini lebih sering bersenggama dengan perempuan dalam film itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMttAhDC7i
“Anhhh...! Ndoro... saya... keluar ndoroo...”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8f90G2F3dw
Sang laki-laki, sang perwira, tampak tetap acuh meski si gadis, si pelayan, menggeliat-geliat keenakan di ujung kejantanannya. Setelah geliatnya berhenti, barulah dia menengok ke bawah, tetap acuh, ke wajah si gadis yang baru dilanda kenikmatan.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPosAGh3NrZ
“Aku juga, Nduk,” katanya singkat.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAftqR70FR3
“Keluarin di dalam saya saja, Ndoro...” pinta si gadis pasrah.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOjHPC9erd
Sang perwira menembakkan benihnya dalam kewanitaan si pelayan. Tembakannya berkali-kali dengan banyak peluru, dan si gadis merasakan kehangatan memenuhi bagian dalam. Pada saat yang sama Irina di layar tampak sedang membuka lebar kemaluannya yang juga baru menerima semburan peju lawan mainnya, dan dengan cabulnya dia membiarkan cairan putih di sana mengalir dan menetes keluar.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbuQuVCxXIP
Telepon berbunyi.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR49NXaGLAw
“Siapkan penyambutan,” kata si laki-laki. Dia lalu menghubungi orang lain.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiubOTp0LO
“Dik Prabu, apa dik Taufiq sudah nonton kiriman saya?”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7GvtqNYZoK
Suara di telepon menjawab, “Sudah Pak Bambang. Sekarang Taufiq lagi, emm, reunian sama mantan anak buahnya. Savitri.”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMw7BEtj0q
Kombes Bambang Harjadi mendengar suara tawa di teleponnya, lalu mendengar desahan perempuan. Dia ingat, itu desahan Thalia alias Savitri, yang kiranya sedang disuguhkan Prabu kepada mantan atasannya, seorang tokoh media.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wJwL7hgEX
“Kalau begitu tolong kasih tahu dik Taufiq ya dik Prabu. Semoga berkenan untuk meliput berita besar ini.”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvuGOLXBvEm
Bambang Harjadi menutup pembicaraan. Di depannya tergeletak seorang perempuan dengan paha mengangkang dan rekahan basah. Dan mau tak mau dia pun merenung mengenai perempuan-perempuan dalam hidupnya akhir-akhir ini...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakxPEsdeoY
*****
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzBLktze4R
Pelabuhan, tengah hari
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JEziG73a6
Bunyi peluit kapal menembus udara selagi satu yacht kecil mendekat ke dermaga. Beberapa orang pekerja di dermaga tampak siap menyambut yacht itu, yang pulang ke pelabuhan membawa sejumlah penumpang yang sudah puas berpesta. Seorang awak kapal melempar dua utas tambang ke dermaga, dan orang-orang di dermaga mengikatkan tambang itu ke pasak-pasak baja sehingga mengamankan kapal. Tak lama kemudian para penumpang mulai keluar dari kapal. Masno adalah yang pertama kali turun ke dermaga, lalu Rozi, Kim Leng, Javad.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjblZKpLsvw
Baru saja dia menginjakkan kaki di lantai kayu dermaga, Masno tiba-tiba ditarik seorang pekerja yang tadi mengikat tambang yacht. “Polisi! Jangan bergerak, Anda semua kami tangkap!” Si pengusaha itu langsung diringkus. Para pekerja di dermaga, yang sebenarnya polisi yang menyamar, langsung berlompatan menaiki yacht dan berusaha menangkap yang lain-lain. Petugas-petugas berseragam juga bermunculan. Rozi dan Kim Leng langsung diringkus dan diborgol. Javad yang berada paling belakang, di pintu kabin, langsung berbalik dan berusaha lari, tapi dua orang polisi dengan cekatan menubruk dan meringkusnya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtexMKSE9zl
Mendengar ribut-ribut, Ryoko dan Nisa di dalam kabin tersentak.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQXih9va5z
“Ayo lari!” seru Ryoko sambil menarik Nisa dan menuju sisi lain kapal. Saking gesitnya Ryoko, Nisa belum sempat bereaksi. Gerakannya seolah dia sudah punya refleks untuk mencari jalan kabur secepat mungkin.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6S1hUpMhUJ
“Berhenti!” Ketika Ryoko membuka pintu kabin, terdengar teriakan dari seorang polisi yang berposisi dekat sana. Sialnya, si polisi berada di posisi yang kurang menguntungkan—di balik pintu, sehingga Ryoko justru menggebrak pintu keras-keras untuk menghantamnya. Si polisi terhuyung, dan waktu beberapa detik itu cukup bagi Ryoko untuk keluar dan sekalian memanfaatkan ketidakseimbangan si polisi untuk menjatuhkannya ke dalam air.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVytGTWgcj
“Ayo ikut aku, Irina!” seru Ryoko sambil melompat turun ke cabang dermaga di sisi lain yacht. Jelas Ryoko berusaha kabur. Irina mengikuti.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8iGMo6D5z
Sudah waktunya, n’Duk.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0l3FSXvHPV
Nisa melihat punggung Ryoko di depannya. Dan terpintas di benaknya betapa Ryoko telah begitu baik pada dirinya beberapa bulan ini. Juga berbagai kenikmatan yang diberikan oleh Ryoko.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zNWy8b8Ki
Apakah kamu bimbang?
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuNwf3H1t51
Kata-kata Kombes Bambang Harjadi pun teringat. Demikian pula sumpahnya terhadap pekerjaannya yang sejati.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlacx3z5o9
Polwan.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzsfYw3yoI
Dan tugasnya adalah menegakkan hukum.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3MGFDfpPy
Nisa menerjang Ryoko dari belakang. Keduanya jatuh berdebam di lantai kayu dermaga. Ryoko terkaget menyadari siapa yang menjatuhkannya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUd6UN6sta
“IRINA??!!” jeritnya. Namun dia segera berguling menghindar ketika melihat tangan Nisa berusaha menelikung.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCbBtY2sfb
“Jangan melawan,” Nisa mencoba memperingatkan. Beberapa polisi mendekat.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFMA3QKCtj
“Kamu...” Ryoko akhirnya menyadari rahasia Irina...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlm5bntpAQ
“ANJIING!!”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUeQMJswNB
Ryoko yang posisinya sudah terpojok itu menggila. Secepat kilat tendangannya mengincar wajah Nisa; nyaris wajah Nisa memar apabila dia telat menghindar. Nisa balas memukul, dan Ryoko menangkis. Nisa akhirnya mendapat kesempatan untuk menjajal kemampuan bela diri Ryoko.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczWxocV5ZE
Namun entah kenapa, para polisi di sekitarnya lebih sibuk dengan Masno dan kawan-kawan serta mengamankan awak yacht. Tak seorang pun maju membantu Nisa meringkus Ryoko. Dia berjuang sendiri.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcSZ8mp7zF
Ryoko kembali melancarkan tendangan ke arah pinggang Nisa, dan kali ini Nisa telat menghindar. Dia roboh dan Ryoko langsung menerkamnya. Emosi menguasai Ryoko sehingga serangan berikutnya yang mengenai Nisa adalah tamparan ke wajah.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2E6GBIJkqh
“Kenapa?! Kenapa mesti KAMU??!!” jerit Ryoko selagi dia menjambak Nisa. Bibir Nisa berdarah ketika satu lagi tamparan keras Ryoko mendarat di sana. Dan Ryoko juga menarik bajunya. Ketika itu Nisa mengenakan blus berkancing dan rok pendek.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqF8ud8EoGE
Kelengahan akibat emosi itu bisa dimanfaatkan Nisa. Sodokan lututnya ke perut Ryoko membuat dia bisa menyingkirkan Ryoko dari atas tubuhnya. Cepat-cepat dia berusaha berdiri lagi, menyeka darah dari bibirnya, sambil berusaha mengambil nafas. Dia merasa beberapa utas rambutnya tercabut ketika Ryoko tadi menjambak, dan hampir semua kancing blusnya sudah copot.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrikSbRuEjv
Nisa menatap mata Ryoko yang kini menyorot penuh kebencian. Ryoko tak punya pilihan lagi, dia menerjang duluan. Nisa menghindar dan berhasil mengarahkan tendangan ke pinggang Ryoko—tapi ternyata tidak kena! Yang terjadi malah sikut Ryoko menghajar ulu hatinya, membuat Nisa menjerit kesakitan. Dan mendadak tubuh Nisa terangkat... Ryoko membantingnya ke lantai!
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8OyOuKrOan
Nisa kesal kepada dirinya sendiri selagi dia terkapar di lantai dermaga. Memang, penugasan penyamarannya selama berbulan-bulan membuat dia kurang latihan. Dan kini lutut Ryoko mendesak perutnya sementara si germo mencekik lehernya. Tatapan tajam Ryoko seolah ingin menusuk menembus mata dan kepala Nisa selagi Nisa susah payah menahan tangan Ryoko menghentikan nafasnya...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Xa4Pfptd9
Dan di sudut mata si germo menitik air mata, kesedihan karena dikhianati seseorang yang sungguh-sungguh ia anggap dekat, seperti adik sendiri, bukan barang dagangan seperti perempuan lain yang ia jual...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlrzyYWFX8
“IRINAAA!!” jerit Ryoko, ketika pergumulan mereka berdua dihentikan oleh para polisi yang akhirnya turun tangan. Bersamaan dengan itu sejumlah kilatan kamera mengabadikan Ryoko dan Nisa yang sedang dipisahkan oleh para polisi. Nisa kelelahan, berantakan, tak peduli dia sedang difoto dalam keadaan baju acak-acakan. Para wartawan itu datang atas petunjuk komandan polisi setempat mengenai penggerebekan, namun yang awalnya mereka kira kasus biasa ternyata sesuatu yang sensasional. Apalagi mereka sudah diberitahu mengenai satu video terkait penangkapan itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3iRToYmzHU
*****
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbyxjU9oOHz
Di tempat parkir pelabuhan, jauh dari hiruk pikuk keramaian polisi dan pencari berita...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMkNamMW0Q
"Dik Prabu, satu penghalang sudah kita singkirkan. Rencana kita berjalan mulus. Selamat," kata Kombes Bambang Harjadi.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYCEqFgFQd
"Semua hanya bisa terlaksana karena bapak juga," balas Prabu, si pengacara.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnt2Edz2Wju
“Bagaimana dengan Savitri?” tanya sang Kombes.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZGqCLjz5G
“Kebetulan teman-teman saya di Bangkok bersedia ‘mengurus’ dia,” kata Prabu. “Sayang juga harus menyingkirkan dia. Tapi kita tinggal beli mainan baru, kan? Lagipula kalau kangen kita tinggal terbang ke sana dan datangi club tempat dia disimpan.”
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHMfxr7B9f
Keduanya terbahak dan pergi.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1V2NjOGNqp
*****
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3F0gaBSKp
"ANAK DURHAKA! PELACUR! LONTE! BIKIN MALU KELUARGA!"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8xCsDtmmks
Juanisa hanya bisa terdiam. Ia tidak menundukkan kepalanya seperti kebanyakan wanita yang sedang menghadapi cacian seperti itu, terlebih yang datang dari orangtuanya sendiri.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLamPNkBJX
Ia hanya diam, ia tak lagi mendengar bentakan dan teriakan ayahnya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCKRsQSFBT
Ia tak lagi mengindahkan telunjuk sang ayah yang mengacung menghukum dirinya...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhYs8VWMokw
Ia tak lagi memandang sosok sang ibu yang terisak, terduduk di tengah rumah mereka yang sederhana itu....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qSsuKVS9q
Ia seakan kosong... hanya sebuah mortal shell tanpa jiwa...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuLp5kJPcK
Lemparan koran dengan isian berita penggerebegan bertebaran di sekitarnya... mengenai wajahnya...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmH0b3fWSYk
Ia tak lagi perduli...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXN15hKkO3
Isi berita yang jelas sangat berbeda dengan kenyataan yang ada...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3kKgaeWTb
Pelacur yang sakit hati membalas dendam pada sang germo!
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVQ2qff4kP
Pelacuran kelas berat terbongkar: seorang pelacur mengakui semuanya...!
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeoso5l3jHV
Dan siapakan pelacur itu jika bukan dirinya yang dimaksud.....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6wO2b80B2
Pemberitaan media yang mengumbar habis jati dirinya, yang jelas dibocorkan oleh Savitri membuatnya tak lagi bisa berkutik...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbdhBAoMTE
Dan bukan hanya telunjuk sang ayah...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2c64Te23r
Keluarga besarnya...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafSGvkJEmB
Para bibi yang memang dari dulu mencibir kecantikannya…
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSA6oY3LIqF
Para paman yang merasa diri mereka sangat suci, walau kenyataannya mereka juga sering bermain gila di belakang istri-istri mereka...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePaJce0Snm
Para sepupu....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7gv2yULkJ
Juanisa hanya diam....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwbMkMcvpM
Pikirannya menerawang....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyViyIc5YZJ
*****
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRIEOLFUAgO
"Saudari saksi... apakah Anda benar bernama Juanisa Putri?" tanya ketua majelis hakim yang memimpin sidang atas terdakwa Ryoko.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmAhDCzMSs
Juanisa langsung mencelos mengetahui adanya kemungkinan kalau semua pengorbanannya menjadi sia-sia. Ia melihat sosok Prabu yang duduk di deretan pembela yang disewa Ryoko.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5mjXywhpk
"Ya benar, nama saya Juanisa Putri," kata sang gadis yang berusaha tenang walau hatinya begitu berkecamuk.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLezwvb3Bui
"Pekerjaan anda adalah anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia?"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6ZOCeie7B
"Benar."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjmasHDKvz
"Pangkat anda?"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2wf1AFiP4
"Inspektur dua."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLvxUpKuXZ
"Apakah anda mengenal terdakwa Faria Rosalin?"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsHoI6Es27J
Mata kedua wanita itu bertemu... satu dengan tatapan ingin membunuh dan yang satu kini nampak kosong...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRU1gaky8jk
"Ya saya mengenal terdakwa dengan nama Ryoko..." katanya pelan.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOpWqyQKHQH
"Apakah anda mengetahui pekerjaan terdakwa?"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡATbMrrYNi7
"Ya...."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8pTDnfzrXx
"Coba jelaskan di muka sidang mengenai pengetahuan anda akan pekerjaan saudari terdakwa."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgnakLJfG0x
"Faria Rosalin atau Ryoko berprofesi sebagai seorang mucikari yang melakukan praktik prostitusi," kata Nisa dengan suara yang sedikit bergetar....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFG68yuR0WN
Sang hakim memandang ke arah pembela.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsazm5FDy0S
"Silakan jika Anda ingin menanyai saksi."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHJlGNBDR2
Prabu mengambil mikrofon. Juanisa memandang tegang, Ryoko menampilkan senyum iblisnya. Persidangan sebenarnya sekarang dimulai.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdiWHE6ZV76
"Saudari saksi... Anda berkata kalau Anda seorang polisi wanita," kata Prabu sebagai pembuka. "Bagaimana Anda bisa mengenal begitu baik akan aktivitas terdakwa?"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6LviGrtSc1
"Saya ditugaskan untuk menyamar dan menginfiltrasi kelompok Ryoko."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdo7aCbKtWx
“Maksudnya Anda menjadi anak buah saudari terdakwa yang Anda sebut sebagai mucikari? Dengan kata lain Anda menjadi PELACUR?” Prabu sengaja menyebut profesi samaran Nisa itu keras-keras.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxe1mbvAvfy
“…Iya,” jawab Nisa dengan berat.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKf9DWqc9m
"Siapa yang memberi anda tugas?"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowBO3RPIf4
Juanisa terdiam.... kelebatan nama muncul di kepalanya...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGSEluEr1t
"Komisaris Rasidi...."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9bhV4lzMMM
"Sayang sekali, Komisaris Rasidi telah gugur dalam tugas di Papua, bukan begitu Ipda Juanisa?"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5F0gK2x5p
Sang gadis tertegun. Bagaimana....?
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2J4DZSugTu
"Tidak mungkin urusan sekaliber ini hanya diorganisir oleh seorang komisaris, dan Anda pasti mengetahui siapa yang mengorganisir operasi ini."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PpMJ949YJ
Tidak.... aku tidak bisa menjerumuskan Bapak.... beliau sangat berharga.... batin Nisa...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5utFldA0SI
"Maaf, tapi atasan langsung saya adalah Komisaris Rasidi," jawab Nisa tegas.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuh2slVZrCN
"Kalau begitu saya bisa saja meragukan kredibilitas anda sebagai seorang saksi," serang Prabu lagi.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbCYWqKmEg
"Dengan tewasnya Rasidi, kita tidak akan pernah bisa tahu apakah Anda memang ditugaskan atau Anda dengan sukarela menjadi anak buah terdakwa."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemT1RjOusL
Tangan Nisa bergetar ketika ia memegang mike...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSyN5GfnV0
Dan Prabu masih terus menyerang kredibilitasnya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQQizEianp
"Coba ceritakan bagaimana anda bisa sampai masuk dalam kelompok terdakwa."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcrmFobrco
Suara Nisa kadang tersendat, bergetar dan nyaris tak terdengar ketika ia harus kembali mengulang semua pengorbanan yang dilakukannya sehingga beberapa kali Prabu harus meminta Nisa untuk mengulangi detail yang ingin sekali ia lupakan...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZawKs221X
"Saudari Nisa... berdasarkan keterangan Saudari, nampak jelas kalau Anda berinisiatif untuk masuk dalam kelompok terdakwa."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAM3uJzIIk
"Tidak Pak... semua karena tugas," bantah Nisa terbata...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNxpuYdIeK
"Seorang polwan tentu akan mencoba beribu cara untuk menolak melayani lelaki seperti yang Anda lakukan namun tetap memiliki integritas dan determinasi dalam melaksanakan tugas," serang Prabu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0oDDOPsVh
"Tidak Pak... saya..."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡir4pZ5tjgB
"Saya meminta catatan mengenai operasi ini dari kesatuan anda, dan tidak pernah ada surat perintah untuk melakukan pengintaian atau infiltrasi."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1eVfoxXRYe
Nisa terkesiap. Black ops? Tidak mungkin... Semua data jelas. Laporan tertulisnya lengkap....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zstLLFaM1
"Sepertinya Anda sudah menggunakan kewenangan Anda sebagai abdi negara untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri dan kemudian menggunakan kewenangan Anda setelah penggerebekan terjadi," cecar Prabu lagi.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2PlCxfzyp
"Tidak!" bantah Nisa. "Tidak benar... saya mendapat perintah... saya menjalankan perintah!"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnEADewPjQ
Nisa panik.. sebenarnya ini persidangan siapa?
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡySovs5zAlI
Siapakah terdakwanya?
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmEUl1bZ36
Kenapa semuanya menyerang dirinya?
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS01CulDMhv
Bahkan JPU dan hakim tak ada yang menghentikan cecaran Prabu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0J5TAUx3kG
Kenapa?
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2THphxvkxj
"Kalau begitu di depan sidang pengadilan dan masyarakat yang menyaksikan, sebagai saksi yang telah disumpah untuk memberikan keterangan sebenar-benarnya... Jawab!"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYjkNx4efe
Nisa terdiam..
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XXIVTxcHy
"Apa Saudari mendapat bayaran dari pelayanan yang Saudari berikan pada para lelaki hidung belang itu?"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFAL8EdwFZ
Kini Nisa tak lagi bisa duduk tegak... kepalanya tertunduk dan ia mulai terisak.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXl2wGc48D
Ketua hakim berkata, "Harap Saudari menjawab pertanyaan tersebut."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvhNVywCR0
Nisa terisak, dengan terbata ia menjawab…
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsP92LV0mtZ
"I... Iya yang mulia... saya mendapat bayaran dari para lelaki yang saya layani...."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5Pui6ofEP
"Nah sekarang setelah kenyataan terungkap di ruang publik," lanjut Prabu tanpa memberi kesempatan Nisa untuk menarik nafas, "jelaskan bagaimana jaringan terdakwa beroperasi..."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrGBkLKogy
Maka dengan gamblang Nisa yang merasa harga dirinya sudah sangat dijatuhkan menjelaskan apa yang ia alami selama menjalani 'profesinya' di bawah asuhan Ryoko. Bagaimana proses perekrutan, pembagian tugas, pemilihan klien... tipe pelayanan yang diberikan...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJIfTHFPxq
Dan dengan pertanyaan Prabu yang meminta rincian tipe pelayanan yang diberikan Nisa kepada para klien, kelelakian seluruh pengunjung sidang, termasuk panitera, JPU, dan hakim mulai terusik.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZt4Qm3fEDH
Walau terdengar hujatan dari kaum wanita maupun cibiran lelaki, namun tak dipungkiri, mereka sedikit banyak terangsang oleh cerita Nisa....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcMg7I3rvJ
***
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBeIcn7o7Z
PLAK!
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVSxb6srWD
Tamparan sang bunda membuat Nisa kembali ke saat ini, di tengah sidang besar keluarga yang selama ini sangat tak pernah terjadi...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡklfG1xHozf
Keluarga yang sebenarnya saling membenci satu sama lain...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXlMCAz6l3E
Mereka sebenarnya tak pernah perduli dengan dirinya. Apalagi dengan profesinya di unit reserse membuatnya tak bisa banyak memaparkan tugasnya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3TLF6xZ6Z
Nisa merasakan bibirnya pedih dan berdarah akibat tamparan sang bunda. Namun tamparan itu tak lagi dirasakan. Ia sudah tahu kalau ia akan kehilangan segalanya....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZx4iZg01MI
Sejak ia mengambil tugas itu, ia sudah tahu risiko yang akan diterimanya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuiaaxuMhxD
Kehilangan keluarga…
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzm2EV3yhvl
Pekerjaan…
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQahwEKlsZH
Nama baik...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAUeaEd63t
Segalanya...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIR6vv4m0Nj
****
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9RXTTYtan
Nisa mencoba tegar berdiri di di tengah sidang disiplin ketika keputusan akan dibcakan...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1J3h9XOuaY
"Setelah mempertimbangkan segala seuatunya dengan seksama, dengan memperhatikan fakta yang ada selama persidangan, kami memutuskan bahwa Ipda Juanisa Putri secara sah dan benar terbukti melanggar kode etik kepolisian, melakukan pencemaran nama institusi dengan terbukti secara sah menyalahgunakan kewenangan dan melakukan tindakan asusila dengan melakukan tindakan prostitusi dengan berkedok tugas.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiDOgXnhtDn
Dengan ini memutuskan memberhentikan dengan tidak hormat Ipda Juanisa Putri dan keputusan ini berlaku pada tanggal dibacakannya keputusan ini."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdcEuRCmRr3
Ketukan palu pimpinan sidang bagaikan godam besar yang dihantamkan ke hati Nisa. Tak ada pembelaan untuk dirinya... namun apa yang bisa diharapkannya? Ia sendiri sudah memutuskan untuk tidak menyangkutpautkan sang panutan dalam kekisruhan yang terjadi ini. Baginya Bambang Harjadi adalah sosok yang harus ia jaga, walaupun berarti ia akan kehilangan segalanya...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRZm2O5iil
Dan kehormatannya sebagai perempuan benar-benar ditiadakan hari itu...
Seagaimana layaknya kepada mereka yang diberhentikan secara tidak hormat, perwira pimpinan sidang mendatangi Nisa yang berdiri tegak walau nampak jelas bergetar...
Ia melepaskan tanda kesatuan, kepangkatan dan topi sang gadis...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFrWfdax4E
Dan...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFK60oQQtMc
Nisa menangis namun tetap bersikap sempurna ketika pimpinan sidang melucuti pakaian dinas yang dipakainya... hingga tinggal menyisakan bra menutupi bulatan payudaranya...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7IsFrWznRn
Walau ketelanjangannya tidak berlangsung lama karena sang perwira kemudian memakaikan hem putih pada sang gadis, namun kemulusan dan keindahan tubuh sang gadis tertampang jelas untuk mata para rekan kerja yang selama ini hanya membayangkan kemulusan tubuh sang Ipda...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwq89MsDnnB
*****
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkd4iiSxv5v
"PERGI KAU ANAK DURHAKA! AKU HARAMKAN KAMU JADI ANAK KAMI! JANGAN SEKALI-KALI LAGI DATANG KE RUMAH INI DAN AKU HARAMKAN KAMU UNTUK MENANGISI KUBURAN KAMI!!"
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzxYh9C1Kot
Nisa diam...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9zsDMzbBt
Ia melangkahkan kaki keluar dari rumah yang dipenuhi tangisan dan teriakan histeris...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbs5FV46EJ
"Nisa... ayo... ikut Paman," ujar salah seorang pamannya yang dari tadi memang menanti di luar, nampak tak ikut dalam penghujatan yang diterimanya. Dengan lunglai sang gadis mengikuti sang paman, yang memacu kendaraannya menuju ke arah luar kota, ke sebuah villa di kawasan pegunungan.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZAhHobtmp
"Ayo, sayang... masuklah dulu... kamu bisa menenangkan dirimu di sini untuk sementara..."
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGZ8WbIdYf
"Terima kasih paman..." kata Nisa lirih sambil masuk ke dalam villa.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMpFJ5djLB
Ia tak melihat seringai penuh kemenangan sang paman ketika ia membiarkan sang gadis masuk lebih dulu, ebelum ia menutup pintu dan menguncinya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBU0OHYNT6S
"Halo Nisa.... "
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8xXTAYa2yF
Mata Nisa tertegun memandang tiga sepupu dan tiga keponakannya yang masih bersekolah di SMU, semuanya berkumpul di dalam villa itu.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOoBug2PNgs
Nisa mendadak merasakan bahaya. Ia berbalik dan menabrak tubuh sang paman yang kini nampak beringas itu...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡedr8x4BPFu
Segera keenam kerabatnya mengepung tubuh sang gadis yang meronta sejadinya. Namun Nisa jelas kalah tenaga dan sama sekali tidak siap untuk menghadapi serangan mendadak itu. Dalam waktu tak lama bunyi pakaian yang tercabik mengisi ruang tengah villa... ditingkahi jeritan sang gadis dan tawa kekeh para lelaki buas yang lagi tak memiliki kesadaran kalau yang sekarang sedang mereka gumuli adalah saudara mereka sendiri...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdx15D6son
Tak lama kemudian Nisa menjadi bulan-bulanan mereka...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQptuTDEkz
Nisa menangis karena frustasinya. Bukan karena seluruh lubang kenikmatan di tubuhnya kembali menjadi sarang penis, namun kenyataan bahwa anggota keluarganya sendiri kini memperkosanya benar-benar menyakitkan hatinya.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQwRYo63iQ
Bahkan lebih perih dari ketika pemerkosaan yang dilakukan Rasidi dan rekan-rekannya, walau sama brutalnya... sama liarnya...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCGbB1BfYD
***
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxReo7hVdEx
Selama tiga hari sang gadis disekap dalam villa itu, dan selama tiga hari neraka jahanam menghampiri dirinya. Pamannya membawa teman.... Juga sepupunya... Juga keponakannya...
Nisa sangat lemah. Ia sangat sakit, baik badan maupun hatinya. Ia sudah hancur... ia sudah merasa kalau ia memang hanya seonggok daging untuk memuaskan nafsu para lelaki.
Hanya sekedar penampungan sperma...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1wOxxTlsl
Dini hari...
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8XrMesXLi
Dengan langkah yang tertatih dan dengan menahan nyeri di selangkangannya sang gadis meninggalkan villa terkutuk yang sudah sepi itu. Para pemerkosanya sudah bosan dengan tubuhnya dan meninggalkannya begitu saja....
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJI9DElS5wY
Dengan pakaian seadanya sang gadis menyetop kendaraan pengangkut sayur yang baru berangkat dan membawanya kembali ke kota.
3189Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwggjYZUFdu
